18. Indra

701 44 0
                                    

Mohon maaf sebelumnya jika bab ini sempat di unpublish setelah publish pada tanggal 07 April 2018 dan di re-publish tanggal 08 April 2018. Untuk part ini saya menambahkan beberapa tambahan konten bagi yang sebelumnya sempat membaca.

"Apa?" Sniper itu tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Seorang penembak yang bisa mengenai tepat titik kelemahan helikopter itu meski menyatu dengan kegelapan malam. Helikopter itu segera lepas kendali dan tampak sang pengendali helikopter berusaha sekeras mungkin untuk bisa membawa helikopter itu.

"Conan, kau harus cepat. Kalau helikopter itu jatuh, nyawa temanmu akan melayang bersama mereka!"
"Aku tahu!"

Dibawah, Conan mengeluarkan bola soccer dan menendangnya, mengenai Razor di wajahnya dan membuatnya lebam, dan selanjutnya menghantam helikopter itu dari bawah, mengangkatnya ke atas namun merusak helikopter itu melebihi batas critical.

"Sial... kalau seperti ini... kita tidak bisa menyelamatkan Ayumi," gumam Conan. Saat itu pula Conan melihat seseorang menaiki helikopter itu dan sinar laser menyinari helikopter itu. Setelah itu, dia melihat seseorang keluar dengan semacam jetpack dengan Ayumi yang tampak tidak sadarkan diri.

"Ayumi!" teriak Conan dan dia kembali mengejar orang dengan jetpack itu. Haibara, Mitsuhiko dan Genta juga ikut mengejar. Orang dengan jetpack itu terus berjalan hingga dia berada diatas rumah sakit Beika sebelum dengan cepat menurunkan Ayumi di salah satu kursi depan dan menghilang di kegelapan malam.

Saat Conan dan kawan-kawannya tiba, mereka melihat Ayumi ada di salah satu kursi depan Rumah Sakit Beika dan segera membawanya ke dalam. Mereka akhirnya berhasil membawa Ayumi ke ICU karena kondisinya yang kritis.

"Ini yang aku khawatirkan dari awal. Kalian lihat sendiri kan?" ucap Conan saat mereka sudah keluar dari rumah sakit. Mereka terdiam.
"Jaga diri kalian. Mereka semua tidak diam. Kalian harus waspada," ucap Conan lagi dan mereka mengangguk. Mereka pun membubarkan diri.

Paginya, Conan datang ke sekolah dan segera mengambil tempat duduk favoritnya seperti biasa. Hanya saja, ada sebuah hal yang membuat dirinya masih bertanya-tanya. Dia teringat percakapannya dengan si sniper saat malam tadi. Hanya saja, jika dia tidak bisa dan orang itu bisa, berarti ada orang lebih menakutkan dibandingkan seorang Silver Bullet.

"Ohayo, Conan-kun," sapa Haibara saat dia mengambil duduk dibelakang Conan.
"Ohayo, Haibara-san," jawab Conan.
"Kau tampak stress, ada apa?" tanya Haibara.
"Aku tidak mengerti," ucap Conan seraya menutup matanya, "siapa yang bisa lebih mengerikan dibanding Akai," lanjutnya.
"Dalam hal apa?" tanya Haibara.
"Tembakan jarak jauh," jawab Conan.
"Kejadian tadi malam... bukan pekerjaan dia?" Haibara melontarkan kalimat itu dengan nada bertanya.
"Yang helikopter bukan pekerjaan dia," lanjut Conan.
"Siapa-" pertanyaan Haibara harus menguap ke udara dengan kedatangan guru beserta seorang siswa baru.

"Halo semuanya! Kita hari ini kedatangan murid pertukaran pelajar dari Indonesia. Silahkan perkenalkan dirimu," ucap sensei membuka pelajaran pagi itu.
"Nama saya Indra Wahyu. Biasa dipanggil Indra. Dari Surabaya, Indonesia. Saya akan pertukaran pelajar selama 1 tahun. Mohon kerjasamanya!" ucap siswa laki-laki dengan penampilan kurus dengan kulit kecoklatan. Tak lupa dia membungkuk hormat mengikuti budaya di negara ini.
"Ah, Indra-san, silahkan ambil tempat duduk di samping Lukas-san," ucap sensei dan siswa itu berjalan ke tempat duduknya.

Conan menghembuskan nafas berat. Dia tidak mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi. Kenapa banyak sekali siswa baru yang di transfer ke sekolah ini? Bentar-bentar, yang ini bukan siswa baru, hanya pertukaran pelajar. Hanya saja...
Semuanya berasal dari ASEAN.

Beberapa teori mulai berputar dikepala Conan sebelum Haibara menegurnya.
"Edogawa-kun, perhatikan sensei," tegurnya.
"Hai!" balas Conan sedikit kesal. Dia mulai berpikir kemungkinan terlibatnya ASEAN dalam kasus belakangan. Sorotan terbesarnya adalah kemungkinan terlibatnya Pedang Emas.

Metantei Conan : Assassinate [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang