(AKK) 6. ENAM

19 1 0
                                    

Radit terlihat kesal melihat pandangan di depannya itu, sepasang kekasih tengah bercanda dan saling melempar senyuman serta cubitan gemas ala anak alay.

Demi Tuhan..

Kalau si curut Martin bilang dia membawa pacarnya juga, sudah di pastikan Radit tak akan datang ke rumah ini.

Bayangkan saja di hari ulang tahunnya yang seharusnya ia bersenang-senang ia malah di bikin kesal karna melihat sahabatnya yang dengan senangnya menggoda kekasih barunya di hadapannya yang tengah bergalau ria.

"Baby hari ini kamu cantik banget sih,"

"Oh jadi tiap hari aku gak cantik,"

"Oh tentu cantik dong Baby, tapi hari ini kamu cantik banget bikin aku mau cium kamu," Radit yang mendengarnya mendengus jijik, sahabatnya ini memang jago dalam urusan wanita berbeda dengannya yang nihil kalau urusan wanita, terbukti sekarang bukan.

Radit jadi penasaran dan ingin sekali menyaksilan Martin di buat kacau oleh seorang wanita dan ia berjanji akan menjadi orang pertama yang akan menertawakan paling keras jika Martin Kacau seperti dirinya.

"Dit ini kan hari spesial Loe, nikmatin lah,"

"Hem,"

Martin dan Lala ingin tertawa kencang melihat tingkah Radit yang nampak kesal.

Jangan salahkan mereka karna mereka hanya menjalankan perintah Lisa agar membuat Radit kesal.

"Mas Radit kalau ulang tahun tuh harusnya senang dong happy," ucap Lala yang di balas senyuman malasnya, sedangkan Lala memalingkan wajahnya karna tak kuasa menahan tawanya.

Gue juga maunya happy tapi kalau gini ceritanya Gue kesel abislah liat kalian bermesraan depan Gue. Ujar Radit dalam hati.

Karla Sitompul : Si Radit udah parah nih, dia udah dongkol banget liat kita.

Lisa Aninditha : Hahaha bagus deh..

Karla Sitompul : Kau di mana?

Lisa Aninditha : Di depan rumah Ko Martin.

Karla Sitompul : Bagus, kebetulan Martin lagi di toilet.
Aku pura-pura ke dapur nih cepet kamu pencet bel nya.

Setelah pesan Karla masuk Lisa memencet bel rumah Martin. Lisa sengaja terus menerus memencet belnya itu agar Radit kesal dan mau membukakan pintunya.

Terbukti kan pintu rumah Martin terbuka dan menampilkan Pria tampan yang Lisa rindukan.

Radit terkejut melihat wanita yang membuatnya kacau sedang berdiri dan tersenyum manis padanya.

"Hai," ucap Lisa akhirnya.

Radit masih berdiri dan terlihat sangat syok melihat kehadiran Lisa disini, tapi tak di pungkiri hatinya begitu senang.

Sedangkan Lisa ingin tertawa melihat reaksi Radit yang sangat geli sekali, sekuat tenaga Lisa menahan tawanya.

"Ehem," Lisa mencoba berdeham.

"Eh, oh Lisa." Ucap Radit kikuk.

"Masuk,"

"Enggak ah,"

"Aku ada perlunya sama Mas Radit bukan sama Ko Martin," dan ucapan Lisa mebuat Radit semakin kikuk.

"Eh sama Mas,"

"Iya tadi aku ke kosan Mas gak ada, jadi aku tanya Kak Lala kali aja Mas Radit lagi sama Ko Martin,"

"Kamu ke kosan Mas,"

Akhir kisah kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang