Chap 9

8.2K 654 1
                                    

Mengusap airmatanya sendiri dengan tangis yang masih segugukan , tetapi airmatanya tak juga dapat berhenti untuk mengalir dari matanya

Iqbaal datang dengan perlengkapan pengobatan pertamanya , menutup gorden yang membatasi ruangan perempuan dengan ruangan laki-laki

Meletakkan kotak obat itu ke nakas kecil disamping ranjang ruang kesehatan itu

(namakamu) tetap menangis kecil

Iqbaal tersenyum menenangkan , mensejajarkan dirinya dengan (namakamu) yang duduk dipinggir ranjang ruang kesehatan itu

Tampak kaki nya bergantung , ranjang itu mungkin agak tinggi sehingga kaki (namakamu) tidak mencapai lantai

Iqbaal mengusap kedua air mata yang turun secara serentak dari kedua mata indah itu

"Kenapa nangis ? "tanya Iqbaal dengan suara lembutnya

(namakamu) dengan tangis kecilnya dan nafas yang masih belum teratur , membuka kedua matanya

Ia melihat wajah Iqbaal mendekat padanya

Iqbaal tersenyum dengan manisnya

"Nga-ngapain..se-senyum.. ?se-sena-ng ..ya li-lihat..gu-gue ..na-ngis.."(namakamu) dengan nada bicaranya yang masih segugukkan menyipitkan matanya

Iqbaal tertawa kecil lalu mengusap puncak rambut (namakamu) dengan gemas

(namakamu) memukul tangan Iqbaal yang mengusap puncak rambutnya dengan bibir yang mengerucut

"Ja-jangan !"(namakamu) menatap Iqbaal dengan tangis kecilnya

Iqbaal kembali tertawa saat melihat (namakamu) mengerucutkan bibirnya , dengan pelan mencubit pipi (namakamu)

"Aku akan obatin kamu , kalau kamu merasa sakit , kamu bisa cubit atau pukul atau apapun yang membuat kamu bisa berbagi rasa sakit kepada ku ... aku akan terima , jadi izinkan aku mengobatin kamu , (namakamu) .."Iqbaal memberi senyum lembutnya kepada (namakamu)

(namakamu) menganggukkan kepalanya pelan

Iqbaal kembali tersenyum dengan bahagia nya , kemudian Iqbaal mulai membuka penutup kotak pertolongan pertamanya

(namakamu) menutup kedua matanya , ia tidak berani melihat Iqbaal mengobati lukanya

Iqbaal mengusap pipi (namakamu) dengan ibu jarinya , mengecup kening (namakamu) lalu tersenyum

(namakamu) membuka kedua matanya perlahan-lahan

Dan pemandangan pertama kali yang ia lihat adalah Iqbaal tengah membersihkan lukanya

'Ketika awan ku , menjadi tangan kanan Tuhan '

(namakamu) melihat Iqbaal yang tampak serius mengobati lukanya

"Sakit ?"Iqbaal mengangkat kepalanya untuk melihat wajah (namakamu) yang menahan sakit

(namakamu) menggeleng kan kepalanya pelan

Iqbaal tersenyum

"Sebentar lagi , aku selesai .. tahan ya"Iqbaal tersenyum menenangkan lagi lalu kembali mengobati luka (namakamu)

'Kstaria ku..'

"Kenapa lo mau bantu gue ?"(namakamu) mengernyitkan dahinya ketika rasa sakit mulai ia rasakan

Iqbaal memasang perban untuk membalut luka itu

"Karena aku nggak mau kamu terluka"Iqbaal yang telah selesai dengan pengobatan kilatnya , berdiri dan menatap (namakamu)

CloudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang