Chap16

7.4K 570 5
                                    

'kenapa aku harus menutup mata ketika ada yang menerima ?'

'kenapa aku harus menghindar ketika ada yang mendekat ?'

'kenapa aku harus berteriak ketika ada yang mendengar ?'

'dan kenapa aku harus menolak ketika dia menawarkan cintanya ?'

(namakamu) tersenyum saat Iqbaal menggenggam tangannya , pada saat mereka akan ke menuju parkiran sekolah

Iqbaal tak henti-hentinya mengusap tangannya , bahkan ia sekarang sudah menyapa gadis-gadis yang selama ini menggemarinya

"Kita makan dulu ya sebelum kerumah kamu , oke ?"Iqbaal menatap (namakamu) dengan senyum bahagianya

(namakamu) menggeleng kan kepalanya dengan malas ,Iqbaal memiringkan sedikit kepalanya untuk dapat menghadap (namakamu)

"Kenapa sayang ? "Iqbaal menatap (namakamu) dengan tangan mengusap pipi (namakamu) yang tampak berona

"gue mau pulang aja , badan gue pegal semua ,Baal "adu (namakamu) sambil memijit bahu nya sendiri

Iqbaal tersenyum kecil lalu melingkarkan tangannya di pinggang (namakamu)

(namakamu) tetap memijit bahunya

"Dengar-dengar ada yang udah diangkat jadi inti basket ..."bisik Iqbaal dengan lembutnya

(namakamu) dengan cepat menoleh kearah Iqbaal

Hampir saja (namakamu) menyentuh bibir Iqbaal

Iqbaal menyunggingkan senyumannya

"dari mana lo tau ? "tanya (namakamu) mengernyitkan dahinya

Iqbaal mengusap kerenyitan dahi (namakamu) dengan ibu jarinya

"Apapun tentang kamu , pasti aku tau sayang .. termasuk kamu yang masuk menjadi inti basket "bisik Iqbaal tepat didepan wajah (namakamu)

(namakamu) kembali menoleh kearah lain dengan kepala menunduk

Iqbaal mengangkat dagu (namakamu) untuk menghadapnya

(namakamu) menggigit bibir bawahnya

"lo pasti malu punya cewek yang anak basket , secara anak basket itu nggak terlalu baik untuk cewek kayak –"

Iqbaal menutup mulut (namakamu) dengan tangannya

(namakamu) terdiam

"Siapa bilang aku malu ? hai , pacar Iqbaal Dhiafakri Ramadhan , dengar ya ! aku bangga ketika kamu masuk menjadi tim inti basket sekolah kita , aku bangga ketika kamu berhasil menaklukkan ucapan sir Harry yang pedas itu , aku bangga (namakamu) memiliki kamu , aku bangga dengan apapun yang kamu lakukan . Aku jatuh cinta sama kamu ,(namakamu) Cloudya ku "

(namakamu) tersenyum

Iqbaal merasakan lagi keterpesonaanya terhadap senyum (namakamu)

"jadi ? boleh aku rayakannya dengan makan bersama dengan si pemain basket ini ?"Iqbaal mengusap pipi (namakamu) dengan lembut

(namakamu) menganggukkan kepalanya dengan pasti

"Aku cinta sama kamu bukan karena apa yang kamu miliki ,tetapi aku cinta sama kamu karena itu kamu , diri kamu .. jadi jangan pernah meragukan aku , (namakamu) ku "bisik Iqbaal dengan pelan

(namakamu) menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan rona merah dipipinya

Iqbaal memiringkan kepalanya untuk melihat wajah kekasihnya itu

"Sayang ?"

CUP !

(namakamu) mencium pipi Iqbaal tanpa diduga Iqbaal

Iqbaal terkejut

"bay .. " (namakamu) berlari meninggalkan Iqbaal yang masih terpaku

Iqbaal mengerjap kan kedua matanya dan memegang pipinya yang dicium oleh (namakamu)

"di-dia cium aku ?"tanya Iqbaal dengan tidak percaya

(namakamu) telah memasuki bus sekolahnya

Iqbaal masih merasa melayang saat –saat (namakamu) menciumnya

'Mungkin ini dinamakan surga , dimana aku dicium oleh bidadari Tuhan ..'

**

"Siapa dia ?"

Suara tua yang menggema membuat siapapun mendengarnya akan tertunduk seketika

"Dia adalah gadis yang sekarang sedang mendekati tuan Iqbaal , nyonya "

Menatap kembali foto-foto itu dengan kacamata mahalnya , ia menyenderkan badan tuannya ke kursi kebesarannya

"sudah berapa lama mereka dekat ?"tanya suara tua itu lagi

Adli menatap nyonya besarnya dengan rasa hormatnya

"3 bulan nyonya "

"3 bulan ? dan kamu baru melaporkannya sekarang ? "suara tua itu terdengar marah

Adli menundukkan kepalanya

Terdengar suara tua itu mulai menenangkan nafasnya yang hampir tersendat

"Lalu , apa kamu sudah mencari tahu latar belakang dari gadis tersebut ?"

Adlin memberi dokumen yang telah di bungkus oleh amplop coklat itu

Suara tua itu membuka amplop itu dan mulai membaca data yang telah ia genggam

"Seorang gadis biasa , tidak terlalu mencolok dan dari keluarga berada "

"Aku tidak ingin cucu ku berdekatan dengan gadis itu , bisa kamu singkirkan ?"tanya suara tua itu

Adli mengangkat kepalanya dan menatap nyonya besar itu

"Nyonya , tuan Iqbaal terlihat bahagia , apa nyonya tetap akan merusak kebahagiaan tuan Iqbaal ?"Adlin mencoba menahan keingin nyonya nya yang menyingkirkan (namakamu) –gadis itu –

"Iqbaal selama ini bukannya bahagia ? dia mendapatkan apa yang dia inginkan , dan kamu bilang Iqbaal belum bahagia ? dari sisi mananya Iqbaal , cucuku belum bahagia ?"

Adlin kembali menatap nyonya besarnya dengan rasa sopan yang ia miliki

"saya belum pernah melihat dia sebahagia ini ,nyonya . Sejak kedua orang tuanya meninggal akibat kecelakaan pesawat itu , tuan Iqbaal selalu menunjukkan sisi dinginnya , ia tidak pernah menanggapi siapapun berbicara , tapi semenja gadis itu –"

"DIAM! "

Adli terdiam

"Aku tahu semua tentang cucuku ! apa yang diperlukan nya ! dan apa yang terbaik untuknya ! kamu mencoba mengejek ku , Adlin ? kamu mau bilang jika aku ini bukan oma yang baik untuk Iqbaal ? begitu ?"

Adlin menghela nafasnya dengan pelan kemudian menunjukkan senyum hormatnya

"Baiklah nyonya ,maafkan saya "

Suara tua itu menatap kembali foto-foto Iqbaal bersama (namakamu)

"aku harap mereka dapat berpisah , aku takut ini berdampak buruk untuk cucu ku .. "

Adli menundukkan kepalanya lalu pergi meninggalkan suara tua itu menatap foto-foto itu lagi

"Apapun oma akan lakukan untuk cucu oma , oma sayang Iqbaal "

'Ketika awan ingin pergi dari hidupku '

**

bersambung

CloudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang