Chap 21

173K 10K 132
                                    

TYPO BERSEBARAN DAN JANGAN LUPA VOMMENT.

Note: Kesamaan tempat, nama dan lain-lain harp maklumi yang penting ceritaku tidak copas real hasil imajinasi ku yang apa adanya ehehehe.

---ooo---

Pagi harinya Molly terbangun dengan suara kegaduhan dari luar kamarnya dan yang pertama dia lihat adalah si pemilik wajah tampan nan sexy. Siapa lagi kalau bukan Piter yang masih damai tertidur.

Tangannya tak lepas dari pinggang Molly, dengan perlahan Moly melepaskan tangan Piter kemudian bangun dan menuju ke kamar mandi bersama tongkatnya secara perlahan.

Setengah jam Molly sudah mandi kemudian menggunakan pakaian lengkap, karena di kamar mandinya terdapat closet yang menyediakan bajunya dan baju Piter.

Saat Molly keluar dari kamar mandi pengelihatannya menuju kepada Piter yang masih tertidur dan.

Megan? Dimana dia?

Dia tidak ada di tempat tidurnya, membuat Molly di rundung kepanikan dan langsung keluar, mencari sumber suara kegaduhan yang membangunkan dirinya.

"Itu suara Megan." Ucap Molly mendengar suara Megan yang menangis dan berada di daerah dapur.

Molly langsung menuju ke sana, matanya terbelak melihat Thomas dan Mely sedang repot di dapur. Thomas yang memegang botol susu Megan, sedangkan Megan berada di gendongan Mely.

"Mel, aku bangunkan saja Molly!! Megan sedari tadi belum juga tenang." Ucap Thomas frustasi dan meletakan botol susu yang dilihat air sudah penuh tetapi berembun di sekitar botolnya dan susu nya menggumpal.

"Kau gila!! Apa kau tidak lihat tadi? Mereka sedang tertidur mesra!! Apa kau tega mengganggu mereka." Molly yang mendengarnya kaget, mereka masuk ke dalam kamar dan melihat dirinya dan Piter.

Walaupun mereka belum sadar kehadiran Molly yang posisinya terhalang dengan pintu dapur dan mereka terus beradu argument. Thomas yang ingin membangunkan Molly dan Mely tidak menginginkannya.

"Megan sepertinya cemburu dengan bapaknya." Ucap Thomas yang dapat di dengar jelas oleh Molly.

"Sepertinya akan ada persaingan antar bapak dan anak." Mely menyetujui ucapan Thomas.

Molly langsung memunculkan dirinya dari balik pintu dan menuju Mely kemudian duduk di kursi bar dan mengambil alih Megan untuk meletakannya di pangkuan.

"Sejak kapan kau disini?" Tanya Mely.

"Sejak, dari tadi kalian membicarakanku." Molly memegang botol susu yang sudah di buatkan oleh Thomas.

"Thom, membuat susu bukan mengunakan air dingin tetapi menggunakan air panas sedikit untuk melarutkan susunya, ditambah dengan air biasa." Ucap Molly pada Thomas yang tidak bisa membuat susu.

"Aku tidak tau." Ucap Thomas duduk menghapus keringatnya.

Mely dan Thomas memperhatikan Molly mangambil botol baru yang tak jauh darinya, dengan lincah dia membuat susu dengan satu tangan, begitu juga menuangkan air panas yang berada di termos kecil.

"Tolong adukan." Suruhnya pada Mely dan tangan Molly terus menepuk bokong Megan.

Mely pun menyerahkan kembali botol itu setelah susunya larut dan Molly menuangkan air biasa ke dalam botol itu kemudian menutupnya dan mengocok susu itu.

Molly membuka tutup dot itu dan meneteskan susunya di tangan, setelah terasa tidak terlalu panas Moly langsung memberikannya pada Megan dengan sekejap Megan menjadi diam. Membuat Mely dan Thomas tidak berkedip.

You Are My Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang