15- Pergi Dengan Alvian

167 15 4
                                    

Alvian:
Nad, udah siap?
•gua udah di depan

Nadila:
tunggu diluar aja ya ada ortu gua soalnya
•takut lo ditanya2 nanti

Alvian:
okkk👌
•gece y

Nadila:
y

Aku sebenarnya secara fisik sudah siap dari satu jam yang lalu, tapi secara mental belum. Akhirnya aku keluar dari kamar, lalu berpamitan ke mama papa. Hari ini adalah hari sabtu, sebenarnya setelah Alvian mengajakku pergi Kak Daffa juga mengajakku. Tapi, aku tolak dengan alasan sudah memiliki janji dengan orang lain. Jadi, aku akan pergi dengan Kak Daffa besok. Hari minggu.

"Lama ah lo."

Aku mendelik, "dih tolong ya mas, ini yang butuh gua siapa ya?"

Alvian terkekeh, "hahahah maap-maap bu, yaudah yuk!" Ucapnya sambil memberikan helmnya.

***

"Jadi lo mau cerita apa nih?" Aku menyeruput jus alpukat yang sudah dipesan.

"Oke, jadi tuh gua putus sama Sarah nah--"

Aku terbatuk ketika mendengar ucapannya, "uhuk uhuk.. bentar deh, demi apa lo putus? Kenapa?"

Alvian memutarkan matanya, "sabar napa sih ibu, gua aja belom selesai ceritanya."

"Heheheh yaudah lanjut-lanjut."

"Ah jadi males gua cerita." Ucapnya sambil melanjutkan makanannya.

Aku tertawa kecil mendengarnya, "ciee ngambek.." kataku sambil mencolek-colek lengannya.

"Alvian.. Masa lo gak jadi cerita sih? Katanya mau ngajak makan sambil cerita." Aku tetap mencolek-colek lengannya kanan Alvian yang sedang dipakai untuk makan itu.

Dan tanpa sengaja ketika dia ingin memasukkan makanan ke dalam mulut, aku menyenggol tangannya yang membuat makanannya jatuh lagi ke piring.

Aku mengatupkan bibirku, untuk menahan tawaku. Aku melihat dia langsung terdiam menaruh sendoknya ke piring lalu menengok kearahku sambil tersenyum--senyuman yang tidak bisa diartikan.

"Nadila cantik.. tolong yaa.. jangan ganggu Alvian yang ganteng ini lagi makan, terimakasih cantik.." tuturnya dengan nada lemah gemulay.

Aku yang awalnya berniat untuk tertawa langsung terdiam dan berpura-pura bertingkah biasa saja. Lalu, memakan makanan yang sudah tersedia dalam diam. Seperti perintah Alvian barusan.

"Nadila."

"Hm?"

"Kok diem?"

Aku memutarkan mata, "tadi giliran gua banyak omong aja gak suka, giliran gua diem malah ditanya kok diem. Aneh."

"Hih, siapa juga yang bilang gak suka lo banyak omong? Gua suka kok."

Mamah tolongin Nadila..

"Gatau ah."

"Nadila.." panggilnya dengan lembut.

Nadila Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang