Conan Edogawa PoV
Setelah mereka keluar dari perumahan Hakase, aku segera menutup pintu.
Aku menatap ke arah Haibara yang sedang duduk di kursi dengan majalah fashionnya di tangan sebagai bacaan.
"Kau dan majalah fashion..." Aku berkata dengan pelan dengan wajah datarku.
"Kenapa? Kau tak senang?" Dia membalas dengan nada datar seraya membolak-balik halaman majalah itu. Aku menggelengkan kepala."Jadi, apakah kau ingin mengatakan bahwa diantara David, Lucy dan Akechi adalah mantan MiB?" Aku bertanya terkait hal itu lagi, kali ini to the point permasalahan.
"Mungkin jadi. Aku tidak mungkin salah dengan aura itu, namun aku tak tahu siapa yang mengeluarkannya," jawab Haibara serius.
"Berarti kita harus berhati-hati. Bisa jadi mereka masih memburu kita," balasku lagi.
"Meskipun Ano Kata mati, bisa saja ada yang menggantikan tugasnya," balas Haibara dan aku mengangguk setuju, meskipun agak menyangsikan pernyataan perempuan maniak sains itu.BUK!
Terdengar suara dahan pohon jatuh. Jangan-jangan...
Aku dan Haibara bergegas lari keluar. Tidak ada orang... Aku berjalan sedikit keluar dan melihat bayangan Genta.
"Oi oi. Kalian tidak perlu mengintai seperti itu juga kan," ucapku dengan nada kesal. Semoga saja mereka tidak mendengar pembicaraan kami.Mitsuhiko Tsuburuya PoV
Ide bagus Genta, coba kau lebih pintar sedikit dengan isi perutmu itu...
Ayumi memberitahu kami bahwa ada sesuatu yang janggal antara Conan dan Haibara. Meskipun mereka sering menyembunyikan sesuatu, namun sepertinya mereka merahasiakannya dari kami semua selama ini. Menurut Ayumi, Conan dan Haibara merahasiakan sesuatu yang sangat penting.
Aku menyarankan agar kita mengintai mereka. Ayumi dan Genta setuju, sedangkan Luna dan Kevin mengatakan mereka harus pulang dan tidak bisa ikut. Aku tahu Luna takut dengan Haibara setelah kejadian sebelumnya.
Kami semua bersembunyi di halaman belakang rumah Hakase dan menaiki sebuah pohon. Suasana malam yang mulai sepenuhnya gelap menyamarkan keberadaan kami. Sayup-sayup kami mendengar suara Conan dan Haibara.
"Mungkin jadi. Aku tidak mungkin salah dengan aura itu, namun aku tak tahu siapa yang mengeluarkannya," ucap seseorang yang sepertinya adalah Haibara.
"Berarti kita harus berhati-hati. Bisa jadi mereka masih memburu kita," balas seseorang yang aku yakin adalah Conan.
"Meskipun Ano Kata mati, bisa saja ada yang menggantikan tugasnya."Ano Kata? Apa yang mereka bicarakan?
Aku, Ayumi dan Genta keluar dari persembunyian.
"Genta! Kau merusak semuanya!" Bentak Ayumi dengan nada kecewa.
"Hehe, maaf Ayumi-chan," balas Genta dengan malu.
"Kalian ini, ngendap-ngendap seperti maling," Conan berkomentar dengan nada pedas.
"Dan setidaknya, kalau ada yang mengganggu pikiran kalian, jangan mengintai urusan orang lain," lanjut Haibara dengan tatapan mengerikannya.Kami hanya terdiam kikuk.
"Sebaiknya kalian pulang sana. Aku mau bicara dengan Hakase," lanjut Conan seraya berjalan kembali ke rumah Hakase.
"Conan-san..." ucap Ayumi menatap ke arah Conan.
"Hmm?" balas Conan.
"Apa yang sebenarnya kalian bicarakan? Kalian mengatakan mereka, memburu kalian, Ano Kata mati dan semacamnya. Maksudnya?" tanya Ayumi to the point. Tampak wajah Conan dan Haibara berubah menjadi sangat terkejut."Selain itu, suara kalian juga sangat serius," lanjutku. Mereka tampak semakin terkejut namun segera menenangkan diri.
"Hai Shin... Conan-kun!" ucap Ibu Shinichi Kudo yang tiba-tiba datang. Eh?
"Hai Yukiko-neechan!" balas Conan yang sedikit terkejut."Hai Yukiko-chan!" sapaku, Genta dan Ayumi bersamaan.
"Hai, Ibu Kudo," sapa Haibara datar.
"Hai semuanya," balas Ibu Shinichi Kudo."Kalian semua lagi ngapain?" tanya Yukiko-neechan (Ibu Kudo) kepada kami.
"Kami sedang menginterogasi Conan dan Haibara!" jawab Ayumi dengan polosnya.
"Menginterogasi mereka kenapa?" tanya Yukiko-neechan kepada Ayumi.
"Tadi kami mengintai mereka berdua berbicara di rumah Hakase. Mereka mengatakan 'aura, hati-hati, memburu kita, mereka, Ano Kata' dan semacamnya," ucap Ayumi menjelaskan."Sepertinya mereka membicarakan novel terbaru Yusaku-san," ucap beliau. Novel terbaru?
"Novel terbaru?" tanyaku heran.
"Iya. Yusaku-san membuat novel berjudul 'Shadow from Black' (Bayangan dari Hitam). Sepertinya mereka mendiskusikan novel terbaru itu," balasnya.Oh ya. Aku ingat sekarang, sebulan silam ada penerbitan perdana novel itu.
"Tapi... Aku mendengar Conan-san mengatakan 'Berarti kita harus berhati-hati. Bisa jadi mereka masih memburu kita.' Seingatku." Ucap Ayumi lagi.
"Iya, aku mendengarnya juga." Sambungku.
"Oh begitu ya?" Balas Yukiko-neechan. Dia menghadap ke arah Conan dan Haibara.
"Jangan katakan... Kalian ikut kompetensi akting untuk animasinya," ucap Yukiko yang membuat kami terkejut. Kok malah semakin aneh ya? Entahlah, tapi aku tidak sepenuhnya percaya apa yang dikatakan ibu dari seorang detektif yang sudah mati."Benar Yukiko-neechan. Setidaknya kalau Haibara bisa lebih gugup memainkan perannya," jawab Conan dengan sorotan tajam ke arah Haibara.
"Kau tidak bisa lebih tenang. Kau terlalu serius, Edogawa-san," balas Haibara ketus. Dan mereka pun bertengkar."Kenapa kalian tidak memberitahu kami?" Tanya Ayumi.
"Umm... Soalnya kami tidak ingin kalian membuat ribut disekolah soal ini," balas Conan sedikit gugup.
"Apalagi jika mereka tahu kami berdua sama-sama ikut. Kalian tahu betapa jengkelnya aku dengan rumor semacam itu," lanjut Haibara dengan sorotan tajamnya.
"Tolong jangan beritahu siapa-siapa ya," ucap Conan seraya meletakkan jari telunjuk kanannya di depan mulutnya.
"Ookee...," balas kami, ragu."Baiklah, sebaiknya kalian pulang. Ibu mau bicara dengan Conan-kun dan Haibara-kun," ucap Yukiko-neechan dan kami mengangguk.
Conan Edogawa PoV
Setelah mereka pulang, kami kembali ke dalam rumah Hakase.
"Jadi, kenapa ibu kesini?" Tanyaku dengan tatapan serius saat melihatnya di rumah Hakase. Apapun alasan beliau datang, alasan itu hanya dua ; membawa informasi penting atau bertengkar dengan ayah.
"Ayahmu menemukan dan menangkap seorang anggota Shinso di Amerika, dan saat ini sedang di interogasi oleh FBI," ucap ibuku dengan serius. Baguslah, bukan karena ayah.
"Siapa?" Aku menatap ibu dengan wajah penasaran.
"Kata ayahmu namanya Hojo Ujiyasu," jawab ibuku.
"Hojo Ujiyasu...," aku memikirkan nama itu, seakan ada sesuatu yang terkait.Seingatku, salah satu klan dalam masa Sengoku adalah Hojo. Ujiyasu Hojo... Ujiyasu Hojo... Tunggu, jangan-jangan...
"Haibara," aku menatap Haibara dengan serius, "sepertinya musuh kita lebih dekat daripada dugaan kita," lanjutku.
"Jangan katakan...," balas Haibara yang tersentak, "ya. Aku yakin itu. Akechi Mitsuhide," lanjutku dengan tatapan serius sementara bayangan Akechi ada di dalam pikiranku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Metantei Conan : Assassinate [TAMAT]
FanficFanfic Detective Conan/Case Closed + Magic Kaito [CoAi/ShinShi] Setelah 9 tahun telah berlalu, Conan -dengan bantuan para intelejen dari berbagai negara- berhasil menyelesaikan kasus Black Organization. Semua anggota berhasil di tangkap atau di bunu...