Part 14: Stay

8.3K 1.3K 310
                                    


Jeon Jungkook sudah ada di Coffee Break sejak lima menit yang lalu. Dia datang lebih awal karena kebetulan kantornya nggak jauh dari situ.

Nggak butuh waktu lama, Taehyung muncul dari pintu toko.

''Hey, Kook.

''Ah, Hyung,'' sapa Jungkook sambil tersenyum kecil. ''Gue kira lo bakal telat.''

Taehyung kemudian melangkah dan duduk di kursi yang ada di depan Jungkook. ''Luckily, jalanan nggak semacet yang biasanya. Udah ngorder?''

Kepala Jungkook mengangguk cepat. ''Karena di sini nggak ada wine sama soju, gue minta americano sama caramel macchiato.''

''Dude, sejak kapan lo doyan macchiato?''

Jungkook mengangkat pundaknya tak acuh. ''Entahlah. Mungkin semenjak gue mulai suka sama yang manis-manis.''

Taehyung terkekeh pelan mendengar jawaban yang Jungkook berikan. Seumur-umur kenal sama Jungkook, Taehyung nggak pernah denger yang namanya Jungkook suka sama macchiato. Nggak pernah. Kalau mereka ke sini-atau ke tempat ngopi lainnya-cowok dengan mata bulat itu lebih sering mesan latte.

Beberapa detik kemudian, pelayan datang dan meletakkan pesanan Jungkook di atas meja.

''Thank you,'' kata Jungkook. Cowok itu tersenyum ke arah si pelayan.

Taehyung bisa lihat pelayan itu sedikit tersipu ketika mendengar ucapan terima kasih Jungkook.

Heck. International playboy emang kayak gini, ya?

Jungkook mengambil gelas porselen berisi caramel macchiato pesanannya dan menenggaknya pelan. Kemudian, cowok itu menurunkan gelasnya dan bertanya pada Taehyung, ''So, apa yang mau lo ceritain, Hyung?''

Jari-jari Taehyung bergerak mengetuk meja pelan.

''Gue... mau cerai, Kook.''

Mata Jungkook langsung membulat. Nyaris cowok itu menyemburkan macchiato yang dia minum ke arah Taehyung.

''Apa?''

''Gue mau cerai,'' ulang Taehyung lagi. Kali ini Taehyung mendesah kasar.

''But... why? Kalian bahkan baru nikah bulan-bulan kemarin. Seriusan mau cerai?'' tanya Jungkook.

Taehyung menghela napas panjang sebelum kembali mengeluarkan suaranya.

''Sebenernya ...,''

''Sebenernya apa?''

Kepala Taehyung sedikit menunduk. ''Gue sama dia tuh cuman nikah boongan.''

''HAH? WH... WHAT?!''

Reaksi Jungkook nggak jauh beda sama ibu-ibu kos yang mau marahin anak kosannya karena belum bayar tunggakan.

''Lo... are you serious?''

''Miris emang, but... yes. I told you the truth,'' kata Taehyung pelan. Jari-jari tangannya sekarang bergerak menyentuh mulut gelas americanonya.

''Kami nikah karena waktu itu dia percaya kalau gue ngehamilin dia. Gue bawa dia ke kamar hotel, ngerekayasa semuanya supaya dia percaya.''

''Dan lo beneran ngelakuin itu?''

''Of course no, you dumbass.'' Taehyung setengah mengomel. ''Gue nggak sebajingan itu.''

Pundak Jungkook perlahan melemas. Matanya yang membulat mulai kembali seperti biasa. ''Terus, kenapa kalian cerai?''

Black Jeans (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang