Akhir kisah kita

(AKK) 17. TUJUH BELAS

"Asalamualaikum,"

"Waalaikum salam," jawab Vivi dan tersenyum pada Pria tampan di hadapannya.

Radit tersenyum manis pada Gadis cantik di depannya itu yang Radit yakini adalah Adik dari Lisa wanita yang akan ia Nikahi, karna wajah gadis dihadapannya ini mirip dengan Lisa.

"Maaf, cari siapa ya Mas?" Tanya Vivi.

Radit tersenyum hingga membuat Vivi mengagumi senyumannya itu apalagi lesung pipi yang Radit punya menambah sangat tampan wajahnya belum lagi tubuh tegapnya. Oke baiklah dekat dengan Teh Anis membuat Vivi berpikiran macam-macam jika bertemu Pria tampan seperti yang ada di hadapannya.

"Ibu sama Bapak ada?" Tanya Radit.

Vivi sedikit terkejut dengan pertanyaan Radit tapi kemuadian Vivi menjawabnya. "Oh cari Ibu sama Ayah, duduk dulu Mas saya pang-" ucapan Vivi terhenti karna Ayah, Ibu , Teteh dan kedua temannya sudah berjalan menghampiri Vivi.

"Ayah, Ibu ini ada yang nyari," ucap Vivi pada Orang Tuanya.

"Bang Radit," pekik Angel dan membuat mereka menatap Angel.

"Raffi?" Raditpun menggeser tubuhnya dan menampilkan Raffi yang berdiri tegap tersenyum manis pada Angel.

Angel pun berlari ke arah Raffi dan memeluk tubuh suaminya itu sangat erat karna rindu yang begitu dalam.

"Aduh Kita nonton Drama deh," gerutu Anis kesal. Vivi tertawa melihat tingkah Anis.

Ibu dan Ayah hanya menggelengkan kepalanya saja. Sedangkan Lisa masih terdiam dan menatap lurus ke arah Radit.

"Udah dong kalian kalo mau lanjut bermesraan terus buat Adik untuk Alice jangan di sini pulang gih," ucap ketus Anis, tak sengaja menatap Radit yang sedang tersenyum manis. "Ya Tuhan Gantengnya," ucap Anis membuat Angel mendengus.

Vivi dan kedua orang tua Lisa tak heran melihat tingkah konyol Anis. Anis berjalan untuk mendekati Radit tapi berhasil di hadang Angel yang langsung melepas pelukannya pada Raffi dan merentangkan kedua tangannya menghalangi Anis mendekati Radit.

"Eitss jangan macem-macem ini punya Lisa," ucap Angel dan membuat mereka semua terkejut dan Anis sampai mundur ke belakang tanpa ia sadari.

"Ya Tuhan Ya Tuhan kenapa Si Jenong bisa dapet yang ganteng banget itu, tubuhnya kekar banget, alisnya tebal, matanya tajam, rahangnya kokoh, bibirnya sexy dan punggungnya sender able banget Tuhan," racau Anis membuat mereka semua tertawa apalagi Angel dan Raffi yang tertawa sangat kencang.

"Sudah- sudah, Kita masuk ke dalam," ucap Ayah dan merekapun menurut. Tapi tiba-tiba Raffi membuka suaranya.

"Em kayanya Kita langsung pulang aja deh," ucap Raffi.

"Kenapa? Gak tahan ya Lo," sindir Anis.

"ANIS!" Ucap Ibu dan membuat Anis langsung tertunduk.

"Kalian kalau mau pulang, pulanglah selesaikan urusan kalian, cucuku biar di sini, Vi tidurkan di Kamar Zia," perintah Ayah. Vivi langsung bangkit dan menggendong Alice menuju kamar Zia.

"Sudah kalian pulanglah Alice biar tidur di sini," pinta Ibu pada mereka berdua.

Raffi dan Angel saling melempar pandang, tak lama ia mengiakan perintah Ayah."Baiklah, nanti Saya jemput sekalian jemput Bang Radit Pak," ucap Raffi.

"Tidak, Alice tetap di sini saja, Ayah dan Ibu akan menjaganya, Kamu nanti jemput Radit saja." Ucap Ayah tak bisa di bantah.

Raffi kembali diam dam Angel memberikan kode agar Raffi mengiakan lagi ucapan Ayah. Ya walaupun hubungan Raffi kurang baik dulu tapi sejak Angel bersahabat dengan Lisa hubungannya dengan keluarga Lisa sangat baik, apalagi Angel juga sudah di anggap Anak oleh Ayah dan Ibu Lisa sama seperti Anis. "Baiklah," ucap Raffi akhirnya. Dan mereka pamit pada Ayah dan Ibu.