Chap 41-Side of Kevin's

136K 7.8K 237
                                    

Itu yang di mulmed Romeo James Beckham as Kevin. Ohh yaa jangan lupa vomment ya...😜😜
-----
"Kevin, ambilkan popok untuk adikmu." Ucap seorang perempuan yang baru saja memandikan putri kecilnya yang sekarang berusia sekitar sepuluh bulan.

"Ya mah." Balas Kevin menghentikan acara menonton televisinya dan mengambil popok adiknya itu.

"Ini." Dia menyerahkan sebuah popok celana pada mamanya.

Kevin naik ke kasur kemudian dikecup kening adiknya itu, Kevin sangat menyayangi Elina, adiknya. Dia sangat menjaga adik kecilnya dari tangan papanya, bahkan dia rela kena pukulan dari sang papa demi melindungi adiknya yang beberapa hari lalu hampir di ambil.

Ucapan papanya masih terngiang saat hari kelahiran Elina "Sungguh aku tidak akan menganggap dia putri ku! Anak ingusan itu sudah membuat ku sengsara apalagi ditambah dia, mau makan apa kita? Sedangkan kau hanya berdiam diri rumah!"

Walaupun usianya waktu itu sekitar tujuh tahun, tetapi ingatannya sangat tajam. Saat papanya –Baron Sandres- bertengkar dengan mamanya –Maulina Christine-, rasanya ingin sekali dia memukul papanya itu, apa daya tubuhnya jauh lebih kecil dari papanya.

"Mah, waktu itu aku lihat adik perempuan mirip sekali dengan Elina." Ucap Kevin menatap mamanya yang tiba-tiba berhenti dan menatapnya dengan intens.

"Kemarin, saat aku dan papa bersama tante lain ke mall, tak sengaja aku melihatnya. Aku marah-marah dengan paman dan bibi itu, ku kira mereka menculik Elina ternyata Elina berada di rumah bibi Via."

Kevin ingat kejadian itu, dia ikut papanya atas paksaan papanya untuk bertemu dengan seorang wanita yang jauh lebih muda dari papanya. Kevin mengerti apa yang di lakukan papanya itu, di depan wanitanya dia memperlakukan Kevin sangat baik tetapi di belakang wanita itu, dia berperilaku sebaliknya. Arogan dan memaksa.

Mungkin anak seusia Kevin seharusnya bahagia, tetapi apa daya. Hidupnya yang saat ini pas-pasan membuatnya harus buta merasakan apa itu bahagia.

Baron sudah putus asa dengan kehidupan lamanya, dia memilih untuk mencari perempuan yang kaya raya dan di jadikan istrinya dengan tujuan memperbaiki hidupanya yang melarat dan kejadian itu setelah beberapa bulan Elina lahir.

Mapan. Itu kehidupan barunya, bahkan Baron sudah mengaku pada Maulina kalau dirinya sudah menikah pada perempuan yang tadi di sebut oleh Kevin 'Tante lain.'

Dari situ, Maulina bertekad untuk menyerah mempertahankan penikahannya kemudian bercerai dengan pria itu, dia bersumpah tidak akan kembali dengan pria itu. Apapun alasannya.

Maulina percaya, hidup pasti berputar. Kini kehidupannya serba kecukupan, dia sudah berkerja menetap di salah satu perusahaan dengan gaji yang lumayan, sampai dia berhasil menyewa rumah minimalis dan memenuhi kebutuhan pokoknya bersama dua anak kesayangannya.

"Kamu ingat dengan paman bibi itu?" Tanya Maulina pada putra sulungnya.

"Iya, mereka tampan dan cantik, sepertinya bibi itu tengah mengandung sama seperti mama dulu."

Maulina mengingat kejadian saat dirinya menelantarkan kakak dari Elina itu, hanya satu tujuannya. Agar Baron ringan dalam membiayai kehidupan keluarga, namun apa yang dia dapati? Hanya sebuah bentakan dan amarah dari suaminya.

"Buang anak itu! Dia hanya semakin menyusahkan ku saja!" Begitu ucapannya, satu anak sudah membuatnya seperti itu apalagi dia tau kalau anaknya kembar.

Apa dia Elea? Putriku yang beberapa bulan lalu yang mungkin diambil oleh sang empunya mobil mewah itu? Kalau memang iya, aku ingin menemuinya.

You Are My Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang