12- Pulang

188 24 3
                                    

Aku sekarang sedang menunggu mba ojek ku yang belum datang-datang juga. Alysa, Sabita, Caca sudah pulang dan sekolah sudah cukup sepi walaupun sebenarnya masih ada beberapa siswa-siswi yang sedang mengikuti tambahan belajar atau mengikuti ekskul. Sialnya, handphone ku sekarang sekarat dan aku tidak punya pulsa untuk menelpon. Aku terpaksa untuk mengaktifkan airplane mode untuk menghemat baterai. Tapi, sekali-kali aku matikan mode tersebut untuk mengecek apakah ada sms dari ojek ku atau tidak.

"Nadila? Lo belom dijemput?"

Alvian berjalan kearahku yang sedang duduk di teras masjid sekolah.

"Belom, lo gak balik?" Tanyaku ketika dia duduk disampingku, kebetulan aku memang duduk di lantai.

"Gua ada ekskul, tapi udah selesai," Jawabnya, aku hanya mengangukan kepala.

"Lo balik sama siapa deh Nad? Ini udah jam empat-an loh masa lo nunggu sejam? Bahkan ekskul gua udah selesai."

"Sama ojek, gak tau deh kayaknya gua pulang pake gojek aja kalo dia masih lama." Jawabku sambil mendengus kesal. Jarang sekali ojek ku telat seperti ini, biasanya dia selalu on time.

"Yaudah gih pesen, gua temenin deh sampe dijemput."

Aku menengok ke arahnya sambil cengengesan, "itu masalahnya, gua batre nya abis, boleh minjem hape gak?hehehe"

"Nah masalahnya batre gua juga abis nih Nad, hehehe." Balasnya sambil cengengesan juga. Yaampun, aku hampir lupa kalau orang disampingku ini orang yang ku suka.

Baru juga move on sesaat udah suka lagi cuma karena ngeliat dia cengengesan imut gitu.

"Trus gimana dong Al? Udah sepi nih." Oke, aku cukup panik sekarang. Di lingkungan sekolahku tidak ada angkot atau pangkalan ojek dan sekarang sudah jam 4.35

"Gua sih sebenernya bawa motor," mataku langsung berbinar, senyumku langsung merekah. Ini berarti aku masih selamat dan bisa meminta tumpangan dengan Alvian. Tidak ada maksud modus dan sebagainya kok.

"Tapi.. gua balik sama Sarah, sekarang lagi nungguin dia."

Jleb

Senyumku perlahan kembali menjadi rata, "baru mau nebeng njir gua."

"Hahahah kapan-kapan aja ya, nanti tanya Sarah deh hape dia bisa gak buat pesen gojek."

Aku kembali tersenyum, "semoga bisa deh, gak punya temen lagi nih gua masalahnya."

Tak lama, orang yang dimaksudkan datang kearah kami, "Loh Nadila lo belom dijemput?" Tanya nya.

Aku mengangguk pelan, "boleh pinjem hape ngga Sar? Gua mau mesen gojek tapi hape low trus Alvian juga low hape nya."

"Jangan Sar, biarin aja dia nginep di sekolah."

Aku hanya memutar mata sedangkan Sarah sudah terkikik geli didepanku, "Sar, pacar lo buang aja gih ke kalimalang sana." Tukasku

"Rencananya sih besok Nad, mau ikutan gak?" Jawabnya sambil menyunggingkan senyuman miring.

Aku tersenyum miring juga, "boljug, nanti line aja."
(Re: boleh juga)

Nadila Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang