"Thank you Mr Yusaku, thank you very much!" ucap sang pemilik restoran kepada Yusaku Kudo. Yusaku yang cukup terkejut membalas, "it's not a big deal, don't think much about it."
Karena perbuatan Yusaku memecahkan kasus, sekarang media di Indonesia menyoroti kehadiran Yusaku Kudo. Rencana mereka untuk jalan-jalan rusak karena kehadiran mereka diketahui oleh publik dan sekarang para penggemarnya heboh mencari Yusaku.
"Kerja bagus, Metantei," ucap Toichi saat mereka sedang di perjalanan kembali ke hotel.
"Tidak bisa ditolong, karena terlalu terbiasa dengan menyelesaikan kasus," balas Yusaku seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Mereka segera tiba di hotel dan kembali ke kamar mereka dengan pengawalan polisi."Kau tahu, rasanya lucu," ucap Toichi. Yusaku mengangkat salah satu alisnya, "maksudmu?"
"Polisi bukanlah rekan yang baik denganku," ucap Toichi lagi dan Yusaku hanya tersenyum.
"Bukankah kau sudah berhenti menjadi seorang Kaito?" tanya Yusaku.
"Iya. Hanya saja, rasanya membosankan setelah berhenti. Tidak ada persaingan seperti dulu lagi," jawab Toichi.
"Kau tidak mau melakukan pertunjukan lagi?" tanya Yusaku.
"Entahlah, mungkin jika ada alasan yang mendukung," jawab Toichi.Sementara itu, Detective Boys kembali ke tempat mereka masing-masing setelah menyadari keterlibatan beberapa pihak berbahaya saat menyelidiki orang yang mati. Sepanjang jalan, Conan dan Haibara tidak berbicara, meski mereka telah berpisah dengan Mitsuhiko, Genta, dan Detective Boys lainnya.
Setelah cukup lama hening, Haibara akhirnya membuka pembicaraan saat mereka berada di depan rumah Conan.
"Kau sepertinya tidak fokus, tantei-san," ucap Haibara datar. Conan tiba-tiba berhenti berjalan lalu mendorong Haibara ke salah satu sisi dinding.
"Aku biasa melihat orang mati. Aku bisa menyelesaikan ribuan kasus. Akan tetapi, aku kehilangan orang berharga, dua dalam waktu berdekatan! Dan semuanya hanya karena aku dan obat sialanmu!" ucap Conan dengan emosi. Jelas sekali Conan belakangan ini menahan emosinya, tetapi sepertinya dia sudah diambang batas kesabaran dan entah bagaimana kalimat kecil itu memancing seluruh emosinya. Haibara juga mulai emosi karena kalimat Conan.
"Sadar sedikit, tantei-san! Kalau kau tidak memulai semuanya dengan Black mungkin hidupmu sudah tenang!" ucap Haibara dengan emosi. Conan ingin sekali membungkam mulut menyebalkan Haibara, tetapi dia tahan dirinya. Conan menarik nafas berat.
"Kenapa tidak kau saja yang berada di posisi Ran?" ucap Conan kepada Haibara dengan nada lemah. Haibara langsung terkejut, tetapi menenangkan dirinya.
"Kalau saja aku boleh meminta agar takdir menukar diriku dengan Ran, aku bersedia, Kudo," ucap Haibara menatap tanah. Air matanya mulai jatuh. Conan melepaskan Haibara."Maaf," ucap Conan sebelum berlalu dan masuk ke rumahnya. Haibara menahan air matanya seraya terus berjalan ke rumah Hakase. Haibara berpikir, apakah Conan menyadari kalau banyak orang yang sedih dengan kematian Ran? Apakah dia sadar kalau Hakase sampai makan melebihi aturannya dan kerja lembur? Apakah dia tahu aku membiarkan Hakase? Apakah dia tahu bagaimana tanggapan Dr Araide, Jodie-sensei dan banyak lagi dengan bagaimana Ran mati?
Dengan keras Ai menutup pintu rumah Hakase. Hakase yang sedang kerja terkejut dengan sikap Ai menutup pintu dengan keras.
"Apakah ada mereka?" tanya Hakase sedikit panik.
"Bukan Hakase, aku sedang tidak mood," jawab Haibara sebelum dia beranjak kembali ke kamarnya. Dia ingin menangis sepuasnya, melepaskan kesedihannya terhadap kenyataan yang dia hadapi. Haibara teringat dengan apa yang pernah dia katakan saat Conan sebagai Shinichi berjalan dengan Ran."Menyakitkan, tapi memang seperti ini semestinya. Kalau saja aku bisa membuat Kudo bahagia, itu sudah cukup. Aku tidak perlu Kudo selain untuk melawan Black. Asal Black hancur, asal Ano Kata ditangkap dan aku melihat Gin dan Vermouth musnah, sudah cukup bagiku. Aku tidak peduli kalau aku tidak mendapatkan Kudo. Dia selamat dan bahagia, itu adalah kebahagiaan untukku."
Haibara menghela nafas. Saat ini dia ada dikamarnya, merenungkan peristiwa masa lampau.
"Oke Kudo, aku harap ini menjadi antidote yang dicari," ucap Haibara seraya menyerahkan obat itu kepada Conan. Conan menelan obat itu tetapi obatnya tidak bereaksi, yang jelas membuat Conan dan Haibara sama-sama terkejut.
"Mustahil!" Haibara segera memeriksa data di laptopnya. Conan masih tidak percaya dengan apa yang terjadi. Antidote tidak bekerja...Saat Haibara hanya bisa menangis karena kegagalannya, Conan menepuk pundaknya.
"Kau bisa cari antidote lain kan? Aku akan menunggu sampai kau dapat antidote yang lain," ucapnya. Haibara berhenti menangis dan mencoba tersenyum, meski dia tidak yakin akan hal itu. Dia akan mencoba, mencoba demi Kudo. Demi Kudo bersama Ran. Menyedihkan, tapi itu adalah konsekuensi baginya.Tiba-tiba, dia menyadari ada sesuatu yang janggal. Dia segera keluar dari kamarnya dan melihat rumah Hakase berantakan dan Hakase terluka dan disandera. Seseorang berpakaian hitam dengan topeng di wajahnya berada di ruang tamu rumah Hakase, menyandera Hakase.
"Akhirnya kita bertemu, Ai Haibara, bukan, Shiho Miyano alias Sherry," ucap orang itu. Haibara terkejut dengan apa yang dikatakan orang itu. Orang itu mengarahkan pistol ke kepala Hakase.
"Jangan tembak dia!" teriak Haibara.
"APTX4869," ucap orang itu. Haibara mengeluarkan sebuah flash disk.
"Lepaskan Hakase terlebih dahulu!" balas Haibara.
"Baiklah," ucap orang itu. Seorang perempuan dengan pakaian peri dan sebuah topeng keluar dari persembunyian dan melepaskan Hakase sementara orang berpakaian hitam mengarahkan pistolnya kepada Haibara. Begitu Hakase lepas, Haibara melemparkan flash disk itu dan ditangkap oleh orang berpakaian hitam itu."Kalau kau berbohong, kepalamu bayarannya," ucap laki-laki itu.
"Itu adalah flash disk APTX4869, kau bisa membuktikannya," balas Ai dengan nada serius.
"Bagus," ucapnya lagi seraya bersiap menembak pelatuk.
"Kau... kau-" ucapan Ai dipotong oleh orang itu.
"Aku hanya akan melepaskan profesor mu ini, tapi tidak denganmu. Kau berbahaya!" ucapnya dan dia menembak. Haibara menutup matanya, takut akan apa yang akan terjadi.Akhirnya Assassinate menampilkan dirinya secara langsung kepada salah satu karakter penting kita. Sayang sih masih main topeng-topengan.
Untuk semua penulis cerita CoAi/ShinShi pairing, bisa kirim pesan privat link ke ceritanya, biar bisa masuk ke Daftar Bacaan saya.
![](https://img.wattpad.com/cover/77686762-288-k821632.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Metantei Conan : Assassinate [TAMAT]
Fiksi PenggemarFanfic Detective Conan/Case Closed + Magic Kaito [CoAi/ShinShi] Setelah 9 tahun telah berlalu, Conan -dengan bantuan para intelejen dari berbagai negara- berhasil menyelesaikan kasus Black Organization. Semua anggota berhasil di tangkap atau di bunu...