Part 37

3.4K 276 21
                                    

BRUK.

"Oh maaf aku-"

Perempuan dihadapan Iqbaal terpaku melihat wajah Iqbaal.

"Hei." Ucap Iqbaal membuyarkan lamunannya.

"Eh-iya, ma-af ya gak sengaja." Ucapnya gugup

Iqbaal tersenyum. "Gak apa-apa lain kali hati-hati ya."

Orang tadi mengangguk lalu pergi meninggalkan Iqbaal yang masih setia dengan senyum manisnya.

Perempuan yang manis. Batin Iqbaal.

Pagi ini Iqbaal memilih untuk berjalan disekitar taman komplek, disini cukup ramai banyak orang yang berjualan atau hanya sekedar berjalan jalan seperti dirinya.

Pikiran Iqbaal terus memutar kejadian barusan dimana seorang perempuan menabrak nya, wajah perempuan itu terus terbayang bayang di otaknya.

Iqbaal duduk di kursi taman sambil menikmati sebuah burger yang ia beli. Bola matanya tak henti menelusuri setiap inci dari taman ini, berharap ia akan bertemu dengan perempuan tadi.

"KALAU JALAN LIHAT-LIHAT DONG."

Sebuah teriakan membuat Iqbaal tersentak dan menoleh kebelakang, terlihat seorang pria sedang memarahi seorang perempuan. Tunggu, itu adalah perempuan yang tadi menabraknya juga.

Perempuan itu menunduk. "Saya minta maaf, saya benar benar tidak sengaja."

"Lihat! Baju gua basah karena ulah lo." Lagi lagi ia dibentak.

Iqbaal merasa pria itu sudah kelewatan memutuskan untuk menghampiri mereka.

"Turun kan nada bicara anda saat berbicara pada wanita." Ucap Iqbaal.

Perempuan itu terlonjak kaget melihat kedatangan Iqbaal.

Ia tersenyum remeh. "Gak usah ikut campur deh lo, mau jadi pahlawan kesiangan?"

"Kelakuan anda sudah kelewatan batas terhadap wanita." Ucap Iqbaal.

"Kalau aja dia gak salah, gua gak akan marah sama dia." Sergah pria itu.

"Lihat! Baju gue basah karena dia." Lanjutnya.

Iqbaal memandang baju yang lelaki itu kenakan. "Baju nya cuma basah sedikit, bentar lagi juga kering kenapa jadi lebay banget?"

"Ayok kita pergi." Iqbaal menarik tangan perempuan tadi.

Iqbaal terus menarik lengannya menuju kursi taman. "Duduk."

"Nama gue Iqbaal, Lo?" Tanya Iqbaal.

Perempuan itu mengernyit. "Gue Zidny."

"Nama yang cantik, secantik orangnya." Puji Iqbaal.

"Emm baal thanks ya udah belain gue." Ucap Zidny.

"Iya."

"Lo tinggal dimana?" Tanya Zidny.

"Gak jauh dari sini." Jawab Iqbaal.

"Lo baru pindah?"

Iqbaal menggeleng. "Gue gak tau."

"Lho, kok lo gak tau?" Tanya Zidny.

"Gue tinggal dirumah cewek yang katanya istri gue, mereka bilang gua kecelakaan dan amnesia." Jelas Iqbaal.

Zidny tersenyum miring. "Jadi, lo langsung percaya kalo dia istri lo?" Tanya Zidny.

Iqbaal menggidikkan bahunya. "Gua masih bingung."

Pria Manja (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang