After Story (II)

8.8K 1.1K 327
                                    


Setelah kejadian kemarin malam, Taehyung benar-benar berubah.

Maksudnya, bukan berubah jadi ultraman atau kawanannya. Power ranger? Tidak juga. Cowok yang satu ini jadi sosok yang irit bicara.

Chaeryong was so fucking serious about this one. Suaminya itu benar-benar irit bicara.

Jawaban Taehyung cuman ada tiga.

''Ya.''

''No.''

''Hmm.''

Soal jawaban yang ketiga... Entahlah. Chaeryong sendiri nggak ngerti apa maksud dari jawaban Taehyung yang satu itu.

Kalau sekadar diabaikan sih, Chaeryong sudah cukup biasa. Tapi kalau diabaikan Taehyung?

I want to kill that guy, oh my goodness.

Yang paling menyebalkan adalah pagi ini.

Ya, pagi ini.

Chaeryong harus ke kantor dan mengirim storyboard baru untuk komiknya, hanya saja mobilnya rusak. Harusnya Taehyung mengantar. Harusnya sih, begitu.

Nggak usah nganter, mau ngomong aja nggak. Ngomong irit banget kayak WC mampet.

Rasa-rasanya, semalaman hari dibeginikan membuat Chaeryong merasa bersalah parah.

Ya, memang kewajiban seorang istri untuk memberikan momongan bagi suami. But she has a reason why she didn't want to do it.

Kalau kata Seulgi, rasanya sakit. Apalagi kalau cowoknya kasar.

''Kalau menurut gue nih, Chae, suami lo ama Wonwoo tuh sama. Sama-sama rude.''

Mungkin Seulgi hanya mau menakuti saja. Tapi Chaeryong ingat kalau Taehyung pernah bilang dia nggak suka main lembut.

Heck. I want to die.

''Udah ah, aku pergi.''

Suara Taehyung membuat Chaeryong kembali ke alam sadarnya. Cowok di depannya ini udah selesai makan.

Usually, this guy will give some pecks on her cheeks. Hanya saja hari ini jadi pengecualian.

Kenapa gue jadi mikirin ciuman? Ya ampun. Forgive my mind.

''Udah mau pergi?''

''Hmm.''

Lagi, cowok itu hanya menjawab singkat, pendek, tapi nggak jelas. Chaeryong hanya bisa menghela napas panjang.

Meskipun Taehyung menjawab, Chaeryong menyadari satu hal. That guy didn't look at her even for a second.

''Aku per—''

''Tae, marah?''

Entah kenapa kalimat itu keluar begitu saja dari mulut Chaeryong. Dia menundukkan kepalanya sementara Taehyung-akhirnya-mengalihkan pandangannya pada istrinya.

Chaeryong nggak ada bicara apa pun, dia menunggu jawaban. Jawaban yang mungkin hanya....

''Aku emang marah, Chae.''

Dalam hitungan delapan jam terakhir, ini jawaban Taehyung yang paling banyak.

Taehyung memandangi Chaeryong yang masih duduk di kursi selama beberapa detik sebelum dia melangkah ke arah Chaeryong.

''Aku marah, Chae,'' ulang Taehyung lagi, membuat Chaeryong menengadahkan kepalanya. ''Aku marah karena kamu nggak bolehin aku nyentuh kamu.''

Taehyung's dirty talk has been started.

Black Jeans (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang