11. Merah Gelap

1K 71 7
                                    

Untuk JSPF (Japanese Secret Police Force), namanya dikoreksi supaya sesuai referensi DC yang terakhir saya baca, yaitu PSB (Public Security Bureau). Berlaku mulai chapter ini.

Ai Haibara PoV

"Buktiku ya?" balas Yusaku setengah menyindir.
"Akan kutunjukkan setelah-" ucapan Yusaku terhenti tepat saat Corbeau tiba-tiba menembak pistol kartu ke arah salah satu atap gedung.

"Sepertinya ada tamu tak diundang," ucap Corbeau.

Aku menatap ke arah tembakan tadi dan terlihat seseorang menjauh dari posisi dekat tembakan tadi. Tunggu, apakah barusan itu... Assassinate?

"Tamunya sudah pergi," lanjut Corbeau.
"Sekarang, waktunya pembongkaran identitas, Corbeau-san," ucap Yusaku.

Setelah sebuah penjelasan mendetail, Corbeau menyingkap tabir identitasnya sebagai Kaito Toichi. Namun, dia dan Yusaku masih tidak menjelaskan tentang cara dia menghindari mati.

Selanjutnya, kami dikejutkan dengan fakta Kaito Kid adalah anaknya, Kaito Kuroba, dan Kaito meminta kami untuk tetap bungkam dan berlagak tidak tahu tentang keberadaannya yang masih hidup.

Selain itu, motif asli mereka dijelaskan oleh mereka sendiri. Mencari permata yang bersinar merah di bawah rembulan...

Conan Edogawa PoV

Setelah sebuah shock kemarin, aku harus kembali menikmati sekolah. Oh, betapa nikmatnya...

Baiklah, saat ini aku sudah tahu bahwa permata bernama Pandora yang memaksa Kaito Kuroba menjadi Kid untuk mencari kebenarannya telah hancur dan organisasi gelap mereka telah dihancurkan oleh Kaito sendiri. Sepertinya kami dalam satu garis masalah dengan organisasi gelap...

Aku dan 4 Detective Boys + Kevin & Luna berangkat ke sekolah. Sementara 6 orang lainnya sibuk, Haibara memulai pembicaraan.

"Aku melihat Assassinate kemarin," bisik Haibara .
"Apa?" bisikku seraya terhenti sejenak karena terkejut. Lalu, aku melanjutkan langkahku.
"Dia membidik ke arah Kaito Kid sepertinya. Corbeau menghentikannya," lanjutnya.
"Begitu ya... Kau melihat wajahnya?" tanyaku balik.
"Tidak. Dia terlalu gelap untuk dilihat," jawab Haibara.

Aku kecewa mendengarnya. Toh apa gunanya kalau kita belum bisa mendapatkan gambaran pelaku yang kita kejar?

"Kalian dengar bahwa kita akan kedatangan 2 murid baru?" tanya seorang siswi kepada teman-temannya.
"Ya, mereka tampan-tampan!" ucap salah satu dari siswi itu.

Ugh... Mereka dan gosip mereka.

Kami masuk ke kelas dan duduk di tempat kami seperti biasa.
"Aku penasaran, bagaimana penampilan murid barunya?" ucap Ayumi bersemangat.
"Entahlah. Aku tak tertarik," balas Genta dengan malas.
"Hmm..." gumam Mitsuhiko berpikir.

Sensei memasuki kelas dengan membawa 3 murid baru.

Mereka bertiga lalu memperkenalkan diri setelah diizinkan.

"Nama saya Plato Pratama. Dari Indonesia. Salam kenal," ucap laki-laki sebelah kiri dengan dingin. Untuk orang asing, bahasa Jepangnya sangat fasih.

"Nama saya Zieta Annette. Saya dari Singapura. Salam kenal," ucap perempuan yang berada di tengah dengan senyuman senang. Tampak para laki-laki heboh.

Metantei Conan : Assassinate [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang