Pagi harinya Molly yang sudah bersiap diri untuk pergi ke kampus bersama Mely. Mely sudah mengetahui cerita yang kemarin dialami Molly, dan Mely mewajarkannya.
"Ly, lusa kita akan ujian" ucap Mely saat mengunci pintu apartement
"hhmmm" sahut Molly yang memfokuskan dirinya dengan ponsel. Mely melihat Molly sedang asik dengan ponselnya, membuat sedikit emosi.
"Ly, apa kau dengar dengan ucapan ku?" tanya Mely dengan melipat kedua tangannya di depan dada.
"hhmm" sahut Molly masih yang sama.
"Ly, kau masih memikirkan Jason?" Pertanyaan Mely berhasil membuat Molly berehenti melakukan aktivitasnya.
"Jangan pernah membawa nama dia!" ketus Molly, kemudian memasuki ponselnya ke dalam saku, lalu pergi meninggalkan Mely.
Molly pun moodnya menjadi kacau setelah mendengar nama Jason dari mulut Mely, Mely yang bersalah pun mensejajarkan dirinya dengan Molly, seharusnya dia tidak melakukan hal itu.
"Molly sorry" Mely menarik tangan Molly dan dia berhenti melangkah.
Molly hanya terdiam.
"Ly, tadi itu kecelakaan atas lidah ku, sorry. Bukan maksud ku untuk---"
"Lupakan, sekarang kita berangkat, hari sudah semakin siang" Molly memberi anggukan pada Mely kemudian Molly kembali berjalan dan di ikuti oleh Mely.
Setibanya mereka tiba di kampus, Molly dan Mely seperti melupakan sesuatu, Mereka melihat sekitarnya kenapa banyak mobil di halaman kampusnya, mereka mencoba mengingatnya.
Sekarang adalah acara kampusnya, mengapa mereka lupa dengan acara ini. Mereka baru ingat akan datang anak pemilik kampusnya.
"Pantas aula sudah terihat rapih" celetuk Mely, sedangkan Molly hanya terdiam.
"Ly, jangan diam saja, aku kan sudah meminta maaf" ucap Mely, Mely fikir Molly terdiam akibat ucapannya, padahal Molly mecoba menetralkan dirinya yang merasa tak tenang saat ini.
"Tenang saja, aku sudah melupakan ucapan sialan itu" Molly merangkul bahu Mely, dan senyum di wajah Mely pun terlihat.
Tak lama suara pemberitahuan terdengar, seluruh mahasiswa dan mahasiswi untuk segera masuk kedalam aula, karena sang pemilik kampusnya akan tiba.
Mereka pun masuk kedalam aula yang sudah di padati oleh mahasiswa dan mahasiswi, dan sesekali Molly mendengar ucapan kaum hawa menebak wujud sang pemilik dengan ciri-ciri seperti Zayn Malik.
"Mel, aku ke tolitet dulu" ucap Molly yang merasakan kantung kemihnya terasa penuh dan juga melepaskan geroginya yang entah datang dari mana.
"jangan lama-lama, acaranya akan dimulai sebentar lagi" Mely mengingatkan pada Molly, Molly pun mengangguk. Dia menuju ke toilet yang berada di belakang aula
Untung tidak ramai.
Molly yang sudah merapihkan dirinya di toilet, melepaskan jepitan yang berada rambutnya, memberikan efek gelombang dan mempercantik penampilan Molly.
Saat Molly sudah berada di pintu masuk aula, Molly mendengar suara jeritan dari dalam sana. Molly yang merasakan penasaran pun segera masuk.
Pandangannya tertuju pada lelaki dengan jas berdiri di balik minbar, dengan microphone di hadapnnya.
"Jupiter" gumam Molly. Kini Piter berdiri dan menyampaikan pidato yang dia ucapkan, Molly dapat mendengar ucapan Piter, dia akan menggantikan papanya yang sudah tiada.
Ternyata satu bulan lalu sempat menggemparkan kampusnya atas wafatnya pemilik kampus ini adalah papanya Piter.
Molly sudah kembali duduk di tempatnya, melihat Mely dengan serius mendengarkan pidato tetapi matanya memancarkan kekaguman.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Baby
RomanceEdisi Revisi|| ada Chapter yang di private sebelum baca lebih baik follow terlebih dahulu ---------------- Siapa yang menginginkan pernikahan sekedar untuk menjaga nama baik keluarga? Tak terima? Tak sudi? Apalagi pernikahan adalah sakral tidak bol...