[]
Hari pertama liburan mungkin adalah hari paling menakjubkan bagi para murid kelas 10 dan 11 SMA. Apalagi, liburan ini berlangsung selama 6 hari ditambah Sabtu dan juga Minggu. Tapi, mungkin akan lebih menakjubkan jika liburan UN tidak ditambah dengan beberapa tugas yang menumpuk. Untuk ukuran anak sekolah yang cendrung malas, mau tugas sampai 100 soal pun pasti ujung-ujungnya bakal dikerjakan di sekolah atau minta jawaban teman yang memang sudah mengerjakan melalui foto yang dikirimkan lewat Line, BBM, dan DM. Teknologi makin canggih tapi otak anak bangsa makin geser dan melemah. Seharusnya, teknologi makin canggih ditambah otak anak bangsa yang semakin lebih canggih dibanding teknologi, dengan memanfaatkan teknologi tersebut untuk hal-hal yang lebih bermanfaat.
Tetapi... ya namanya juga murid sekolah, mau dikasih wejangan sampai setiap hari tentang memanfaat tekonologi yang makin canggih untuk hal-hal yang benar, ujung-ujungnya juga masuk telinga kanan terus keluar melalui telinga kiri. Selesai.
Tapi, untuk anak-anak yang mungkin rajin. Mereka akan mengejarkan tugasnya saat akhir-akhir liburan. Tunggu, ini anak rajin atau anak yang demennya ngejar waktu saat mengerjakan tugas? Ah bodo, yang penting ‘kan judulnya ‘mengerjakan tugas sekolah’.
Udah, selesai.
Sama seperti Ane, gadis itu lebih memilih menonton drama Korea yang disiarkan di salah satu stasiun tivi. Untuk anak sekolah macam Ane gini, mereka lebih memilih melanjutkan tidurnya setelah pagi salat subuh hingga petang hari. Bahkan, tidak jarang mereka tidak mandi saat liburan. Macam Ane ginilah. Setelah gadis itu terbangun di jam 11, dari pada memilih mandi. Ia malah lebih memilih untuk membasuh wajah dan menyikat giginya. Setelah itu, ia langsung duduk di bangku belajarnya kemudian menyalakan laptop yang sudah tergeletak di atas meja belajar. Gadis itu membuka salah satu drama Korea yang baru tadi malam ia download hingga episode terakhir.
Ketukan pintu kamarnya membuat Ane menghentikan dulu drama Korea yang baru saja dimulai. Gadis itu bergerak untuk membuka pintu kamarnya dan terlihatlah Aka yang sepertinya ingin pergi. “Mau kemana Kak?” tanya Ane sambil mengucek matanya. Gadis itu masih merasa ngantuk.
“Mau nyadan..” Aka memperhatikan penampilan adiknya yang sangat urakan. Rambut sebahunya yang tergerai dan acak-acakkan lalu piyama yang masih melekat di tubuh gadis itu membuat Aka menggeleng tidak mengerti dengan adiknya ini. “.. mandi sana, bau lo,” suruh Aka sambil mendorong Ane menuju kamar mandi. Sampai di depan pintu kamar mandi, cowok itu membukanya lalu mendorong Ane untuk masuk dan melempar handuk milik gadis itu. “Gue tunggu di ruang tivi, awas kalo belum wangi,” tambah Aka lalu keluar dari kamar adiknya menuju ruang tivi.
Ane yang berada di dalam kamar mandi hanya bisa mendengus sebal lalu memulai ritual mandinya.
Selesai membersihkan dirinya—yang Ane buat lama agar Aka tau rasa—gadis itu keluar dari kamar mandi lalu mengenakan kaos berwarna biru beserta celana santai selututnya. Sehabis menyisir rambut, gadis itu keluar kamar dan menemukan Aka yang sedang menonoton acara berita di tivi sambil memakan keripik kentang. Ane duduk di samping kakaknya lalu merebut toples berisisi keripik kentang itu paksa dari pangkuan Aka.
“Sono Kakak pergi, aku udah bersih nih,” ucap Ane seakan mengusir abangnya agar cepat pergi nyari dana untuk acara sekolahnya itu.
Aka menoleh sambil menaikkan sebelah alisnya, cowok itu terkekeh lalu mencium pipi kiri Ane sekilas. “Gue pamit yah.” Aka bangkit dari duduknya sebelum akhirnya berhenti untuk mendengar kalimat Ane.
“Hati-hati, bawain aku bakmi ya Bang!”
Aka tersenyum geli lalu mengangguk pada adiknya itu dan kembali berjalan untuk keluar dari apartemennya menuju parkiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepo-pers
Novela JuvenilIni bukan kisah tentang seorang kpopers yang suka sama bias, stalkerin bias, lalu nangis bombay gara-gara biasnya pacaran sama istri orang. Bukan, bukan itu. Tapi ini lebih menceritakan tentang seorang kpopers yang harus terjebak dalam lingkar masal...