Chap 29

5.5K 527 26
                                    



'Katakan kau membutuhkan ku , Ku mohon katakan '

**

Berjalan dengan tatapan kosongnya , kejadian dimana ia mengeluarkan semua rasa kesal , lelah , rindu dan amarahnya membuat (namakamu) terbayang seakan dosanya menghantui dirinya ditengah kesendirian gelap ini

'Bahkan awan kali ini tidak menjadi pelindung ku'

'disaat ku tengah letih , awan ku akan selalu sedia bersama ku'

'disaat ku tengah sedih ,awan ku akan selalu sedia memberi ketenangan '

'Jadi ? apa aku salah untuk mempertanyakannya ?'

(namakamu) memberhentikan langkah kakinya , menghela nafasnya dengan pelan

Dan memulai mendongakkan kepalanya kearah langit malam yang mendung

'Bahkan langit mengerti dirinya '

Tersenyum miris menatap langit

"Gue tau kok kalau gue di uji sama Tuhan" (namakamu) tertawa kecil menatap langit malam

"Tapi kenapa dengan dia juga diuji ? buat apa ? biar tau kalau gue setia sama dia atau enggak ?"(namakamu) membesarkan suara tawanya

"lucu ya , disaat gue nggak punya rasa ,lo nggak ada uji gue , sekarang ? lo sebenarnya mau nya apa sih Tuhan ? "

(namakamu) tertawa dengan kerasnya

"Kenapa diuji diwaktu gue punya kata cinta ? sumpah lo lucu ,Tuhan " (namakamu) mengusap airmatanya dengan kasar

"gue nggak tau lagi harus ngapain sekarang ? apa yang harus gue buat ? "perlahan-lahan (namakamu) menjatuhkan dirinya ditanah

Terduduk dengan beban dipundaknya

"Iqbaal ... "

Memeluk lututnya sendiri

"Bantu aku , aku harus ngapain sekarang ?"

Kini

Hujan menjatuhkan rasa simpatinya , ia menunjukkan bahwa ia juga ingin menemani (namakamu) yang tengah berputus asa melawan pahitnya hidup

Tanpa siapapun

Tanpa awan

**

DEG

Iqbaal memegang dada sebelah kanannya , merasakan sesuatu berdentum kuat didalam sana

Sakit seperti keram

Mencoba menarik nafas untuk menetralkan rasa sakit itu , namun rasanya kian bertambah

Iqbaal memegang dada nya dengan rasa sakit

"Kenapa tiba-tiba sakit ?" Iqbaal memposisikan badan nya di kepala ranjang

Ia kelelahan akibat emosi nya sejak kejadian dimana ia mengeluarkan rasa frustasi , depresi dan rindunya kepada (namakamu) dan ia tanpa sadar jatuh tidur

Rasa sakit didadanya membangunkan dirinya dari lelap tidurnya

Mencoba membasahi kerongkongannya dengan air diatas nakasnya

Meminumnya dengan rakus kemudian meletakkan gelas kosong itu kembali keatas nakas

Sakit didadanya masih ada , namun tidak sesakit tadi

Menatap kearah gordennya yang berterbangan diterpa angin dan hujan lebat

"Bahkan hujan merasakannya , kemana kamu , (namakamu) ?"

Iqbaal menatap kilat biru mulai bermunculan , gordennya terus menerus terbang

"Apa mungkin rasa sakit didada ku pertanda kamu membutuhkan aku ? "

Iqbaal memegang dada kanannya

"Aku harap ini bukan pertanda buruk untuk ku dan untuk kamu yang entah dimana "

**

"Gue denger-denger dari abang Tupang, emak lo udah keluar dari rumah sakit ya ? emang udah baikkan ?"

Suara cempreng dengan logat nya yang khas membuat (namakamu) mengalihkan pandangannya ke sisi kanannya

Tersenyum kecil , senyum sandiwara nya untuk kesekian kalinya untuk orang-orang yang mengenalnya

"Belum terlalu baik , Cuma papi suruh obat jalan aja daripada dirumah sakit nggak ada yang jaga "mencoba untuk membuat terasa normal

Namun hati berkata lain

Lia –si logat yang khas – itu hanya menganggukkan kepalanya ,merasa keinginan tahuannya telah terpenuhi

"gue doain deh semoga emak lo baik-baik aja , dan semoga kembali seperti semula , amin.."

(namakamu) menundukkan kepalanya pelan

'Percuma berdoa , Tuhan sudah tuli dengan doa takdirku '

(namakamu) mengangkat kan kepalanya dan mulai tersenyum kepura-puraannya

"Eh , gue ke gudang dulu ya , stok barang baru belum gue catat , lo tolong jaga kasir bentaran ya.. "Lia beranjak dari kursinya

"oke "sahut (namakamu) dengan acungan jempol mungilnya

Kepergian Lia membuat (namakamu) menghela nafasnya dengan pelan

Kedua matanya ia arahkan ke pemandangan luar minimarket dengan batasan kaca itu

Terlihat lalu lalang kendaraan motor dan mobil yang begitu sibuk ,(namakamu) mencoba untuk menahan rasa sesak yang sejak semalam terus-menerus membebani dada nya

"Apa yang harus gue buat untuk keluarga gue ? "

Satu tetes airmata jatuh

Penderitaan mulai melewati mata indah gadis itu

"Hanya tubuh dan tenaga yang gue punya , apa yang harus gue lakukan untuk keluarga gue ?"

Dua tetes airmata jatuh

Keputusasaan melewati mata indah itu lagi

"orang tua gue butuh gue dan gue bisa apa ? "

(namakamu) mengusap airmatanya

Kembali menundukkan kepalanya sebagaimana ia berusaha menyembunyikan kepahitan dari keseluruhan takdir nya

**

Menatap disekelilingnya dengan senyum manisnya , membuka kacamata hitamnya dan menghirup udara dinegara yang rindukan ini

Indonesia

"Gue udah sampai di Indonesia dan dia juga belum angkat telepon dari gue ? ck.ck..ck teman macam apa sih lo ? "

Alwan menggelengkan kepalanya saat mendengar operator menjawab panggilan itu

Menghela nafasnya sebentar dan kembali tersenyum dengan pandangan disekelilingnya

"No problem , gue kali ini bakal anggap lo lagi sibuk . Tapi liat aja , besok gue akan ketemu lo , (namakamu)"

Alwan menarik kopernya dengan senyum yang turut serta dalam perjalanan Alwan

'Kini , aku akan selalu menyertaimu disetiap jalan hidup mu , (namakamu)'

**

Bersambung

Annyeong..

Udah berapa tahun gue nggak lanjut ?

Ada yang kangen gue ? atau cerita gue ?

Atau udah lupa ?

Wkwkkw maaf ya

Maklum gue udh kelas 12 jadi perlu persiapan untuk UNBK , untuk masa depan lebih ceraah .

Ini aja gue coba cri waktu , dan selamat menikmati

CloudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang