Terdengar pengumaman dari luar kelasnya untuk para murid –murid baru agar berkumpul di lapangan sekolah mereka yang luas
(namakamu) yang sedaritadi duduk didalam kelas dengan daerah duduknya berada di posisi paling terakhir akhirnya berdiri dan meletakkan ipod dan earphonenya berada didalam tas nya
Merapikan semua alat tulisnya kedalam kotak pensilnya kemudian memasukkan nya kedalam tas
Terlihat hanya dia sendiri yang berada didalam kelas , yang lainnya tampak telah berlari menuju lapangan sekolah nya
Setelah semua rapi , (namakamu) menggulung rambutnya lalu membuat gulungan itu diikat oleh pensil . Ya , berhubung ikat rambutnya putus membuat (namakamu) mengandalkan pensilnya
Cukup membuat ia merasa rapi dengan rambutnya , (namakamu) berjalan keluar dari kelas
Terlihat sepi, (namakamu) hanya berjalan tanpa memperdulikan keadaan
'Jangan cintai aku apa adanya '
Ia melewati koridor sekolah dengan tenang , banyak kakak-kakak kelasnya yang menatapnya dengan sinis
(namakamu) tidak memperdulikannya
'eh ada si cewek kesepian '
(namakamu) menatap sepatunya yang terlihat unik menurutnya
Sambil menunduk ia melanjutkan langkah kakinya
DUK!
"Aw.."ringis (namakamu) mengusap dahinya
(namakamu) menegakkan kepalanya dan menatap dengan tatapan yang meringis sakit
"Sakit ya ?"
(namakamu) mengusap dahinya dan sedikit mendongakkan kepalanya kearah orang yang berada didepannya
"Kenapa lo lagi sih ? tadi pagi kita ketemu , makan pagi kita ketemu dan sekarang pertengahan siang kita ketemu . Lo ikutin gue ya ?"(namakamu) masih mengusap dahinya
Iqbaal tersenyum untuk pertama kalinya kepada seorang gadis yang mungil dihadapannya ini , pertama kalinya didalam hidupnya ia memberi senyuman kepada orang yang baru ia kenal
Iqbaal menundukkan kepalanya agar dapat menatap (namakamu) yang tampak perlu mendongakkan kepalanya untuk melihat dirinya yang tinggi untuk ukuran mungil (namakamu)
Dan reflek (namakamu) memundurkan tubuhnya kebelakang
"Kalau aku ikutin kamu , memang kenapa ? ada yang salah ?"tanya Iqbaal dengan suara berat nya yang menggoda
(namakamu) mendorong Iqbaal agar dapat menjauh darinya , Iqbaal sedikit menegakkan kepalanya dan masih tersenyum menatap (namakamu)
"ya adalah ! kita aja nggak kenal , trus lo tiba-tiba ngikutin gue , memang gue pernah punya utang ya sama lo ? atau lo adalah seorang penjahat yang sekarang merangkap jadi seorang siswa? "