Akhir kisah kita

PROLOG

"Kek mana ini kak masa kita harus balik lagi ke rumah, padahal cuma minta surat keterangan saja dari Rw setempat," ucap Sella pada Lisa.

"Aku juga bingung Sel, apaan sih pake surat keterangan segala bikin ribet aja ini mah,"

Di balik pintu ada sepasang mata yang tengah memperhatikan percakapan mereka berdua.

Radit begitu tertarik pada Lisa yang terlihat pusing itu dan entah mengapa membuat Radit ingin membantu gadis itu

"Pak Odi kemari," panggil Radit pada salah satu Security Bank Central ini.

"Iya Pak, ada yang bisa saya bantu?" Tanya Pak Odi.

"Itu saya mau tanya, kenapa sama dua perempuan yang ada di sana?" Ucap Radit ragu-ragu Pada Pak Odi, sedangkan Pak Odi seperti mencium bau-bau ketertarikan oleh atasannya pada salah satu perempuan itu.

"Mereka mau buka rekening tapi ada data yang belum lengkap,"

"Oh, memangnya data apa yang kurang?" Tanya Radit penasaran, sedangkan Pak Odi tersenyum senang.

"Maaf sebelumnya Pak, sepertinya Bapak tertarik dengan salah satu wanita tersebut," goda Pak Odi dan itu membuat Radit salah tingkah.

"Apaan sih Pak Odi," ucap Radit malu-malu.

Pak Odi kemudian menjelaskan masalah Lisa dan Sella dan Radit meminta salah satu CSO untuk membantu mereka membuka rekening menggunakan data sementara dan mereka akan kembali memperbaharui data setelah merek meminta surat keterangan dari perusahaan tempat mereka bekerja.

Bank ini memang mengharuskan nasabah untuk memberikan surat keterangan Rw setempat atau surat keterangan dari perusahaan tempat mereka bekerja karta Bank ini bekerja sama dengan perusahaan yang berada di kawasan ini.

***

"Ah akhirnya selesain juga, perasaan buka rekening ribet banget ya Sel, waktu aku antar Ibu buka rekening gak pake surat keterangan gitu," ucap Lisa pada Sella.

"Entah lah Kak aneh memang,"

"Gimana sudah beres?"

"Eh Pak Radit ngagetin aja, udah beres Pak Makasih ya Pak udah bantu kita," ucap Sella.

"Sama-sama, makasih juga kalian udah buka rekening di sini,"

"Iya Pak kalo gitu kami permisi, ayo Kak," ucap Sella pada Radit dan menarik tangan Lisa.

Lisa tersenyum pada Radit dan itu membuat Radit merasakan perasaan aneh.

Gadis itu seakan merubah kembali hidupku yang gelap menjadi berwarna padahal dia hanya tersenyum. Gumam Radit dalam hati.

****

"Lili tadi dua perempuan itu..."

"Oh mereka memperbaharui data Pak," Lili mengetahui sikap aneh Bos nya ini.

Lili mencetak data kedua wanita itu dan menyerahkan pada Radit, Radit mengerutkan keningnya tidak mengerti tapi saat melihat apa isi kertas itu Radit merasa malu.

Ya tuhan dia merasa malu karna sikapnya mudah di baca oleh bawahannya sendiri..

Memalukan !!!

"Sudah lah Pak sikat gih nanti keburu di tikung orang bahaya Pak," goda Lili.

"Kamu ini, kembali bekerja!" Perintah Radit.

Di ruangannya Radit tersenyum senang.

Lisa Aninditha Adrian
20 tahun
Islam

Dan di situ tercantum no hanphone nya.

Ya tuhan..

087723xxxxxx

Radit memasukan no tersebut ke dalam kontak yang ada di ponselnya.

*****