Keesokan harinya
09.00 amPiter sudah pindah ke tempat tidur di tengah malam dengan menahan rasa ngantuknya. Walaupun dia beberapa kali mendengar Molly mencoba membangunkannya, tetapi tetap saja dia terlelap dan mengabaikannya.
Molly datang bersama Megan di gendongannya, Megan menggunakan jaket hangat dengan model beruang berwarna pink. Aroma bayinya menyeruak di satu ruangan, karena baru saja Molly memandikan Megan dengan air hangat.
"Bangunkan daddy." Ucap Molly meletakan Megan di sisi Piter yang sedang bergelut dengan selimutnya.
Megan hanya tertawa, namun tangannya mengenai wajah Piter. Dia tiba-tiba saja menjatuhkan dirinya didepan wajah Piter kemudian menggulingkan tubuhnya, sayang hal itu tidak membuat Piter terbangun.
Tak habis cara, Megan kembali duduk kemudian menarik rambut Piter dan tertawa, seakan menganggap rambut Piter adalah mainan barunya.
"Megan, tidak boleh menarik rambut dad." Molly melepaskan cengkraman Megan dari rambut Piter.
"Bangunkan daddy dengan cara manis, tidak boleh menggunakan cara seperti itu." Ucap Molly memberi pengertiannya dengan lembut. Megan hanya terdiam memperhatikan Molly, kemudian kembali beralih kepada Piter.
Seketika Piter mengubah posisinya menjadi telentang dan membuat Megan terjungkal dari posisi duduknya, untung saja jarak batasan kasur dengan posisi duduk Megan terlampau jauh.
"Masih ingin mencoba?" Tanya Molly membantu Megan untuk kembali duduk, dia hanya menggigit jarinya kemudian mencoba lagi. Molly hanya menggeleng ketika melihat aksi Megan yang tetap berusahan membangunkan Piter.
Tanpa di sangka, Megan menaiki dada Piter kemudian menengkurapkan dirinya di sana. Posisi itu adalah posisi kesukaannya, dada Piter baginya tempat ternyaman yang pernah dia singgahi.
"Megan, c'mon bangunkan daddy. Bukan tidur di sana." Pekik Molly yang gemas dengan tingkah Megan, baru Molly ingin melangkah Megan sudah turun dari posisinya kemudian beralih ke wajah Piter.
Molly memperhatikannya, Megan mengerauk wajah Piter dengan jarinya dan sesekali menarik hidung Piter.
"Erghhhh...." Erang Megan yang kesal, karena Piter sama sekali tidak bereaksi dengan apa yang yang dia lakukan.
Nyaris menangis Megan menjatuhkan wajanya dan mengusel-kan wajahnya di wajah Piter. Aksi itu membuat saliva Megan tertempel di pipi Piter.
Megan menghentakan kakinya di kasur dan membuat dirinya seperti bermain genjotan, suara rengekan mulai terdengar. Kesabaran Megan sudah abis.
Molly membiarkan hal itu terjadi, baginya itu adalah kejadian yang langka.
Piter yang mendengar tangisan Megan, membuatnya harus terbangun dan menarik tangan Megan untuk berhenti mencakarnya. Wajah Megan yang sedang menangis di tambah marah, membuat Piter ingin tertawa tetapi dia tahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Baby
RomanceEdisi Revisi|| ada Chapter yang di private sebelum baca lebih baik follow terlebih dahulu ---------------- Siapa yang menginginkan pernikahan sekedar untuk menjaga nama baik keluarga? Tak terima? Tak sudi? Apalagi pernikahan adalah sakral tidak bol...