15. Identitas

900 60 8
                                    

Opening baru ^^
Gak baru banget sih, cuman lebih ngepasin opening kemarin

Masih tampak keheningan di ruang rapat Detective Boys. Semua mata yang hadir hanya bisa tidak percaya dengan apa yang akan mereka dengar. Dengan menyetujui kesepakatan yang diminta Conan, mereka akan mendapatkan sebuah kebenaran, kebenaran menakutkan dan menyakitkan.

Jodie-sensei menghela nafas berat. Dia merasa waktunya telah tiba. Lagipula, musuh mereka juga sudah terlalu dekat dan cepat atau lambat akan berhadapan mereka semua. Daripada mereka mati tanpa tahu apapun, lebih baik mereka mengetahui kebenaran.

"Ya, apa yang dikatakan Conan adalah benar," ucap Jodie-sensei yang membuat semuanya menjadi semakin tak karuan.
"Tolong seseorang, jelaskan apa yang sebenarnya terjadi disini!?" pinta Luna yang sudah tak karuan dengan ketegangan akut ini. Baru kali ini dia merasa sangat tertekan.
"Saya justru bingung," ucap Kevin dengan lugunya, bahasa Jepangnya mulai fasih.

Conan menghela nafas. Dia tahu ini akan tiba, dan pasti tiba. Ada satu titik dimana kau harus mengaku, karena semua kebohonganmu telah terkuak.

"Pembunuh Zieta adalah seseorang dari organisasi bawah tanah kelas dunia, Pedang Emas," ucap Conan Edogawa dan satu ruangan menjadi terkejut.
"Organisasi... kelas... dunia?" ucap mereka terbata, mendengar kalimat dari Conan.
"Identitasnya belum ku dapatkan, namun informasi yang ku dapatkan dari kode pesan terakhir adalah pelakunya berkode M, yang mengisyaratkan identitasnya," lanjut Conan.

"M siapa!?" tanya beberapa laki-laki ketus.
"Peluru Mati," jawab Jodie-sensei.
"Peluru Mati?" tanya mereka heran.
"Itu adalah kode nama dari sindikat terkait kematian Zieta. Zieta sendiri terindikasi dari sindikat Pedang Emas itu sendiri," lanjut Conan.
"Maksudmu, dia...," anggota lain seakan sadar apa jawaban yang akan mereka dapatkan.
"Ya, Zieta adalah anggota sindikat penjahat. Aku tidak tahu motifnya, namun dia memang anggotanya," lanjut Conan, "dan kemungkinan pengkhianat sehingga dibunuh."

"Kau bercanda kan!?" ucap Luna yang emosi.
"Tidak, dia serius," balas Haibara dengan dinginnya.
"Jangan-jangan kalian yang merencanakan kematian Zieta!?" tuduh beberapa anggota yang kesal. Semua yang ada di hadapan mereka tampak tidak masuk akal bagi mereka.
"Jodie-sensei, apakah sensei percaya bualan ini!?" ucap mereka kepada Jodie-sensei.

"Ini bukan bualan. Semua yang mereka katakan adalah kenyataan. Kalau kalian masih ingin yang lebih lagi dari kenyataan ini, biar sensei jelaskan," ucap Jodie-sensei serius.
"JELASKAN!" jawab mereka keras. Mereka semakin tidak karuan dengan fakta yang disodorkan pada mereka. Mereka ingin kebenaran, kepastian dari surat Ayumi, kasus Zieta dan apa yang sebenarnya mereka akan terlibat dalam jangka dekat.

"Baiklah... Sebelumnya ketahuilah bahwa mulai hari ini kalian semua telah menjual diri kalian untuk informasi super rahasia dunia," balas Jodie-sensei.
"KAMI HANYA PERLU JAWABAN!" balas mereka masih emosi. Mereka tidak menyadari bahaya yang akan mereka hadapi berikutnya.

"Pertama, kalian mungkin sudah mendengar cerita kehancuran sebuah sindikat yang heboh beberapa waktu lalu," ucap Jodie-sensei yang dibalas dengan anggukan.
"Media mengatakan mereka adalah sindikat kejahatan terbesar namun nama dan rincian lainnya tidak disebutkan. Menurut kalian kenapa?" Tanya Jodie-sensei.

"Karena kepolisian merahasiakan," balas para siswa.
"Bukan, karena polisi tidak mengetahui seluk beluk permasalahan sebenarnya," jawab Conan dengan tatapan seriusnya.

"Kalian tahu tentang kematian detektif dari timur, Shinichi Kudo?" tanya Jodie-sensei lagi.
"Ya, kami tahu," balas mereka.
"Menurut kalian, apakah dua hal itu terkait?" tanya Jodie-sensei lagi.

"Bukannya Shinichi Kudo sudah mati dan dia dikatakan mati secara alamiah, Jodie-sensei?" tanya salah satu anggota.
"Menurut kalian?" tanya Jodie-sensei seraya menaikkan sebelah alisnya. Bola matanya menatap ke arah Conan untuk sepersekian detik.

Mereka berpikir. Balasan Jodie-sensei jelas mengisyaratkan beberapa hal. Yang pertama adalah Shinichi Kudo masih hidup. Yang kedua, sindikat yang tidak diketahui polisi dan kematian Shinichi itu terkait.

"Dan jika sensei katakan bahwa ada obat di dunia yang bisa membuat kalian menjadi jauh lebih muda, apa kalian percaya?" tanya Jodie-sensei lagi.

"Sensei, jika semua ini adalah lelucon berat sensei, ini tidak lucu," balas salah satu anggota.
"Dan apakah sensei bilang ini lelucon?" tanya Jodie-sensei balik kepada anggota klub itu. Mereka menatap sensei mereka dengan tatapan tidak percaya.

"Aku harap kalian ingat salah satu janji kalian saat jadi anggota. Dilarang membawa informasi klub keluar," ucap Jodie-sensei kepada semua anggota. Mereka mengangguk, ingat akan janji mereka.

"Conan-kun, Haibara-chan, perkenalkan diri kalian kepada mereka," ucap Jodie-sensei. Semua anggota menatap kepada Conan yang sekarang berada di samping Haibara.
"Selama ini mungkin aku sangat pandai dalam menjaga identitasku. Hanya saja, kalau kalian mati sebentar lagi karena kami, akan sangat salah rasanya jika itu terjadi. Sudah cukup aku kehilangan satu orang yang tidak tahu aku selama ini..." Conan terdiam setelah mengatakan itu.
"Beritahu mereka, metantei." Haibara membuka suaranya. Conan mengangguk.

"Namaku Conan Edogawa. Bukan, Shinichi Kudo, Detective of the East," ucap Conan memperkenalkan dirinya yang sebenarnya.
"Kudo? Shinichi Kudo yang legendaris itu?" tanya Mitsuhiko tak percaya.
"Iya. Menurutmu aneh tidak aku bisa menyelesaikan banyak kasus berat?" tanya Conan ke Mitsuhiko. Mitsuhiko hanya mengangguk.

"Ne, kalau Conan-kun adalah Shinichi Kudo, lalu Ai-chan siapa?" tanya Ayumi penasaran.
"Sebenarnya, aku tidak suka menjawab pertanyaan itu," komentar Haibara lalu menghela nafas, "Ayumi, suratmu ada tulisan Sherry kan?" tanya Haibara balik kepada Ayumi.

Ayumi melihat surat yang ada ditangan Conan. Ya, dia melihat tulisan Sherry.
"Sherry itu bukannya salah satu nama alkohol?" tanya Mitsuhiko.
"Benar, dan itu adalah identitas aliasku. Shiho Miyano, atau kalian juga bisa mengenal nama Sherry untukku," jawab Haibara.

"Shi..ho Mi..ya..no?" ucap mereka, mengulangi nama asli Haibara.
"Benar," jawab Haibara. Mereka menarik nafas berat, mencoba mencerna ini semua.

DOR!

Metantei Conan : Assassinate [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang