"Mommy!!! Ayo jemput Daddy." Ucap bocah berumur enam tahun. Molly memperhatikannya yang sudah mengenakan dress bunga pink soft, di tambah bandana putih, rambutnya yang hitam legam tergerai indah.
"Okay, sekarang kita jemput Daddy. Dimana Aiden?" Tanya Molly yang sudah mensejajarkan dirinya dengan Megan.
"Mom, I'm here!" Sahut bocah yang baru saja turun dari tangga secara perlahan, dia juga sudah terlihat keren. Kaosnya yang putih sesiku di padu dengan celana pendek krem, rambutnya juga di tata rapih dan terlihat sebuah jam digital melingkar di tangannya.
"Wahh kalian terlihat tampan dan cantik." Puji Molly lalu mencium kedua pipi anaknya. Dia menyerahkan kedua anaknya pada salah satu baby sitter baru, karena dua pembantu juga sudah kembali kerumah Julieta.
"Mom, where is Sydney?" Tanya Aiden menyingkirkan rambut Megan yang menutupi wajahnya.
Pandangan Molly mencari sekitar sofa dan terlihat Sydney yang sedang bersembunyi di balik sofa itu "coba kamu lihat di balik sofa." Titah Molly yang terkik.
Sydney Quinlan Madison, anak perempuan yang telah lahir dari rahim Molly ketika Aiden berusia empat tahun. Anak itu paling ramai di rumah ini, jika dibandingkan dengan Megan dan Aiden.
"Sydney, I catch you!!!" Suara Aiden membuat Sydney kaget dan langsung berlari kearah Molly.
"Ayolah Sydney, Kangguru ku. Kita harus menjemput Daddy di Bandara." Titah Aiden yang melihat Sydney ingin mengajaknya bermain lari-larian.
"Aiden! Jangan sebut Sydney, kangguru." Sahut Megan, sering sekali dirinya mendengar Aiden memanggil Sydney dengan sebutan seperti itu.
"Baiklah maaf. Mom ayo!" Ajak Aiden, Molly mengangguk kemudian menarik Sydney kegendongannya. Aiden dan Megan berlari menuju pelataran rumah dimana mobil Alphard sudah terparkir sempurna.
Mereka langsung memasuki mobil tersebut dan siap menuju Bandara untuk menjemput Piter, empat hari sudah Piter pergi dari Indonesia. Ia sedang mengurus projeknya yang berada di Dubai.
"Mana Daddy?" Tanya Megan setelah mereka sudah menanti di depan pintu kedatangan.
Aiden yang berada disisi Megan hanya mengangkat kedua bahunya dan mata mereka sama-sama mencari sosok Piter.
Tidak lama mereka melihat segerombolan orang berpakaian jas hitam dan terlihat sosok yang sudah dinanti.
"DADDY!!!" Pekik Megan dan Aiden belari menuju Piter. Di tangkap kedua tubuh ank kesayangannya itu. "How are you, Dad?" Tanya Aiden ketika acara pelukan itu telah usai.
"I'm very good, how about you?"
"I'm good, kenapa Daddy susah sekali di telpon? Kata Mommy Daddy lagi kencan, Daddy jahat!" Adu Aiden yang wajahnya seketika menjadi kesal, mengingat saat dirinya berusaha menelpon Daddynya tetapi tidak ada jawaban.
Piter mengerutkan dahinya "kencan?" Tanya Piter segelah dirinya berdiri dan melihat Molly yang sedang menggendong Sydney.
"Aiden! Kamu jangan mengada-ngada. Bukan begitu maksud Mom, Dad. Mommy mengatakan kalau Daddy sedang kencan bersama kertas dan juga pulpen. Tandanya Daddy sedang berkerja. Begitukan Mom?" Megan meluruskan ucapan Aiden yang sedikit melenceng, Piter terkikik kemudian berjalan menuju Molly dan memeluknya, tak lupa memberikan kecupan di setiap inci wajah yang udah dia rindukan.
"Aku kangen." Gumam Piter membuat Molly terkikik. Sydney yang berada diantara hanya terdiam dan asik dengan biskuitnya.
"Kangen juga." Balas Molly menunjukkan senyuman malunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Baby
RomanceEdisi Revisi|| ada Chapter yang di private sebelum baca lebih baik follow terlebih dahulu ---------------- Siapa yang menginginkan pernikahan sekedar untuk menjaga nama baik keluarga? Tak terima? Tak sudi? Apalagi pernikahan adalah sakral tidak bol...