AUTHOR POV
“Aulia?” ucap Azhar dan Fathan bersamaan.
Merasa namanya di panggil, Aulia yang memang sedang tersenyum kepada Azhar, langsung berdiri dari duduknya. Menghampiri Azhar, kemudian berhambur memeluk laki-laki itu.
“Aku sangat merindukanmu Az," ujarnya. Seakan tidak mempedulikan Fathan dan yang lainnya.
Di meja makan sudah ada, Fatma dan Aldo, Ayah dan Bundanya Azhar. Zahra, adik Azhar. Nenek Azhar, atau istri dari Alm. Kakek Firman. Paman Dimas, Bibi Irma, Alex, Diandra, Dan dua orang yang belum Azhar kenal.
Fathan berdehem. Jengah melihat dua orang di hadapannya yang masih melepas rindu dengan berpelukan. Dunia seakan milik mereka berdua.
Seketika Aulia melepaskan pelukan Azhar dan tersenyum kepada Fathan. "Hai Fath. Bagaimana kabarmu?" tanyanya berbasa-basi.
"Seperti yang kamu lihat. Aku baik," Fathan berujar ketus.
“Ya sudah, kalian jangan berdiri saja di situ. Sini duduk sama kami.” Nenek bersuara. “nanti ngobrolnya di lanjutin lagi kalau sudah selesai makan,” lanjutnya lagi.
***
Azhar dan Aulia masih ngbrol di pinggir kolam renang, Fathan hanya bisa memperhatikan dari kejauhan. Ia sangat kesal pada Azhar yang masih saja tertawa, bersama Aulia.
Fathan tidak cemburu, bahkan dia senang kalau melihat Azhar bahagia. Hanya saja kalau mengingat status Azhar yang sekarang, Fathan merasa kalau Azhar tidak pantas melakukan hal seperti ini.
Membiarkan istrinya di apartemen, hanya demi menghabiskan waktu bersama Aulia.
Aulia adalah wanita yang di cintai Azhar, katanya dia baru pulang kuliah dari London. Mereka terakhir bertemu waktu pesta kelulusan SMA.
Menurut Fathan, Aulia yang dulu dengan yang sekarang jauh berbeda. Dari penampilannya dan cara tersenyumnya saja, lebih menunjukkan sikap seorang wanita penggoda, daripada seorang mahasiswi.
Setelah melirik jam yang melekat pada pergelangan tangannya, Fathan pun beranjak untuk menghampiri kedua orang berbeda jenis itu.
“Boss, pulang yuk! Sudah larut nih." Satu tepukan berhasil Fathan daratkan di bahu Azhar.
“Baru juga jam sebelas.”
“Tapi kan di apart--” Azhar langsung melotot kepada Fathan seakan berbicara ‘Diam lo, jangan berbicara apa-apa di depan Aulia.’
Fathan mengalah, dia tidak melanjutkan lagi ucapannya. tapi, ia janji akan mengingatkan Azhar untuk tidak melakukan kesalahan seperti ini lagi.
“Sepertinya yang di katakan Fathan benar.Kami pulang dulu ya....” Azhar tersenyum sambil membelai wajah Aulia. “kamu juga sebaiknya pulang, kasihan supirnya menunggu kelamaan."
“Ya sudah, tapi besok aku boleh berkunjung ke kantor mu ‘kan Az?”
“Tentu saja. Dengan senang hati aku kan menunggumu.”
Fathan hanya bisa mengepalkan kedua tangan, mengumpulkan segala kekesalannya di sana. Kalau saja Fathan tidak mengetahui bagaimana penderitaan Azhar ketika ditinggalkan Aulia, mungkin saat ini juga Fathan akan membongkar semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Wasiat [Sudah Terbit]
RomanceSebagian isi cerita sudah dihapus!!! 'Harusnya dari awal gue gak nyembunyiin pernikahan ini....' 'Harusnya gue mengenalkannya langsung dihadapan keluarga besar gue... Kalau begitu 'kan Alex gak akan menaruh perasaan pada Istri Kakak sepupunya sendi...