After a Month...Taehyung terus memandangi jalanan yang ramai dari jendela kamarnya.
Oh, suasana di luar sana kelihatan benar-benar ramai. Tapi entah kenapa kata ''ramai'' bukanlah kata yang tepat untuk menggambarkan hati cowok bermarga Kim yang satu ini.
It's been a month since he last met her wife, Chaeryong. Atau harus Taehyung bilang... mantan istri?
Soal perceraian itu, sampai detik ini belum ada pemberitahuan lebih lanjut. Belum ada surat undangan dari pengadilan atau pemberitahuan dari Yoongi. Status Taehyung dan Chaeryong jadi nggak jelas, ngambang.
Semenjak kejadian itu, waktu Chaeryong tiba-tiba nyium Taehyung di kantor, di saat itulah Taehyung terakhir ketemu sama cewek itu. Setelah itu-sampai detik ini-Chaeryong nggak pernah kelihatan lagi.
Dan, ya, perasaan itu masih terus ada dalam diri Taehyung.
He regret all of the stupid things that he has done.
Rasanya dia begitu bodoh sampe mainin Chaeryong. Dia bohong soal kehamilan Chaeryong dan ngebuat cewek itu nikah sama dia.
Nggak ada yang tau kalau pernikahan itu bakal seribet. Termasuk Taehyung. Dia pikir semuanya bakal berjalan kayak biasanya. Tapi dia salah.
He feel so stupid. Apalagi waktu Chaeryong tetap mau jadi istrinya dan ngelanjutin pernikahan yang lebih mirip dengan pernikahan kontrak itu.
Taehyung kira Chaeryong ngelakuin itu semua karena uang. Tapi dia salah. Nyatanya, waktu itu Chaeryong jelas-jelas menolak untuk membagi perusahaan jadi dua. She said she didn't need anything. Dia bilang dia hanya mau ngebantu.
Dan setelah melalui banyak hal, Chaeryong pergi setelah ngasih satu ciuman yang buat Taehyung nggak bisa tenang sampe sekarang.
Seharusnya Chaeryong bertanggung jawab. Tapi Taehyung rasa dia nggak pantas buat dapat yang namanya ''tanggung jawab'' dari Chaeryong.
So, this is it.
He was suck. Love is sucks. Ya, everything. And people keep doing that suck thing because they are suckers.
Taehyung tiba-tiba menjatuhkan kepalanya ke atas meja, membiarkan keningnya menyerap rasa dingin meja setelah ada terdengar bunyi ''tuk'' yang dibuat kepalanya. Peduli dengan rasa sakitnya, hatinya lebih sakit daripada keningnya.
Sebuah ketukan pintu membuat Taehyung langsung mengangkat kepalanya malas. Dia memandangi Baekhyun yang muncul dari balik pintu.
''Kalau lo mau nyuruh gue jaga Darrent, mending lo keluar. I'm not in mood.''
Baekhyun bergidik mendengar nada bicara Taehyung yang dingin dan sempoyongan itu.
Oh, he must love that girl so much.
Liat aja sekarang. Taehyung yang notabenenya dikejar cewek sekarang jadi pecundang karena ditinggal sama cewek yang dulu dia mainin. It's karma, right?
Masih dengan tangan yang memegang kenop pintu, Baekhyun mengeluarkan suaranya. ''Actually gue dateng bukan mau nyuruh lo jaga anaknya Daehyun. Tadinya gue mau bilang gue dapet sesuatu.''
''What? New problem? New girl?'' tebak Taehyung dengan malas.
''Hey, I'm not such a player like you, Tae,'' dengus Baekhyun. Dia kemudian melanjutkan. ''Gue dapet alamatnya Chaeryong. Tapi karena lo ngusir gue, jadi gue pergi. Have a good day then, Tae. Gotta go.''
Sebenarnya Taehyung tidak keberatan kalau kakaknya itu pergi. Tapi tidak dengan pergi setelah mengucapkan nama Chaeryong.
''Wait, wait. Lo bilang alamat Chaeryong?''
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Jeans (✓)
Fanfiction[Grammatical Error Ahead. Will be Revisioned Later.] [1st book: completed] [2nd book: discontinued] Jung Chaeryong pertama kali ketemu cowok black jeans itu di club, di malam hari. Tapi begitu bangun, Chaeryong justru terbaring di kamar hotel yang t...