Part 22

4K 275 10
                                    

"Iqbaal."

Merasa namanya dipanggil Iqbaal menoleh, Iqbaal mendapati dirimu disampingnya dengan air mata berlinang dipipi mu.

"Dia siapa?" Tanyamu.

Iqbaal tersenyum miring. "Dia Zidny." Jawab Iqbaal.

"Zidny ini siapa kamu?" Pekik mu.

Tak ada jawaban dari mulut Iqbaal.

"Jawab baal."

"Zidny ini pacar aku, puas kamu?" Ucap Iqbaal.

"Kamu selingkuh? Kamu kok tega banget sih baal sama aku? Kenapa kamu selingkuhin aku?" Tanya mu disela sela tangis mu.

"Ayo kita pergi Zid."

Iqbaal menggandeng tangan Zidny menjauh dari tempat kamu menangis.

"Iqbaal." Pekik mu.

Kamu hanya bisa menangis ditempat, tak perduli seberapa banyak pasang mata yang melihat mu. Hatimu sangat sakit melihat pengakuan Iqbaal tentang pacar barunya atau lebih tepatnya selingkuhannya.

Mengapa Iqbaal sangat tega menyelingkuhimu, apa salah mu?

Kaki mu beranjak keluar kafe menuju mobil milik mu, kamu menyetir menuju rumah Aldi dan Salsha tak ada lagi tempat untuk singgah selain rumah mereka berdua.

Tok Tok Tok

Clek.

Salsha sangat kaget melihat keadaan mu saat ini. Matamu merah sembab, hidung mu merah, terlihat sebuah bekas sayatan di tangan kirimu.

"Yaampun (namakamu) lo kenapa? Ayo masuk." Ucap Salsha panik.

Tak ada jawaban sedikit pun dari bibir mungil mu, yang terdengar hanya isakan isakan tangis dari bibirmu.

Salsha membantu mu berjalan menuju ruang tv.

"Tunggu disini ya, gue ambil obat luka buat tangan lo." Ucap Salsha.

"Tangan lo kenapa bisa kayak gini? Jangan bilang kalo lo cutting!" Tanya Salsha.

Dengan telaten Salsha membersihkan luka dilengan kiri mu.

"(Namakamu) jawab gue! Lo cutting?" Bentak Salsha.

"Gue capek Sal gue capek! Gue udah capek ngadepin sikap Iqbaal yang berubah ubah. Gue gak tau harus ngelakuin apa!" Pekik mu.

"Emang kenapa sih sama Iqbaal?" Suara Salsha melembut.

Kamu menceritakan semua kejadian mu saat bertemu Iqbaal dikafe, hingga Iqbaal mengenalkan Zidny adalah pacar barunya. Salsha yang mendengar ceritamu sangat iba melihatmu, entah apa yang harus Salsha lakukan.

Salsha menarik tubuh mu ke dekapannya. "Lo yang sabar ya, sorry gue udah bentak lo tadi." Ucap Salsha.

"Kenapa semua ini harus terjadi sama gue sih Sal? Kenapa enggak yang lain aja? Hiks." Ucapmu.

"(Namakamu)"

Suara berat yang memanggilmu membuat kamu dan Salsha menoleh, terlihat seorang pria bertubuh gempal dan disamping kanannya ada seorang perempuan yang tengah menuntun anak seusia Shilla dan Dhita. Dia adalah Kiki.

"Bang Kiki." Panggil mu.

Kiky merentangkan tangannya, memberi isyarat padamu untuk memeluk tubuh gempalnya, Kiky tahu saat ini hanya pelukan hangat dari seorang kakak yang (namakamu) butuhkan.

Dengan sigap kamu menghampiri Kiky dan memeluknya erat seakan takut kehilangan, tangan Kiky mengelus lembut rambut panjang mu.

"Jangan nangis." Ucap Kiky.

Pria Manja (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang