Chap 1

274K 13.1K 41
                                    

"baik meeting ini selesai, saya harap kita dapat berkerja sama dengan baik" ucap Molly yang menghadiri rapat menggantikan papa nya yang berhalangan hadir.

"terima kasih anda ingin berkerja sama dengan perusahaan kami" balas Thomas, dengan senyum ramahnya "maafkan bos saya tidak dapat menghadiri rapat ini"

"tak masalah, saya pamit terlebih dahulu" pamit molly yang diberi anggukan oleh Thomas, dan molly ke luar bersama seketaris papanya.

Setibanya di parkirkan "Jihan, kamu ke kantor naik taxi saja, aku ada urusan dengan Mely" Molly mengambil dompetnya, lalu mengeluarkan beberapa lembar uang "ini ongkosnya, sisanya untuk kamu"

"uang ini terlalu banyak" jihan ingin membalikan uang itu tapi di tahan oleh Molly.

"ambil dan cepatlah ke kantor" molly masuk kedalam mobilnya, dan melajukan mobil dengan kecepatan standar.

Molly yang merutuki jalan di hadapannya, kenapa di saat yang tidak tepat selalu ada penghambatnya. Molly tak sengaja melihat seorang pedagang dan dia pun bertanya.

"pak, ada apa ya kok macet?" tanya Molly

"ada truk terguling, dan belum ada tim evakuasinya" ucap pedagang itu dengan sopan, molly mengangguk dan mengucapkan terimakasih. Molly mengeluarkan ponselnya, GPS adalah pilihannya untuk kali ini.

Molly pun menemukan jalan itu tak jauh dari posisinya.

Jalan yang di lalui tidak terlalu lebar perkiraan jalan ini hanya satu arah, tak lama Molly mendengar suara dering telfonnya dan dia pun mengangkatnya, suara Mely yang cerewet di ponselnya membuat semakin pening.

"Mely sabar dong, tadi di jalan biasanya ada kecelakaan jadi aku cari jalan lain" ucap Molly dengan sewot di ponselnya.

"Kau pesen apa saja, nanti aku yang bayar" Molly-pun menghentikan ocehan Mely di ponsel.

Tanpa sadar Molly meninginjak pedal gas semakin dalam, yang Molly rasa jalan ini cukup sepi dan aman. Molly tetap menjaga komunikasi di ponselnya.

Tepat di depannya terdapat tanjakan cukup tinggi, Molly pun meningkatkan kecepatannya. Molly sempat syok melihat sebuah mobil berhenti tepat sesudah turunan, Molly tidak dapat mengendalikan mobilnya dan terjadilah....

BRAAKKKKK

Tabrakan

"Mely!!! kau punya urusan dengan ku!!!" pekik molly mematikan ponselnya secara sepihak.

Molly keluar dari mobilnya melihat mobil miliknya memastikan tidak rusak parah "Ya Tuhan" ucapnya dengan menyentuh bamper mobilnya yang ringsek.

Tak sengaja pandangan tertuju pada seorang lelaki yang tampan, bola mata yang indah dan tajam, alis yang tebal, tubuh yang proposional, keluar dari mobil.

Molly menyadarkan dirinya, menegakkan tubuhnya seolah dirinya tak salah "Kenapa kau berhenti disini?!!!" omel Molly yang melihat wajah lelaki itu yang datar.

Lelaki itu adalah Jupiter Matthew Madison, siapa yang tak kenal dengan Jupiter? Seorang pria tampan, cerdas, kharismatik dan sifatnya yang dingin. Setiap orang mengetahui siapa Piter, sepertinya ada yang tidak mengenali Piter siapalagi kalau bukan Molly Timothy.

"Lihat!" ucap Piter menunjukan ban dan body belakangnya, Molly pun melihatnya, ban mobilnya kempes dan body belakangnya lebih ringsek darinya.

Astaga, batin Molly

saat molly kembali ke posisinya dia seperti menendang sesuatu, Molly melihat sebuah segitiga yang rubuh di bawah kakinya, itu adalah segitiga darurat. "siapa yang salah?" tanya Piter dengan datar.

You Are My Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang