(AKK) 13. TIGA BELAS

15 1 0
                                    

Sudah 5 hari Lisa berada di rumahnya saat ini Lisa sedang memakai cream siangnya, tiba-tiba ia teringat percakapannya dengan Anis tempo hari.

"Aku tau ada yang gak beres disini Nis," ucap Lisa mendesak Anis untuk mengatakan apa yang sebenarnya terjadi.

Anis melirik ke arah Lisa yang terlihat kesal.

"Fine, karna sudah saatnya kamu tau yang sebenarnya,"

Lisa menatap Anis tajam dan mulai memperhatikan ucapan Anis.

"Saat itu Ayu patah hati karna melihat pacarnya dengan orang lain," Anis bangkit dan berdiri.

"Entah setan dari mana yang merasuki tubuhnya sampai ia berada di club sialan itu,"

"Lalu Dia bertemu dengan Ariel, memang beberapa minggu sebelum kejadian terkutuk itu Ariel sering menemuiku dan Rian karna Angel tak pernah bisa di temui, dan Dia memaksa Aku mengatakan di mana Kamu tinggal, tapi Kami semua bungkam dan entah kenapa Ariel jadi dekat dengan Ayu," Lisa melihat Anis yang menahan Amarahnya.

"Hingga kejadian terkutuk itu terjadi dan membuat Ayu hamil, Lisa tercekat salivanya mendengar ucapan Anis.

"Awalnya kami mengira jika itu adalah Anak mantan pacar Ayu, tapi saat mantannya di temui ia membantah habis-habisan dan menghina Ayu, Kita yang tak terima sampai memukulinya hingga babak belur, beruntung Dia tidak menuntut Kita," ucap Anis yang mulai emosi.

"Tapi kenyataan yang membuat kecewa karna Ayu mengatakan bahwa Dia mengandung Anak Ariel," Anis menangis, Lisa menutup mulutnya tak percaya dengan apa yang di katakan Anis.

"Kecewa Kami semua kecewa pada Ayu, kenapa Dia sampai sebodoh itu sampai ia hamil anak Ariel,"

"Kami masih sering mengunjungi Ayu dan saat menikahpun Kami hadir, tapi saat Kami dapat undangan Reuni itu tiba-tiba Dia berubah, bahkan Dia mengatakan bahwa Dia bisa bertahan tanpa adanya persahabatan,"

"Saat itu Aku sangat marah padanya, tapi Rian dan Angel memberiku pengertian jika hormon Ibu hamil itu naik turun dan Aku di suruh mereka memakluminya,"

"Ya walaupun Aku masih kesal karna ucapannya itu tapi Aku tetap menganggapnya sahabatku," ucap Anis di sela menghapus air matanya dan saat itu juga Lisa memeluk Anis erat.

"Kita tetap sahabat walaupun badai menimpa Kita, karna badai itu tak akan hilang, badai itu hanya bersembunyi dan akan kembali menerjang karang yang kuat menjadi rapuh," Lisa mengusap air mata Anis.

"Percayalah Tuhan pasti memberikan selalu kebahagiaan untuk Kita, dan sebelum bahagia itu datang Kita harus melewati beberap ujian terlebih dahulu,"

Lisa yakin jika Allah pasti punya rencana di balik musibah yang sedang di hadapi Ayu.

*****

Suasana hati Radit saat ini sedang baik, terbukti bukan hanya masalah pekerjaan yang sudah Radit selesaikan bahkan masalah dengan restu Ibunya nampaknya sudah bisa.

Saat ini Resti dan suaminya menyempatkan untuk menemui Radit sebelum mereka berangkat ke Singapore.

Resti ingin menyampaikan berita bahagia ini pada Kakaknya yang telihat sangat kacau.

"Mas sungguh kacau,"

"Bukan hanya kacau Ti, Mas udah kaya orang gila,"

"Cinta Lisa luar biasa banget ya sampe buat Mas kaya gini," Radit menatap Resti tajam, sedangkan Resti tertawa melihat muka Kakaknya.

Akhir kisah kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang