Bagaikan ombak yang menyapu habis daratan, kehidupan Nadila yang awalnya berjalan seperti sewajarnya berubah setelah ia dekat dengannya. Lelaki usil yang banyak diidolakan oleh kaum hawa penghuni sekolah, dan kakak kelas tampan yang memiliki sejuta...
Aku tertawa sendiri ketika melihat Alysa yang mulai ngambek. Selain Caca, dia memang sering dijadikan bahan bully diantara kita berempat. Tapi urutan pertama yang sering di bully tetap Caca.
Aku pun langsung menaruh handphone ku dan bersiap-siap untuk sekolah besok.
***
"Ehh main truth or dare yuk!" Seru Sabita saat jam literasi dan kebetulan tidak ada guru yang mengawas kelas kami.
"Yuuuk!" Jawabku dan Alysa berbarengan.
Sabita langsung mengeluarkan botol minumnya kemudian memutarnya. Putaran pertama, berhenti kearah Alysa.
"truth or dare Al?"
"Truth."
"Di antara kita-kita yang lu keselin siapa?" Tanya Sabita.
"Caca." Jawab Alysa dengan pasti.
Aku dan Sabita langsung saling tatap kemudian tertawa mendengar jawaban dari Alysa. Padahal setau ku, yang paling dekat dengan Alysa itu Caca dan yang paling sering iseng ke Alysa itu Sabita. Jadi, aku mengira Alysa akan menjawab Sabita.