"Bagaimana hasilnya?" pertanyaan dari laki-laki yang baru saja mendaratkan helikopternya ke markas Shadow Walker dengan bantuan perlengkapan stealth khusus.
"Bagus. Mereka semua terdistraksi dan mengasumsikan kalian mati dari ledakan itu," jawab dari seberang. Jawaban itu bisa di dengar oleh orang itu dan rekan-rekannya yang berada di sekitarnya. Orang itu tersenyum, "terima kasih atas bantuannya."
Setelah itu, sekumpulan orang itu mempersiapkan senjatanya. Rekan-rekannya memperhatikan orang itu mempersiapkan diri. Orang itu juga melemparkan beberapa pistol untuk mereka semua.
"Jangan banyak komentar. Kalian memperlukan pistol itu untuk bertahan," ucapnya. Dia mengunci slot peluru senjatanya lalu mengarahkan senjata itu ke salah satu penjaga markas itu lalu menembakkan pelurunya, mematikan orang itu dengan cepat. Rekan-rekannya terkejut dengan tindakannya itu.
"Kalau kalian benar-benar ingin menyelamatkan teman kalian itu," ucap orang itu, lalu dia menahan kelanjutan kalimatnya seraya merapikan senjatanya, "kalian harus siap membunuh," lanjutnya.
"Sepertinya kita tidak punya pilihan ya?" gumam salah satu rekannya. Seorang laki-laki dengan kacamata yang sekarang menyorot tajam seakan dia telah menyelesaikan sebuah kasus.
"Ayo berangkat."
Dan mereka bergerak dalam bayangan, menghabisi setiap penjaga dari Shadow Walker. Mereka terus berjalan di area markas itu, mencari tempat di mana teman mereka dijadikan sandera. Akhirnya, mereka memasuki sebuah ruangan rahasia yang tidak sengaja ditemukan oleh orang yang paling berdarah dingin di antara mereka.
"Baiklah. Ini sepertinya sebuah ruangan arsip," komentar seorang perempuan yang sekarang memperhatikan isi ruangan gelap itu hanya dengan bantuan cahaya rembulan dan ledakan yang mengiringi di luar. Sebagian menyalakan senter dari semacam badge yang mereka pakai. Mereka semua berjalan ke seluruh penjuru, mencari informasi yang mungkin akan membantu mereka menemukan letak teman mereka.
"Apa ini?" tanya salah satu dari mereka saat dia merasakan kakinya menyentuh sesuatu. Buku yang jatuh, dia mengambil buku itu dan membukanya. Yang cukup mengejutkannya adalah buku itu berisi daftar nama yang cukup aneh.
"Conan, kau sebaiknya ke sini," ucapnya kepada temannya yang sedang sibuk di sisi lain ruangan itu. Orang yang dia panggil Conan itu mendatangi tempat rekannya yang sedang memperhatikan isi dari buku yang baru dia temukan.
Orang bernama Conan itu akhirnya sampai ke tempat temannya. Dia langsung melihat buku yang dimaksud dan menyadari hal penting di sana.
"Di mana kau menemukannya, Genta?" tanya Conan kepada temannya yang bernama Genta. Genta menunjuk ke bawah kakinya. Conan melihat ke rak buku yang berada di depannya, dan memerika setiap tingkat rak tersebut, mencari sesuatu. Salah satu temannya yang lain menyadari hal itu.
"Kau mencari apa, Conan-san?" tanya temannya. Dia mendekati Conan dan melihat rak buku yang sedang diperiksa oleh Conan dengan sangat teliti.
"Informasi terkait Shadow Walker. Sepertinya mereka, Shinso dan Pedang Emas benar-benar terkait, Mitsuhiko," jawab Conan dengan matanya yang masih fokus mencari informasi di rak tersebut. Dia menemukan sebuah buku yang aneh, tidak memiliki judul maupun sampul, seperti buku yang ditemukan Genta. Dia mengambil buku itu lalu membukanya.
"Data nama ini... semuanya adalah nama Pedang Emas. Daftar itu berisi semua orang penting mereka," komentar seseorang yang membuat Conan terkejut. Orang itu tak lain adalah si darah dingin, M namanya.
"Kau yakin tentang hal tersebut?" tanya Conan, memastikan. Dia mengangguk. Nama-nama di buku yang Conan temukan cukup menarik. Sebagian besar berisi nama-nama Indonesia dan juga status warga negaranya mencantumkan Indonesia.
"Mereka sepertinya benar-benar mencari-" ucapan Conan terpotong saat dia menemukan dua data tidak lengkap. Data itu menuliskan Peluru Mati, yang satu lagi Penembak Ulung.
"Masih ada yang belum lengkap sepertinya," komentar Conan. M hanya tersenyum mendengar kalimat itu. Tiba-tiba, terdengar sebuah tembakan dan teriakan, mengejutkan mereka. Mereka sadar, suara teriakan itu adalah suara Haibara. Setelah itu, lampu tempat mereka berada tiba-tiba dinyalakan oleh seseorang.
"Wah wah wah. Kita bertemu lagi, M," ucapnya bersamaan dengan tepuk tangan puas. Orang yang bertepuk tangan itu memakai pakaian gelap. Yang mengerikan, tubuhnya seperti hanya bayangan saja. M menatap orang itu tajam.
"Tangan kiri dari ketua Shadow Walker, Shadow!" M menatap tidak percaya dengan orang yang saat ini berdiri tepat di depan pintu mereka masuk, dan dia tidak sendiri, melainkan telah mengepung mereka dengan pasukan Shadow Walker di ruangan itu.
"Senang bisa bertemu lagi. Namun, sepertinya kali ini kau kalah," ucap Shadow kepada M. Conan dan teman-temannya menatap ke arah Shadow, penasaran, terkejut dan khawatir.
"Bagaimana kau tahu kalau kami masih hidup? Bahkan aku yakin saat ini The Lord mengasumsikan aku dan semua rekan-rekanku di sini mati," tanya M tajam. Bagaimana distraksi massalnya bisa gagal.
"Memang... semua mengasumsikan demikian. Hanya saja, aku adalah orang yang menjalani bayangan. Aku tahu jika bayangan dari ledakan itu bukan kau. Itu adalah sebuah teknologi hasil riset rekanmu kan? Oh maaf, bukan rekan, Deathbringer," ucapnya yang mengejutkan mereka.
"Jadi, kau tahu urusan kami dengan Deathbringer?" tanya Conan cepat. Shadow hanya mengangguk. Dia lalu mengeluarkan sebuah pistol dari dalam sakunya dengan tangan kanannya.
"Kalian para bocah detektif akan ditangani oleh pasukan Shadow Walker. M, aku akan mengurusmu secara personal kali ini. Hanya kau dan si sialan itu yang pernah melukaiku, dan hari ini kalian akan mendapatkan balasannya! Kau yang pertama!" ucap Shadow seraya menaikkan tangan kirinya ke udara, sebelum mengarahkan ke M dan rekan-rekannya, mengisyaratkan 'serang mereka'.
Dengan cepat ruangan arsip itu dipenuhi dengan peluru. Semua berusaha untuk menghindar dan menyerang. Mitsuhiko dengan cepat menyingkirkan Haibara dari jalur serangan pasukan Shadow Walker. Conan dan Genta menembak balik seraya membantu Mitsuhiko.
Sementara itu, M dan Shadow bertempur mengadu senjata mereka. Shadow belum terkena satu peluru dari M, namun M telah terkena setidaknya 6 peluru di posisi yang berbeda-beda. Tubuhnya sudah sangat sakit, dan M sadar bahwa peluru itu mengandung racun.
"Kau... benar-benar ingin... menyingkirkanku ya?" tanya M terbata-bata, seraya menghindar dan mengambil nafas. Dia terus menembak di antara langkah menghindarnya, tetapi tidak ada yang mengenai Shadow.
Situasi sangat menjepit, Detective Boys satu per satu terluka. Belum ada yang mati, tetapi mereka mulai kehabisan tenaga untuk melawan. Sementara untuk M, dia telah menerima banyak luka senjata.
Akhirnya, mereka kehabisan kekuatan untuk melawan. Detective Boys telah terkepung dan tidak bisa lagi melarikan diri. M tersudutkan di salah satu ujung ruangan itu, dan sekarang Shadow mengarahkan pistolnya ke arah kepala M.
"Aku akan beritahu kau bagaimana rasanya menjadi bayangan, setelah kau mati," ucap Shadow kepada M. Dia mendekatkan ujung pistolnya ke arah M yang tidak bisa bergerak karena efek racun. M hanya bisa menatap kesal kepada Shadow, dan dia menyadari bahwa inilah akhir perjalanan hebatnya. Kehebatannya selama ini untuk mengalahkan ribuan lawan, membunuh tanpa jejak dan menghabisi semua target tanpa terkecuali, gagal karena satu tindakan lengah.
"Semua keadilan yang kau lakukan untuk Pedang Emas akan berakhir sebentar lagi. Bagaimana rasanya, sedih?" tanya Shadow yang mengejutkan Detective Boys.
"M adalah anggota Pedang Emas?" Mitsuhiko melontarkan pertanyaan tidak percaya itu. Shadow hanya tersenyum.
"Jadi dia tidak memberitahu kalian ya?" tanya Shadow. Dia lalu menatap ke arah M, "kau sangat tidak percaya dengan orang ternyata."
"..."
"Ah sudahlah. Aku katakan saja sekarang. Siap ke bayangan, Peluru Mati, bukan, Plato Pratama?" tanya Shadow kepada M yang mengejutkan mereka semua. Plato?
Listrik padam.
DOR!
Apakah ada yang mengira episode sebelumnya adalah ending? :D
![](https://img.wattpad.com/cover/77686762-288-k821632.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Metantei Conan : Assassinate [TAMAT]
FanficFanfic Detective Conan/Case Closed + Magic Kaito [CoAi/ShinShi] Setelah 9 tahun telah berlalu, Conan -dengan bantuan para intelejen dari berbagai negara- berhasil menyelesaikan kasus Black Organization. Semua anggota berhasil di tangkap atau di bunu...