Chap 23

161K 10.4K 143
                                    

TYPO BERSEBARAN DAN JANGAN LUPA VOMMENT.

Note: Sumpah maaf banget kalau gajelas, part ini part paling panjang sekitar +1920 words, maaf kalau bikin bosen.

---ooo---

[Molly]

Sudah lima hari Piter bersama Thomas pergi ke Singapura, hanya satu pesan terakhir yang dia kirim dan itu sudah empat hari yang lalu. Setiap aku telpon pasti selalu tidak ada jawaban begitu juga dengan Thomas.

"Semua ini gara-gara ucapanku." Aku menyesali perbuatan ku beberapa waktu lalu, setelah kejadian itu Piter menjadi acuh.

"Aku pergi dahulu ke Singapura, jaga diri mu baik-baik." Aku ingat cara di berpamit padaku saat aku berada di kamar Megan dan dia pergi saja sebelum aku mengatakan. "Hati-hati."

"Kaki ku sudah sembuh."

"Kali ini, kau tidak usah menggendong ku."

"Kapan kita bisa jalan-jalan?"

Semua kata-kata itu ingin aku lontarkan pada Piter, dada ku kembali sesak menanggung rindu ku pada Piter. Sekali saja dia menelpon, itu sudah membuatku merasa senang.

Usaha ku untuk meluluhkan Piter saat itu juga tidak ada hasilnya, jika aku tanya dia hanya menjawab sangat singkat, kalau aku datang menghampiri, dia pergi. Tiba-tiba ke-esokan harinya dia terbang ke Singapura.

Aku mendengar suara ketukan dan terlihat Mely datang membawa kotak dengan pita berwarna gold.

"Ly, ada paket untuk mu." Ucapnya menyerahkan kotak itu pada ku.

"Dari?"

"Entah tidak ada nama pengirimnya." Ucapnya, kemudian memperhatikanku dari ujung-ke ujung. Mungkin dia heran kenapa aku belum siap-siap untuk pergi ke acara yang Briant selenggarakan.

"Kenapa kau belum siap-siap? Padahal kita akan pergi satu jam lagi." Benar dugaan ku.

"Tidak usah pergi ya, lebih baik dirumah." Ucapku membiarkan kotak itu berada di meja riasku.

"Nope!! Kita harus pergi, acara ini penting. Ly, bukalah kotak-nya aku penasaran apa isinya." Ucap Mely yang seperti tidak sabar mengetahui apa isinya, padahal aku saja tidak tertarik.

Mely memaksa untuk membuka dan aku menurutinya. Mata ku terpanah melihat isi kotak itu, sebuah gaun putih, bercorak bunga berwarna merah, potongan gaun ini cocok untukku. Simple tetapi elegant.

"Oh demi apapun, ini bagus sekali. Aku tau gaun ini rancangan Dame Zandra Rhodes yang baru saja diluncukan di fashion week Cruise Cunard. Aku tidak bisa bayangkan berapa harga gaun ini." Ucap Mely dengan antusias, dia memang sangat tau tentang fashion.

"Lebih baik, kau cepat bersiap-siap, dandan yang cantik, jangan sia-siakan gaun ini." Ucapnya, kenapa dia yang bahagia? Padahal aku yang mendapatkan gaun ini.

Molly simpan rasa sedih mu. Jangan kecewakan orang banyak hanya karena satu orang. Aku pun masuk ke dalam walk in closet yang berisikan semua koleksi kebutuhan ku.

Butuh waktu satu jam aku bersiap diri dengan gaun ini dan juga orang itu mengirimkan sepatu heels yang tidak terlalu tinggi dan clutch bag berwarna senada.

"Molly, are you read---dy." Ucap Mely yang baru saja menampakan dirinya dengan mata yang berbinar.

"Oh demi apapun kau sangat cantik." Pujinya yang memutarkan tubuh ku untuk memperhatikan penampilan ku.

You Are My Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang