Chap 14

166K 10.6K 163
                                    

TYPO BERSEBARAN DAN JANGAN LUPA BUAT VOMMENT.

Maaf kalau cuma sedikit hehehe

*****

"Pagi." Sapa Piter yang baru saja turun kemudian melihat Molly yang sedang menyusui Megan dengan botol susu.

"Pagi." Balas Molly menghapus susu yang mengalir di pipi Megan.

Piter duduk di sebelah Molly yang sedang asik dengan Megan, terkadang Piter menjaili Megan sampai membuatnya menangis. Molly yang melihatnya sempat menyubit Piter.

Piter merangkul Molly sambil menunggu susu itu kandas, sebuah perbincangan pun menghangatkan mereka berdua.

Tak lama satu botol susu sudah habis, Molly langsung memposisikan Megan berdiri dengan bersandar di bahu Molly, sampai Megan mengeluarkan sendawanya.

"Akhirnya." Pikik Molly setelah mendengar suara sendawa Megan.

Piter terkik mendengar suara sendawa Megan, namun tangannya bukan mengelus Megan melainkan pipi Molly yang dia elus.

Molly berdiri kemudian meletakan Megan di stroller-nya, Piter yang melihatnya sempat bingung. Mau kemana dia?

"Mau kemana?" Tanya Piter.

"Sekedar jalan pagi, mau ikut?" tawar Molly yang membuat Piter sempat terdiam sejak kapan Molly melakukan aktifitas seperti itu.

"Boleh." Ucap Piter tanpa penolakan, sudah lama sekali dia tidak merasakan jalan di sekitar komplek perumahannya. Piter pun mengikuti Molly.

Saat mereka sudah berada di area komplek, Piter merasakan udara yang begitu sejuk, dia merindukan hawa ini. Biasanya, pagi seperti ini dia sudah berangkat kerja kalau-pun weekend menghabiskan waktunya hanya untuk tidur.

"Kau rindu dengan suasana seperti ini ya?" tanya Molly yang mendorong stroller Megan.

"Sangat." Pekik Piter menatap ke arah Molly, Piter dapat merasakan pancaran kebahagiaan dari wajah Molly yang berseri.

Tak lama mereka tiba jogging track, di sana terdapat para penghuni perumahan ini sedang menikmati quality time dengan keluarganya, beberapa pasangan yang sedang berolahraga bersama, apa lagi jogging track ini terdapat danau buatan menjadikan suasana semakin asri dan sejuk.

"Haiii aunty." Sapa anak kecil berjenis kelamin perempuan dengan rambut yang hitam pekat dan bola mata abu-abu kemudian menghampiri Molly dan Piter.

"Hai juga Gigi (Jiji)." Molly mensejajarkan dirinya dengan bocah berumuran lima tahun yang berdarah Jerman dan Indonesia ini.

"Hai uncle." Sapa Gigi pada Piter.

"Hai uncle Pitel." Sapa Gigi yang membuat Piter bingung, bagaimana Gigi mengenal dirinya.

"Kamu tau dari mana nama uncle?"

"Dari aunty, aunty pelnah bil---."

"Gigi, mama kamu dimana sayang?" serobot Molly sebelum Gigi membongkar semuanya pada Piter.

"Hmm, kata mama papa. Gigi mau di kasih dede, mangkannya papa mama pelgi ke----" Ucapan Gigi terhenti, kemudian melatakan tangannya berada di dagunya.

"Kemana?" Tanya Piter yang kemudian tak tahan untuk menggendong Gigi.

"Itu lho uncle, mama papa pelgi yang ada menalanya mau jatuh itu." Ucapnya dengan polos, Gigi tetap mencoba mengingat negara apa itu, yang dia ingat dari gambaran yang mamanya berikan padanya hanya menara yang hampir rubuh.

You Are My Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang