Chap 14

7.8K 608 6
                                    

"Jangan lupa jendelanya dikunci dek .."teriak mama (namakamu) dari bawah

(namakamu) yang berada tengah di perjalanan tangga menuju kamarnya pun langsung menganggukkan kepalanya

Dengan tubuh mungilnya ia membuka pintu kamarnya , lalu menutupnya kembali

Mengusap mulutnya dengan tangannya lalu menutup jendela kamarnya

Drt..

Drt..

Drt..

Getaran handphone nya membuat (namakamu) dengan cepat menutup jendelanya , lalu berlari kecil menuju handphone nya yang terletak diranjangnya

'Halo , (namakamu) disini ..' dengan badan yang telah ia tidurkan diranjangnya

'halo juga , dengan pacaranya (namakamu) juga disini ...'

(namakamu) mengernyitkan dahinya saat mendengar suara tersebut

'jangan bilang ...'

'betul sayang ! kamu udah makan ? '

(namakamu) seketika tersenyum dan memeluk gulingnya dengan imutnya

'kalau udah kenapa , kalau belum juga kenapa ?'

Iqbaal yang berada diposisi menatap langit malam dibalkon kamarnya pun tersenyum

'kalau udah berarti kamu cinta aku , kalau belum berarti kamu sayang aku ..'

'dih ! sejak kapan ada alasan yang kayak gitu ..'

'sejak aku jatuh cinta sama kamu '

(namakamu) memutarkan kedua bola matanya dengan malas

Iqbaal tertawa kecil dari ujung sana

'boleh muntah nggak ?'

'apa ? cium ? duh besok aja ya sayang , soalnya kita udah beda jarak '

'apaan sih ! lucu banget deh '

Iqbaal tertawa dengan bahagianya saat mendengar ucapan (namakamu) yang ketus kepadanya

(namakamu) menyunggingkan senyum kecilnya

'Kenapa sih lo ketawa mulu ? entar kotak tertawa lo hilang dan butuh sumbangan kotak tertawa , gila aja ..'

Iqbaal kembali tertawa

'kamu lucu ya ..'

(namakamu) menggigit bibir bawahnya dengan pelan

'dan lo buat gue nyaman ..'

Seketika hening

Iqbaal yang tadi tertawa kini tersedak , ia terbatuk-batuk diujung sana sambil memukul dadanya yang bidang

(namakamu) memukul kepalanya dengan kepalan kecilnya

"bego ! kok lo ngomong gitu sih ! anjir .. malu banget "gumam (namakamu) dengan geramnya

'Ta-tadi ..ka-kamu ngomong apa ?' tanya Iqbaal yang telah berhasil membersihkan batuknya yang tiba-tiba terjadi

Ia begitu terkejut

(namakamu) berpura-pura memberikan suara mendengkurnya

Iqbaal menatap bingung layar handphonenya

'Sayang ... kamu masih disana kan ?'

Kembali (namakamu) mendengkur , memberi suara dengkuran yang besar

'kalau kamu nggak juga jawab aku , aku benaran datang kerumah kamu ..'

CloudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang