2- Mulai Sekolah

370 46 19
                                    

Hari ini, untuk pertama kalinya aku masuk ke kelas. Aku duduk dengan Caca, persis di belakang kami ada Alysa dan Sabita. Untuk kali ini aku ingat cara menulis nama Alysa dengan benar.

Walaupun kami baru saja kenal tapi, entah bagaimana aku dan yang lainnya sudah bisa langsung dekat satu sama lainnya.

Memang takdir jadi temen deket kali ya?

Tapi, berita buruknya adalah aku sekarang mengetahui bahwa Alvian sudah memiliki pacar--sejak SMP.

Dan aku juga baru mendapatkan informasi bahwa salah satu dari teman baru ku adalah teman yang cukup dekat dengan Alvian.

'Kelar lah ini urusannya. Ketauan diem-diem demen yaudah berarti, tahan-tahan aja malunya dan doa aja semoga dia bukan tipe yang cepu.' batinku ketika mengetahui Sabita ternyata berteman dengannya.

Aku tahu bahwa mereka berteman karena waktu itu, aku dan tiga temanku yang lain sedang menunggu dijemput. Tiba-tiba Alvian datang ke arah kami (kearah Sabita lebih tepatnya) dan dengan tidak sengaja kaki ku yang sedang berselonjor menyelengkat Alvian yang sedang jalan.

"Aduh, maaf ya ngga sengaja ke tendang kakinya." ucapnya yang hanya aku balas dengan anggukan dan muka yang bisa dibilang datar--tidak senyum, tidak sinis.

Disaat itu, aku benar-benar tidak sadar dan tidak sempat berfikir untuk mencari perhatian atau semacamnya. Jadi, ya.. begitulah ekpresiku.

Saat itu, aku melihat Sabita dan Alvian berbicara cukup akrab selayaknya teman pada umumnya. Jadi, aku menyimpulkan bahwa mereka berteman.

•••

Ketika sampai di rumah, aku yang sedang mengecek social media ku menemukan notifikasi dari aplikasi path yang berisi 'kan;

Alvian Narel wants to be your friend

"HAHHHHHHHHH?!! GILA DIA TAU PATH GUA DARI MANA?!" Aku dengan refleks langsung berjalan kearah kasur dan melompat-lompat diatasnya.

"apaansi berisik lu" Ucap seseorang dibalik pintu kamarku pasti itu Shila, adikku.

Aku hanya memutar bola mata dengan malas, "Apaan sih dek sewot aja lu."

'alah males dah gua kalo udah mulai bacot-bacotan.' batinku.

Dengan wajah yang masih setengah berseri-seri aku merebahkan badan ke kasur dan tidak lama, aku menyadari bahwa dia sudah memiliki pacar. Gajadi seneng deh kalo gitu.

•••

"Eh hari ini istirahat ke kantin yuk!" Usul Sabita

Kami setuju dan langsung berjalan menuju kantin. Ketika kami sampai di kantin aku yang sedang melihat-lihat keadaan kantin tidak sengaja melihat Alvian yang sedang membeli makanan.

Jujur saja, aku jarang melihat dia jajan di kantin. Kemungkinan besar karena kelas 10 IPA berada sangat jauh dari kantin; dia 10 IPA 2 dan aku 10 IPA 3 tapi diantara kelas kami ada lab komputer yang membuat jarak cukup jauh antara kelasku dengan kelasnya.

"Eh kata lu pada Alvian ganteng ga?" pertanyaan Sabita yang tiba-tiba itu membuat ku yang sedang minum sedikit tersedak.

"Lumayan," jawab Alysa dan dibalas dengan anggukan setuju oleh Caca.

Nadila Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang