Part 35

3.9K 334 35
                                    

Perempuan muda ini sedang menggendong bayinya yang terus menangis, sudah segala cara ia lakukan namun tak kunjung diam.

"Sayaangg, diem dong, kamu mau apa? Jangan buat bunda bingung."

Berbagai kata sudah di lontarkan agar si anak terdiam, namun yang namanya bayi tidak mengerti apapun yang orang katakan.

Clek.

"(namakamu), Fatir belum berhenti juga nangisnya?"

"Belum ma, aku gak tau kenapa Fatir gak berhenti nangis." Keluh mu.

"Udah coba di kasih susu?" Tanya mama.

Kamu mengangguk. "Udah."

"Kita bawa ke bawah aja yuk, siapa tau dia bosen di kamar terus." Ucap Mama.

(namakamu) berjalan mendahului mamanya menuju ruang tamu, Fatir masih terus saja menangis, membuat pikiran mu tak karuan.

"Fatir kenapa kak?" Tanya Diva.

"Gatau, dari tadi gamau berhenti nangis."

"Pengen di gendong sama om nya yang ganteng ini kali." Ceplos Devan.

"Alah, ganteng dari mananya." Cibir Diva.

"Yeuuh, iri bilang aja! Sini (nam... sama gue." Ucap Devan.

(namakamu) memberikan Fatir kepada Devan, namun bukannya berhenti menangis tangisan Fatir malah tambah kencang.

"Aduhhh Mama ini gimana?" Tanyamu panik.

Mamanya mengambil alih Fatir dari gendongan Devan. "Udah sini Devan."

"Loh Fatir kenapa Mah?" Tanya Ayah.

"Gatau nih Yah, dari tadi Fatir gamau berenti nangis." Jawab Mama.

"Dede diem dong, nanti kakak kasih es krim." Bujuk Shilla.

"Nenek kenapa Fatir gak mau berhenti nangis? Fatir takut sama om Devan?" Tanya Shilla polos.

Tawa Diva meledak. "Bhhahahaha, iya Shilla Fatir nangis gara gara liat mukanya om om jelek ini."

Devan melirik sinis. "Bukan Shilla, dede Fatir nangis gara gara malu punya tante yang gila kaya dia."

Shila mengangguk. "Ohh berarti Fatir nangis karena om sama tantenya gak ada yang bener ya? Tenang Fatir kakak kamu yang ini cantik kok kayak barbie."

Devan dan Diva melirik sinis. "Yeuuu bocah."

"Udah udah kalian ini sudah besar, tapi sama anak kecil masih bertengkar." Lerai Ayah.

"Abisnya Shilla nya rese." Ucap Devan.

"Kak, mungkin Fatir nangis punya firasat yang gak enak kali." Ucap Diva.

"Huss kamu itu jangan asal ngomong." Ucapmu.

"Yaaa siapa tau aja." Ucap Diva.

'Drtt Drttt Dtrttt'

Ponsel milik Diva berbunyi.

"Hallo kak Iqbaal."

"Hallo, maaf anda keluarga nya Iqbaal? Kalo iya tolong segera kerumah sakit, Iqbaal kecelakaan."

"Apa! Iya iya saya kesana sekarang."

Pip.

"Kak Iqbaal kecelakaan." Ucap Diva.

Sontak semua orang yang ada diruangan menatap Diva penuh selidik, kecuali Devan yang tak acuh dengan kabar Iqbaal kecelakaan.

"Kamu gak lagi bercanda kan Div?" Tanya mu.

Pria Manja (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang