Happy Reading..Sepulangnya mereka dari Rumah sakit, Radit semakin gelisah karna ucapan Dokter Gibran di tambah keadaan Lisa masih lemah, untung saja Ibu Radit sehat dan sedikit membantu Radit merawat Lisa.
Hari ini Radit cuti untuk mengantar Lisa menemui Dokter Maria, untung saja Dokter Gibran dengan baik hatinya mengatur jadwal pertemuan Lisa dan Dokter Maria.
Radit dan Lisa langsung masuk ke dalam Ruangan Dokter karna tak ada antrian. Di dalam ruangan terlihat seorang Wanita yang mereka yakini adalah Dokter Maria sedang duduk dan tersenyum manis kepada mereka.
"Selamat Pagi, Tuan Radit dan Nyonya Lisa?" Ucap Ramah Dokter Maria.
Lisa tersenyum dan mengangguk. Dokter Maria berdiri dan menyuruh mereka mengikutinya. "Mari berbaring Nyonya," Dokter Maria menyuruh Lisa berbaring di tempat yang di tunjuknya.
Dokter Maria menyalakan layar Monitor yang ada di hadapannya dan berjalan mengambil botol lalu berjalan pada Lisa. "Dokter Gibran bilang kalian belum tau tentang ini makanya beliau merekomendasikan Saya untuk membatu Kalian," ucap Dokter Maria, Radit memandang Lisa yang terlihat lemah.
"Dokter sebenarnya ada apa, Saya jadi takut," Dokter Maria tertawa kecil melihat tingkah Radit, Dokter Maria memakaikan gel pada perut Lisa sambil menanyakan keluhan Lisa.
"Sejak kapan Kau merasa lemah nyonya?" Tanya Dokter Maria sambil mengoleskan gel pada perut Lisa.
"Kurang lebih 1 minggu yang lalu Dok, tapi beberapa hari ini saya sering merasa mual," Lisa menceritakan apa yang ia alami pada dokter.
Dokter Maria mengambil alat dan di tempelkan pada perut Lisa. "Bagus, gak ada masalah," ucap Dokter Maria sangat santai, sedangkan Radit masih sangat khawatir dengan kondisi Lisa. "Hindari pekerjaan berat karna masih sangat Rawan dengan kondisinya, sebisa mungkin Nyonya jauhi pekerjaan berat," jelas Dokter Maria pada Lisa. "Oh ya Pak Radit kemari, Anda mau tau kenapa istri Anda seperti ini bukan?" Radit mengangguk dan mendekati Dokter Maria yang sedang menatap monitor di hadapannya.
"Istri Anda tidak akan seperti ini jika Anda tidak melakukannya, tapi Saya yakin ini adalah hal terbaik bahkan terindah jika kalian mengetahuinya,"
"Dokter tolonglah jangan berbelit-belit Saya pusing jika Dokter masih belum mengatakan apa masalahnya," Radit terlihat sangat frustasi sedangkan Dokter Maria malah tertawa.
"Pak Radit Saya tak menyangka dapat pasien seperti kalian, em maksud Saya, Pak Radit sudah cukup baik dalam menentukan sikap tapi Saya Lihat istri Anda lebih tenang di banding dengan Anda," ucapan Dokter Maria membuat Lisa tertawa.
"Saya tak akan menggoda Kalian lagi," menggoda? Astaga Radit sudah sangat ketakutan dengan kondisi Lisa tapi Dokter ini malah menggodanya dasar gila!!
Entahlah kenapa semua orang sangat senang menggoda Radit, entah Radit yang terlalu bodoh atau orang-orang itu sangat konyol karna menggoda Radit.
"Sekarang perhatikan monitornya, lihat ini," Dokter menunjuk gambar berupa gumpalan pada layar monitornya. Radit memperhatikan sangat serius.
"Dia calon anak kalian," Lisa terkejut sedangkan Radit membuka mulutnya tak percaya dan itu membuat Dokter Maria semakin senang mengoda mereka. Toh hari ini sebenarnya dia tak ada praktek tapi Dokter Gibran memohon jadilah dokter Maria mah memeriksa Lisa.
Lisa tak menyangka jika tuhan memberi kepercayaan kepadanya sangat cepat, tuhan memberikan Anak padanya yang sekarang sedang ia kandung.
"Dokter, apa ini benar apa ini nyata?" tanya Lisa tak percaya, Dokter tersenyum mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir kisah kita
RomanceSequel Luka(ku) Love story#1 Lisa Aninditha Adrian gadis manis berusia 20 tahun yang sengaja merantau dan menjalani kehidupan barunya Cinta memang menyakitkan bagi Lisa Cinta juga membuat Lisa takut untuk membuka kembali hatinya.. Tapi sejak pertemu...