Chap 23

5.6K 508 5
                                    

Memberantaki rambutnya dengan kasar lalu menatap layar handphone nya yang terlihat wajah kekasihnya , (namakamu) .

2 minggu telah di lewatinya tanpa kehadiran dari kekasihnya

Hanya bisa melampiaskan rindunya lewat sambungan panggilan melalui handphonenya

Kembali Iqbaal menghubungi (namakamu)

Menyandarkan kepalanya di dinding kamar nya tempat ia bersandar

"sayang , please angkat panggilan aku , aku rindu sayang , aku mohon angkat "Iqbaal menutup matanya

Ini sudah ke entah berapa kalinya ia menelepon (namakamu) , hanya nada sambung yang Iqbaal dengar sedaritadi

Ini begitu menyiksa hatinya , sungguh ini begitu menyiksa.

Iqbaal kembali mengulang panggilan itu

Ingin rasanya ia menyusul dimana (namakamu) berada , tapi saat mendengar bentakan itu, Iqbaal mengurung niatnya

Kenapa rindu ini begitu menyiksa ?

'Halo'

Mendengar suara itu membuat Iqbaal menegakkan kepalanya , ia merasakan kembali teduhan awan kebahagiaannya

'(namakamu) , in—'

'maaf ,Baal , bisa nanti kita bicara? Disini sangat berisik , dan aku masih banyak pekerjaan , oke ? bay'

'Tapi sayang-'

Panggilan yang entah berapa detik itu terputuskan seketika , Iqbaal menatap kembali layar handphone nya

"Aku rindu kamu , (namakamu) , apakah kamu tahu itu ?" Iqbaal mengusap gambar (namakamu) yang tengah tersenyum itu

Menyandarkan kembali kepalanya di dinding tempat ia bersandar

Menutup kedua matanya dengan getaran penuh sesak didadanya

Mendekap handphone itu ke dadanya , seola-olah itu adalah (namakamu) nya

"Tuhan , apa yang terjadi kepada (namakamu) ku ? bisakah aku melihatnya ? aku begitu merindukan dia , begitu sangat merindukan dia , Tuhan . Hingga rindu ini menumpuk begitu banyak , dan menjadi sesak yang kurasakan . Tolong , kembali kan dia , aku ingin dia , Tuhan . Aku hanya ingin dia ,hanya dia kekuatanku ,hanya dia , ku mohon kembalikan dia ."

Iqbaal kembali menatap layar handphone itu dan mengusap gambar (namakamu) dengan sayang

"kamu dimana cinta ? aku tidak bisa menjadi awan jika yang ku lindungi pergi entah kemana "

Iqbaal mendekap lututnya dan menenggelamkan wajahnya diantara lututnya

Isakan tangis rindu telah menggema ke penjuru kamar ini

'awan ku telah menangis'

**

TES

Menatap kearah langit , (namakamu) merasakan tetesan air hujan telah turun

Langit gelap , angin kencang dan tetesan hujan mulai membasahinya . Semua orang terlihat tengah berlari kecil untuk mencari tempat perlindungan

(namakamu) mendekap tubuhnya sendiri saat angin mulai memeluk dirinya , hujan terlihat ingin berdatangan ke bumi secara serentak

'kemana dia harus berlindung?'

Ketika hendak berlari hujan sudah mulai berjatuhan dengan deras , semua pengendara beroda 2 terlihat berhenti sejenak untuk melindungi dirinya dari hujan yang lebat itu

"pasti papi udah lapar deh ,kenapa harus hujan sih?"gerutu (namakamu)

Mengambil handphone didalam saku celananya dan menghidupinya , terlihat waktu telah menunjukkan matahari terbenam

Dan 52 panggilan tak terjawab dari Iqbaal

(namakamu) membolakan kedua matanya

Kembali ia memeriksa handphone nya

45 pesan dari Iqbaal

(namakamu) hampir menjatuhkan handphone nya jika ia tidak memegang kuat

"astaga , jadi dia dari tadi .."

(namakamu) menggigit kukunya dengan gemetar , kembali memeriksa pesan –pesan itu

'sayang'

'kamu dimana cinta?'

'aku disekolah , kamu sudah makan ?'

'aku rindu'

'boleh aku tahu dimana kamu sekarang ?'

'aku sakit , sayang'

'kamu sibuk hingga tidak membalas pesan ku sama sekali?'

'aku mau kamu disini'

'cinta, aku mohon balas'

'apa sebegitu sibuknya kamu?'

'boleh aku mendengar suara kamu sekali saja'

'bisakah aku mengunjungi kamu?'

'sayang , cinta ..'

'aku sakit , aku sakit'

'boleh aku menangis ? aku rindu kamu'

'angkat ,sayang , aku mohon angkat'

Menahan dinginnya hujan ,(namakamu) mencoba memanggil Iqbaal

Sebuah nada menyambungkan panggilannya

'Halo , (namakamu) , ini kamu ?'

(namakamu) menahan dinginnya hujan

'maaf , aku baru bisa –'

'aku rindu , aku rindu , sayang . Kamu dimana ? aku benar-benar ingin kesana , aku akan bersama kamu sampai urusan kamu selesai , aku tidak peduli dengan—'

'Baal , aku mohon tolong—'

'SEKARANG AKU BERMOHON UNTUK KASIH TAHU AKU DIMANA KAMU BERADA ! APA KAMU TAHU AKU DISINI SAKIT ? AKU BEGITU MERINDUKAN MU SEKARANG HINGGA SAKIT RASANYA UNTUK DITAHAN ! AKU BEGITU MERINDUKAN KAMU ! APA KAMU MERASAKANNYA ? JAWAB AKU !'

(namakamu) meneteskan airmatanya untuk kedua kalinya , ia merasakan sesak , ia merasakan penderitaan Iqbaal

Terdengar Iqbaal melemparkan sebuah barang diujung sana

(namakamu) menutup mulutnya agar tidak terisak

'AKU BISA GILA ! 2 MINGGU KAMU BILANG ITU SEBENTAR ? BAGI KU , ITU HAMPIR BERPULUH-PULUH TAHUN ! KAMU TAHU AKU SANGAT MENCINTAI KAMU ! AKU ! AKU SAKIT SAYANG ! SAKIT'

(namakamu) menggigit telapak tangannya agar dapat menyamarkan suara isak nya

Iqbaal menghentikan lemparan dari ujung sana , ia mendengar isakan tangis diujung sana

'Ya Tuhan ,apa Iqbaal begitu merindukan ku?'

'Dimana kamu ?'

'aku akan kembali , aku akan kembali , Baal . Tapi aku mohon jangan seperti itu , aku akan kembali'

'Sampai kapan aku menunggu kata kembali itu (namakamu) ? sampai kapan ?'isak Iqbaal pelan disana

(namakamu) menutup kedua matanya dan jatuhlah semua airmatanya yang ia bendung itu

'jadilah awan ku disana , awani aku dari sana , sayang , bay '

Dengan cepat (namakamu) mematikan panggilan tersebut dan terjatuh kebawah begitu saja

"Maaf , Baal , maaf .."isak (namakamu)

'Pukul aku , lukai aku , ludahi aku , lakukan apapun yang kamu ingin kan , asal kembali lah kepadaku'

**

Bersambung

CloudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang