Part 25: Heartbeat, Heartbreak

7.6K 1.3K 322
                                    


Hari ini akan jadi hari terakhir buat Taehyung ada di London.

Dan sekarang, dia ada di meeting terakhirnya di London dengan statusnya sebagai direktur. Karena di meeting-meeting berikutnya, dia akan dikenal sebagai Presdir Kim, pengganti papanya.

Ya, Kim Taehyung akan berubah. Bukan jadi ultraman, power ranger, atau bahkan manusia berekor yang nyari tujuh bola berbintang, tapi juga duda. Ya, sebentar lagi, seorang Kim Taehyung bakal jadi duda.

Taehyung menatap ponselnya beberapa kali, berharap sesuatu terjadi soal pernikahan itu.

Actually, dia nggak pengen cerai. Tapi rasanya dia harus melakukan ini. Dia pengen Chaeryong stay, tapi dia nggak mau ngelakuin itu dengan paksaan.

Marriage was full of love, right? Dan rasanya hal itu nggak ada di pernikahan mereka. Nggak ada sama sekali.

Sebenarnya Taehyung nggak begitu menyimak rapat hari ini, tapi setidaknya telinganya tidak tuli ketika Will Hudson bilang, ''Okay. This is the end of our meeting.''

Beberapa pengusaha yang mengikuti meeting tersebut tersenyum dan mulai mengobrol. Tapi berbeda dengan Taehyung, cowok itu hanya bisa merenung.

Perlahan Taehyung mengangkat bokongnya dari kursi dan melangkah mendekati Will Hudson.

''I'm so sorry, Mr. Hudson, but I'm not feeling well today,'' kata Taehyung sambil terkekeh pelan.

Memang dari tadi Will Hudson sendiri sudah menyadari perilaku Taehyung yang kinda weird.

''It's okay. Just go home already, boya. Today you are going back to Korea, aren't you?''

Taehyung menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

''Thank you for coming, Taehyung Kim.'' Will Hudson tersenyum sambil menepuk pundak Taehyung, sementara kepala mengangguk kecil, seakan memberi kode pada Taehyung kalau dia bisa kembali sekarang.

Taehyung pun ikut mengangguk dan tersenyum kecil. Dia kemudian membungkukkan badannya sebelum melangkah keluar dari ruang meeting.

Tapi sebelum itu, Will Hudson meneriakkan sesuatu pada Taehyung.

''Next time we meet, be sure to bring your wife to meet me, Taehyung.''

Taehyung hanya tersenyum sambil membalas dengan anggukan kepala kecil.

Taehyung tidak ingin mengucapkan apa pun. Karena kemungkinan besar, kalau nanti dia kembali bertemu dengan Will Hudson, Taehyung nggak bakal bisa bawa istrinya. Karena kenyataannya...

''Sorry, Sir. But I don't even know who is my wife. Guess like I don't have any since the start.''

***

 

Nggak banyak obrolan antara Taehyung dan Chaeryong semenjak kejadian. Dan sampai sekarang, mereka masih melakukan yang namanya pengiritan kata.

Padahal mereka suami istri, tapi mungkin menurut para pramugari pesawat, dua orang ini hanya rekan kerja atau sejenisnya.

Seperti biasa, Taehyung dan Chaeryong duduk di kursi yang bersebelahan, namun sikap keduanya seperti orang yang saling tidak mengenal. Jangankan suami istri, jadi teman saja nampaknya tidak cocok.

Untuk saat-saat seperti ini Chaeryong hanya bisa menghela napas dalam-dalam, menahan rasa sakit yang menyelubungi dadanya dan mengalihkan perhatiannya pada buku kecil yang selalu dia bawa.

Itu catatan kecil miliknya. Atau mungkin bisa dibilang, catatan kecil ini jadi storyboard untuk ide komik-komiknya nanti.

Tidur di pesawat mungkin hal yang biasa, tapi Chaeryong belum pernah merasakan kantuk secepat ini. Dia baru duduk dalam pesawat selama lima belas menit tapi matanya sudah ingin tertutup.

Black Jeans (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang