''Tae, udah mau berangkat?''''Um. Udah.''
Chaeryong tertawa pelan melihat Taehyung yang sibuk ngikat dasi. Oh, for God sake. Cowok ini ngikat dasi atau ngikat tali tambang sih? Berantakan. Banget.
''Kalau nggak bisa bilang aja, nggak usah sok-sokan. Sini deh, aku bantuin.''
Chaeryong kemudian mendekati Taehyung, memutar pundak suaminya itu agar berhadapan dengannya. Perlahan Chaeryong mulai membuka ikatan yang Taehyung buat tadi dan mengikatnya dengan rapi.
''Nah, harusnya gini. Selesai,'' kata Chaeryong yang kemudian menepuk dada bidang Taehyung. Dia kembali tersenyum. ''Dasar aneh. Masa ngikat beginian nggak bisa?''
Taehyung ikut-ikutan tersenyum sebelum menundukkan badannya dan mencium bibir Chaeryong pelan. ''Aku nggak perlu susah payah belajar ngikat dasi. Toh aku tau kalau istriku ini bakal siap ngikatin dasi aku tiap hari.''
''Kamu kira aku pembantu kamu?''
Dengan satu gerakan Taehyung mendorong Chaeryong hingga punggung cewek itu bertolak belakang sama dinding. ''Bukan hanya pembantu aku. Kamu juga istri aku yang-AW!''
Bruk.
Seketika mata Taehyung terbuka.
Finally, cowok itu balik dari mimpi yang hampir buat dia maksiat itu. Oh, bahkan di mimpi aja cowok kayak dia bisa lupa diri. Sialan.
Taehyung mencoba untuk meluruskan punggungnya. Ternyata dia baru saja terguling dan jatuh ke lantai. Dia kemudian berdiri dari lantai. Badannya bisa remuk sama dinginnya lantai kalau terus di situ.
Begitu berdiri, Taehyung bisa melihat Chaeryong yang lagi tiduran, dengan badan yang terbungkus bed cover.
Buat Taehyung, Chaeryong kalau lagi tidur kayak gini tuh cute-overload. Istrinya ini bisa jadi cute plus menggoda di saat yang bersamaan. Gimana caranya, Taehyung juga nggak ngerti. Yang jelas, dia suka. Ya, he loves this.
Setelah bergeming dan senyum-senyum sendiri for a minute, sesuatu muncul dalam pikiran Taehyung.
Rasanya hal yang dia lakuin itu nggak salah. They're married already, right?
Taehyung kembali berbaring di tempat tidur. Tapi kali ini, dia pastikan kepala Chaeryong berada di lengan berototnya dan lengannya yang satu lagi melingkar di pinggul Chaeryong.
Cewek itu sempat melenguh pelan, but luckily dia nggak bangun. Bahkan-kalau menurut mata Taehyung-cewek ini kelihatan nyaman dalam pelukan Taehyung.
Satu-satunya hal yang Taehyung sesali saat ini hanyalah matahari yang sebentar lagi bakal terbit. So it's mean that this girl should wake up dan ngurusin rumah. Arti lainnya, Taehyung nggak bisa lama-lama ada dalam posisi yang sekarang.
But, he wouldn't mind. Saat-saat di mana dia bisa nyentuh Chaeryong jadi berkesan lebih precious dari biasanya, bukan?
Sebelum Taehyung kembali memejamkan matanya, dia mencuri satu kecupan kecil dari pipi Chaeryong. Kemudian, dengan suara seraknya Taehyung berbisik.
''Makasih karena udah mau nikah sama bajingan kayak aku, Chae. I don't know what I tho, but it feels like I have fall for you.''
***
''So, how's going?''
''I'm okay.'' Chaeryong tersenyum kecil sambil berbicara lewat telepon rumahnya. ''Ya, I guess.''
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Jeans (✓)
Fanfiction[Grammatical Error Ahead. Will be Revisioned Later.] [1st book: completed] [2nd book: discontinued] Jung Chaeryong pertama kali ketemu cowok black jeans itu di club, di malam hari. Tapi begitu bangun, Chaeryong justru terbaring di kamar hotel yang t...