Chap 25

167K 11.1K 171
                                    

TYPO BERSEBARAN DAN JANGAN LUPA VOMMENT.

Note: Aku akan next kalau Vote +900, karena di beberapa chap sudah tembus segitu.

---ooo---

"Kamu siap?" Tanya Piter yang berada di sisi Molly.

Siang ini mereka sudah berada ruang praktek milik Willy, di hari sebelumnya Piter sudah memastikan pada Molly, dia takut Molly terpaksa untuk menceritakan masalahnya.

"Piter, kamu udah bilang itu belasan kali. Aku sudah siap." Ucapnya meyakinkan Piter.

Molly merasakan di mata Piter tergurat rasa takut dan khawatir, mungkin dia takut terjadi sesuatu padanya.

Kali ini Molly sudah duduk di sofa khusus yang membuatnya akan selalu merasa relaks ketika dia mengungkapan semuanya.

"Selama proses ini, jangan ada pertanyaan, biarkan Molly menceritakan secara mengalir." Willy memberi peringatan.

"Molly, jangan paksa batin mu." Ucap Willy dan dia mengangguk.

"Mister kalau misalkan aku berhenti cerita, aku mau kau yang melanjutkannya." Molly meminta pertolongan pada Willy, dia juga tak bisa memastikan semua ini akan berjalan dengan lancar atau tidak.

Willy mengangguk.

Molly mulai memandang ke arah depan, mengingat masa itu, masa yang menakutkan baginya.

"Malam itu...."

Dia berusaha keluar dari sebuah gedung lama, hanya sendiri untuk melepaskan diri Jason yang memiliki beberapa anak buah.

Langkahnya terhenti setelah melihat Jason menghalangi pintu selanjutnya.

"Mau kemana, sayang?" Tanya Jason yang membuat Molly mundur, namun sayang dirinya terperangkap di sebuah ruangan, pintu yang baru saja dia lewati seketika terkunci.

"Malam ini, akan milik kita berdua. Hanya kau dan aku." Ucapnya yang mendekati Molly.

Kakinya terasa sudah tidak memiliki tenaga, setelah berlari dan juga berkali-kali dia jatuh. Telapak kakinya yang mulus berubah menjadi darah dan lecet. Dengkulnya juga terasa nyeri, sebab anak buah Jason sudah memukulnya dengan balok.

Sebelum Molly kabur dari ruang sekapnya, Jason memberi pelajaran pada Molly untuk kejadian di apartmentnya. Dengan perlakuan Molly padanya, membuat Jason tak terima dan menuntut balas di malam ini.

Kening Molly juga sudah di aliri darah kental, sudah satu botol melayang mengenai kepalanya.

"Sakit?" Tanya Jason dengan perhatian kemudian menyentuh dengkul Molly yang berlapis jeans.

Molly tidak menjawab, dia hanya mengeluarkan deru nafasnya.

"Jawab jika di tanya!!!" Pekik Jason meremas dengkul Molly, sakitnya menjadi berkali-kali lipat.

"Aawww hikkkss...hikssss." Molly hanya bisa menangis, teriak akan membuang tenaganya lebih banyak.

"I...iya," Jawab Molly dengan pelan, kali ini Jason berubah menjadi sosok menyerupai iblis.

Jason membopong Molly kemudian melatakannya di atas meja, tubuh Jason berada di antara paha Molly.

Dengan nafsu, Jason menciumi leher Molly.

Seluruh badan Molly seketika merasa lumpuh karena banyakannya pukulan yang dia dapati dari anak buah Jason.

Tangan Jason mulai membuka dua kancing kemeja Molly.

You Are My Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang