Chap 10

7.9K 633 2
                                    

'Dear diary

Dibilang nyesal ? enggak . Dibilang benci ? enggak . Dibilang nyaman ? mungkin nggak sih

Tapi gue....'

Memberantaki rambutnya dengan kesal , lalu menjadikan kedua lutut nya sebagai penyandar dagunya

Menatap kearah papan memo nya kembali, menerawang kearah kejadian disekolah

"kenapa harus gue ? apa lebih nya gue ? "tanya (namakamu) lebih kepada dirinya sendiri

Ia beranjak dari duduknya dan mulai berhadapan dengan cermin nya , melihat bayangan dirinya didalam sana

"cantik kalik ya ? tapi disekolah gue banyak yang cantik selain gue kok"mendekatkan wajahnya kepada cermin didepannya

"Trus apa ? karena pintar? Pintar dari cianjur .. naik kelas aja gue udah syukur "bersekap dada dan tetap menatap wajahnya dicermin

Menghembuskan nafasnya pelan ,kemudian (namakamu) berjalan menuju balkon kamarnya untuk menatap alat penerang yang indah itu

'Satu hal yang ingin aku tiadakan didunia ini adalah ketidakpercayaan '

Getaran halus dari saku celana hotpantsnya membuat (namakamu) terkesiap dan segera mengambil handphone nya

'Iqbaal ' (namakamu) membaca nama panggilan itu

Dengan malas ia menjawab panggilan dari Iqbaal

"Hal—"

"Kok lama kamu jawab panggilan aku ? kamu lagi dimana sih ? sibuk ya ? ya walaupun sibuk jangan sampai panggilan dari aku terabaikan dong, lagian kan aku pacar kamu jadi kamu harus tau kalau aku lagi nelepon kamu , biar apa ? aku khawatir dengan keadaan kamu , (namakamu) . Tapi semua rasa khawatir aku terhapuskan waktu kamu—"

"Bisa diam nggak ? nyerocos aja lo kayak airmancur "dengan suara datarnya (namakamu) menghentikan kalimat Iqbaal yang tiada hentinya

Terdengar tawa kecil namun bahagia dari ujung sana , (namakamu) tanpa sadar menyunggingkan senyum nya

"Kayak air mancur ? masa sih ? "Iqbaal menyunggingkan senyumnya

(namakamu) memutarkan kedua bola matanya dengan senyuman kecilnya

"Jadi mau kayak apa ? kayak bajai ? berasap dong" kembali (namakamu) mendengar tawa kecil dari ujung sana

Jantungnya berdetak

"Kamu lucu ya .."puji Iqbaal dengan tulus

"Sebenarnya gue memang benar-benar bilang lo kayak airmancur dan bajai ,gue nggak ada niat buat lo tertawa "dengan tatapan serius nya (namakamu) menatap langit malam itu

"aku juga serius waktu aku bilang kamu lucu , sumpah aku nggak ada bohong .."Iqbaal tersenyum bahagia kembali

"Terserah lo , sekarang mau apa nelepon gue ? kalau Tuhan udah mau manggil lo , baru lo bisa telepon gue "(namakamu) berjalan menuju ranjangnya

Iqbaal tertawa kecil dan menatap kearah awan gelap diatas sana

"Aku kangen sama (namakamu) ku "

(namakamu) menghentikan aktivitasnya dalam menyelimuti dirinya seketika

"Kamu kangen nggak sama Iqbaalnya (namakamu) ?" kembali Iqbaal melanjutkan ucapannya

(namakamu) dengan gerakan kakunya menyelimuti dirinya dan mulai menyamankan dirinya di tempat tidurnya

"Apaan sih lo ,alay nggak nentu "hanya itu yang dapat ia balas atas tingkah kegugupannya

Iqbaal tersenyum

"aku kali ini serius , (namakamu) , saat aku berkata jika aku kangen sama kamu .. aku benar-benar kangen kamu , entahlah mungkin aku memang kecanduan kamu ..."Iqbaal menatap dengan dalam kearah awan hitam diatas sana

(namakamu) memeluk gulingnya

"Lo kira gue—"

"narkoba ? ya.. kamu narkoba bagi aku ,jika sedetik saja tidak melihat mu .. hatiku rasanya sakit ,(namakamu) ... sangat sakit .."Iqbaal memotong kalimat (namakamu) dengan suara beratnya

Mendengar ucapan Iqbaal membuat (namakamu) tertawa terpaksa , tetapi pelukannya terhadap bantal guling mengetat

"Iqbaal ..."(namakamu) menghentikan tawa nya yang benar-benar terdengar tidak enak , kali ini ia harus berbicara serius

"Ya , sayang "Iqbaal menjawabnya dengan lembut

"Lo tau nggak kalau gue cewek yang harus pacaran sama cowok yang kaya raya ?"(namakamu) mencoba tersenyum sinis

"Dan kamu telah melakukannya bukan ?"Iqbaal tersenyum dengan manisnya

(namakamu) meninju bantal gulingnya dengan kesal

"gue tukang selingkuh "(namakamu) menganggukkan kepalanya dengan yakinnya

"aku setia , dan aku akan buat kamu nggak akan selingkuh lagi .. "Iqbaal berjalan kearah ranjangnya

(namakamu) memberantaki rambutnya

"gue udah janda ,Baal ! gue punya anak 5 , masih kecil semua ... gue hamil di luan .. suami gue kabur karena bosan sama gue .."kali ini (namakamu) percaya diri jika Iqbaal akan menjauhi nya

Iqbaal tertawa diujung sana

(namakamu) ingin rasanya membakar Iqbaal sekarang

"Kalau kamu janda , aku akan menikahi kamu segera .Lagian aku suka anak-anak kok , dan aku bersumpah tidak akan pernah meninggalkan kamu .."Iqbaal tertawa kecil

(namakamu) memutarkan kedua bola matanya dengan malas

"Gue suka sama Aldi .. ya , gue suka sama Aldi.."

"Apa ? nggak mungkin , nggak mungkin kamu suka Aldi . Aku akan bunuh Aldi kalau berani dia dekatin kamu .."dan suara Iqbaal benar –benar terdengar menyeramkan

(namakamu) menelan ludahnya dengan susah payah

'mati gue .. anak orang yang nggak ada dosa , gue ikut campurin kedalam permasalahan hidup gue ..mati..mati 'batin (namakamu) teriak

Iqbaal benar-benar tidak bisa mendengar (namakamu) menyebut nama laki-laki lain kecuali dirinya , hatinya begitu panas

"Hmm..Baal.. gu-gue bercanda kok , serius .. ta-tadi Cuma nge test aja .. mana tau lo bohong .. hehehe.."ucap (namakamu) dengan terbata-bata

Iqbaal menghembuskan nafasnya dengan pelan lalu menatap langit-langit kamarnya yang dihiasi berbagai macam gantungan awan-awan origami , dan wallpaper langit kamarnya bergambar awan

"(Namakamu)..."panggil Iqbaal dengan suara beratnya

"ya?"

"Pegang ucapan ku , ketika aku berkata aku benar-benar ingin menjalin hubungan bersama kamu , aku akan melakukannya . Percayalah , aku tidak akan pernah menyakiti kamu ...please.. cobalah .."

(namakamu) tersenyum kecil saat mendengar Iqbaal , ia menatap langit-langit kamarnya

'Ketika awan memberi ku kenyamanan'

**

Bersambung ..

CloudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang