Chap 1

24.5K 1K 16
                                    

'Hai .. kita bertemu lagi dalam jangka waktu yang amat lama .. huft ..sebenarnya sih kita udah nggak ketemu dalam kurun waktu 3 tahun, maaf deh gue ninggalinnya sampai berdebu gitu .. namanya juga cewek. Gue seorang siswi SMA. Terkejut kan, lo? Sama gue juga. Nggak nyangka, udah gede aja. Oh iya, gue masuk SMA berstandar internasional lho, mungkin lo nggak nyangka, kok bisa orang kayak gue masuk ke sekolah berstandar internasional? ye kan ? hahaha... namanya juga (Namakamu) Cloudya ya pasti bisa lah. Walaupun otak gue pas-pasan sama kayak mukanya Alwan, kalau memang udah niat  pasti nggak bakalan ke mana. Lagian gue juga—'

"Adek . .. busnya udah datang .. cepat turun .." Suara teriakan dari bawah membuatnya dengan terpaksa menghentikan tulisan dari bukunya itu

"Maaf ya diary, gue harus pergi .. bus gue udah datang ..nanti kita lanjut, oke? Bye.."(Namakamu) dengan pelan menutup buku diary bersampul putih dengan dihiasi karakter kartun Minions.

"Adek..."

"Iya, Ma.. tunggu."

(Namakamu) dengan terburu-buru mengambil tas ranselnya dari meja belajarnya kemudian berlari menuruni tangga tanpa memakai sepatu, hanya beralas kaos kaki putih pendek.

"Ngapain aja sih di atas? Lama Banget. Cepat sana ..udah nunggu dari tadi oomnya... ,"omel wanita paru bayah itu.

(Namakamu) memutar kedua bola matanya dan mencium sekilas pipi mamanya -Wanita paruh baya itu-.

"Bawel banget sih pagi-pagi , udah ah.. Adek pergi, ya .. Bye, Mama.."

(Namakamu) sembari berlari, ia memakai sepatu sekolahnya dan dengan badan mungilnya, ia berhasil menaiki bus sekolahnya dengan senyum bangga yang ia ulaskan.

"Baru hari pertama masuk sekolah aja udah telat, gimana selanjutnya ?"sindir salah satu suara perempuan terdengar pada saat (Namakamu) menaiki bus sekolahnya.

(Namakamu) yang mendengar itu hanya mengikutinya dengan gaya mengejek kemudian pergi mencari bangku kosong yang berada di belakang itu.

Mendapatkan bangku kosong tersebut, (Namakamu) mendudukkinya, posisi berada di dekat jendela bus. Setelah itu, ia mengeluarkan earphone dan ipod dari tasnya, lalu memasangkan earphone tersebut ke kedua telinganya.

Memutarkan lagu.

(Namakamu) menyandarkan kepalanya di kaca jendela bus itu, dan matanya menatap ke arah awan yang tengah beriiringan mengejar dengan naungan sang langi.

Kumpulan setitik air dan jika penuh maka ia akan berubah menjadi hujan

Awan

Bisakah aku memilikinya untuk menjadi bantalan hidupku ?

(Namakamu) tersenyum kecil dan memejamkan kedua matanya dengan damainya

**

Kembali ia menghembuskan napasnya dengan tatapan mengarah ke pemandangan ke seluruhan kota yang indah.

Menggoyangkan kakinya yang tampak memijak udara

Angin yang bertiup membuatnya semakin terhanyut

"Kumpulan setitik air dan jika penuh maka ia akan berubah menjadi hujan , awan.. "

'Say you never let me go.' Dering ponsel pertamanya membuat ia mengangkat dengan malas.

"Halo," sahutnya dengan malas

"Rapat dimulai 15 menit lagi, jadi cepat dan turun .."

Ia memutar kedua bola matanya kemudian menutup panggilan itu dengan kesal.

CloudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang