Menatap sedih kearah foto yang selalu ia genggam untuk rindu yang terlalu dalam itu , entah tanpa sadar air mata itu terjatuh kembali dipipinya
Iqbaal merasakan rindunya semakin membuatnya sesak , sesak sekali hingga ingin rasanya mati saja untuk waktu ini .
Kerinduan nya yang telah tercampur rasa tak ingin lagi hidup membuat Iqbaal merasakan frustasi yang tidak dapat ia tanggung lagi
"Aku hanya meminta dimana keberadaan kamu , sayang , hanya itu yang aku ingin kan bukan yang lain "Iqbaal mengusap foto kekasihnya dengan tangan bergetar
Iqbaal mengusap airmatanya kembali
"Aku ingin kembali memeluk mu , aku ingin sekali menatap wajah cantikmu , kapan aku dapat melakukan itu lagi ? "
Iqbaal meremas rambut hitamnya dengan lelah
"entah darimana lagi aku melampiaskan rasa rindu ini ? "
Iqbaal menundukkan kepalanya dan menangis entah keberapa kalinya
Adlin yang terlihat menatap dari luar jendela kamar Iqbaal hanya dapat menghela nafas
Tuan nya yang ia hormati kini tengah tepuruk karena satu wanita yang tuan nya cintai
Tapi cinta itu diuji oleh keluarga tuan nya itu sendiri , menentang entah bertujuan baik atau tidak
Adli menatap sedih kearah tuan nya
"Aku akan memberi sedikit celah untuk mu ,Tuan . Biar aku membantu mu menemukan gadis itu , maafkan aku ,Tuan , jika aku baru kali ini membantu mu .."Adlin menatap sebentar kearah jendela itu
Lalu pergi meninggalkan Iqbaal dengan kesendiriannya
"(namakamu) ..." suara serak Iqbaal bergema
**
Tersenyum
Satu senyumnya membuat banyak kaum hawa hampir membuka semua dirinya hanya untuk senyum itu
Alwan membuka kacamata hitam nya dengan senyum manisnya , menemukan seorang gadisnya yang sangat ia rindukan , (namakamu) .
Terlihat (namakamu) merapikan barang-barang yang akan diangkat olehnya
Alwan bersekap dada dan menatap dari tempat ia berdiri
"Nggak sia-sia juga ayah punya detektif handal , ck..ck..ck belum juga 10 tahun gue tinggalin udah makin kecil aja badannya , makan apa sih lo , (namakamu) , sampai gue susah bedain sahabat gue masih SD atau udah SMA ,ck..ck..ck "Alwan menggelengkan kepalanya secara dramatis
Terlihat (namakamu) menghembuskan nafas nya terlebih dahulu sebelum mengangkat barang-barang yang akan diangkatnya
Alwan menggaruk kepalanya
"Gue ragu dia sanggup angkat "gumam Alwan dengan tangan menggaruk kepalanya
(namakamu) mengangkat barang- barang itu
Alwan tertawa
"Bahkan badan dia aja nggak keliatan lagi , ck..ck..ck anak siapa sih lo ?"Alwan tertawa
Lalu kembali terdiam
"Kenapa dia kerja kayak gini ? bukannya dia cabe –cabe kaya ? "Alwan menyipitkan matanya dan mengusap dagu nya
BRUGH!
Barang-barang itu terjatuh pada akhirnya
Alwan sudah menebaknya terlebih dahulu dan mengangkat kedua bahunya dengan santai
"Waktunya untuk menjadi pahlawan kelewatan.."Alwan berjalan menuju (namakamu)
(namakamu) tampak syok dengan barang-barang yang jatuh akibat dirinya , ia dengan cepat merapikan barang-barang tersebut