Part 7: F(orgotten)irst Love

9.6K 1.4K 186
                                    


''Do you really have to go?''

Chaeryong menahan lengan Kihyun ketika cowok itu siap untuk nyeret kopernya masuk ke ruang check-in.

Ya, Chaeryong nggak bisa bilang kalau dia ngikhlasin Kihyun pergi. Honestly, she wants him to stay. Stay with her in here. In Seoul.

Kihyun tau betul itu. Dan dia sebenernya ngerasain hal yang sama. But he can't. Dia ada kerjaan yang harus diselesaiin di sana. Dia harus ke sana.

''Sorry, Chae. Tapi aku emang harus ke sana.'' Ada rasa penyesalan saat Kihyun ngucapin kalimat itu. Tapi gimana pun, dia tetap bakal pergi.

Chaeryong kecewa, tentu saja. Tapi dia tetap bakal nerima keputusan Kihyun. ''I know. You have to go.''

''I'll be back, Chae. Wait for me, 'kay?''

Chaeryong mengangguk kecil, berusaha untuk tersenyum selebar yang dia bisa.

''Pas aku balik nanti, aku bakal luangin semua waktu aku buat kamu. Buat kita.''

Oh, cowok ini memang manis. Ini salah satu alasan kenapa Chaeryong bisa suka sama cowok bermarga Yoo ini.

''Oh, God, I'll miss you, Chae. Give me a hug.''

Kihyun meletakkan kopernya dulu sebelum memeluk Chaeryong. Untuk dua tahun ke depan, ini akan jadi terakhir kali baginya memeluk cewek ini. Cewek yang udah jadi setengah dari dirinya.

Chaeryong balas memeluk Kihyun. For a minute, mereka saling berbagi kehangatan.

''Dua tahun lagi, and I'll make you mine, Yoo Chaeryong.''

Chaeryong terkekeh. Itu pernyataan konyol. But she will wait for that.

Kihyun kemudian menjauh, menarik kopernya kembali sebelum masuk ke dalam ruang check-in.

Ada rasa sesak yang Chaeryong rasakan saat ini. Tapi Kihyun sudah berjanji. Dan selama Kihyun bisa menepati janji itu, Chaeryong bakal nunggu.

Cause she loves that man. And so did that man.


***


Pagi ini Chaeryong terbangun di tempat tidur. Ya, dia yakin kalau dia ada di tempat tidur, tapi rasanya kepalanya tidak berada di atas bantal.

Kalau bukan bantal... then what?

Mata Chaeryong terbuka pelan-pelan. Namun begitu matanya menangkap sosok yang ada di dekatnya, dengan jarak yang terbilang begitu dekat, Chaeryong langsung terbelalak.

''What the fuck are you doin' here, bastard?!''

Suara teriakan Chaeryong cukup kuat untuk ngebuat Taehyung bangun. Cowok itu dengan polosnya ngebuka matanya pelan-pelan.

''Kamu nyapa aku dan ngucapin selamat pagi kayak gitu?'' Taehyung justru nutup balik matanya, try to go back to his sweet dream. ''Udah ah, aku masih ngantuk.''

''Tapi ini tempat tidur a ....''

Tangan Taehyung dengan cepat menarik Chaeryong ke dalam pelukannya. Dan tentu saja, Chaeryong hampir jantungan. Cowok yang satu ini selalu berhasil buat dia kaget dan gelagapan.

''Bukan kamu, tapi kita,'' bisik Taehyung yang entah sejak kapan sudah menyelipkan lehernya ke ceruk leher Chaeryong. ''This is our bed. Our room.''

Chaeryong jelas saja risih. Sangat amat risih. Jadi cewek itu menggeliat kayak ulat supaya Taehyung melepaskannya.

Taehyung tidak ingin berulah dulu, jadi dia ngelepasin Chaeryong gitu aja. Lagipula, dia masih bener-bener ngantuk.

Black Jeans (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang