(AKK) 7. TUJUH

17 1 0
                                    

Lisa baru menyelesaikan kewajibannya sebagai seorang muslim yaitu solat maghrib.

Tadi setelah Radit mengantarnya pulang Lisa langsung mandi dan melaksanakan kewajibannya.

Saat ini Lisa sedang menyetrika bajunya di temani acara sinetron kesukaannya Lonceng Cinta.

Entahlah Lisa sangat menyukai sinetron itu sampai dia sering sekali di ledek oleh Kak Rara.

"Kau ini hobby kali lah nonton lonceng cinta, mending juga nonton the heirs yang keren BGT, nah ini lonceng cinta nanti Aku bikin Film judulnya Lonceng Sekolah,"

Lisa sendirian di rumah karna ketiga temannya sedang ada urusan masing-masing jadilah Lisa sendiri.

Dari pada Bete Lisa memutuskan untuk menyetrika bajunya.

Drtt drtt drtt..

Raditya calling

"Asalamualaikum,"

"Waalaikum salam Mas,"

"Lagi apa sayang?"

"Cieh yang sekarang berani manggil sayang,"

"Udah berani goda-godain Mas ya sekarang kamu?"

"Hehehe, lagi apa Mas?"

"Lagi mikirin kamu,"

"Hmm,"

"Oh ya sayang makasih ya kadonya Mas suka,"

"Iya Mas, syukurlah kalo Mas suka,"

Dan setelah ucapan itu mereka berdua sama-sama terdiam, Radit ragu mau mengatakan keinginannya mempertemukan Lisa dan Ibunya.

Sedangkan Lisa masih canggung dengan Radit meskipun saat ini hubungan mereka lebih dari teman.

Cukup lama mereka terdiam dan Radit memutuskan untuk segera menyatakan keinginannya.

"Hallo sayang, kamu masih di sana kan?"

"Eh i-iya Mas,"

"Mas mau bicara serius sama kamu, ya menurut Mas ini gak pantes karna Mas mau bicarain ini langsung sama kamu, tapi waktunya gak memungkinkan,"

"Em soal apa Mas?"

"Besok pagi Ibu datang ke sini, Ibu mau ketemu sama kamu karna tadi Mas cerita tentang kamu dan tentang Mas yang mau cepet-cepet jadiin kamu istri Mas,"

Dan ucapan Radit berhasil membuat Lisa begitu terkejut.

"M-Mas kenapa secepat ini sih?"

"Gak cepet sayang, Mas sebelumnya udah pernah bilang sama Ibu kalau Mas akan menikah jika lamaran Mas di terima, kemarin Mas bilang kalau lamaran Mas di terima ya jadi Ibu mau ketemu kamu secepatnya,"

"Oh ya sayang nanti Mas telfon lagi ya, sekarang Mas mau ke daerah Jodoh buat ambil mobil Mas yang di taro di rumah sepupu Mas,"

"Iya,"

Dan setelah panggilan telfonnya terputus Lisa langsung terduduk lemas, dia belum siap untuk bertemu dengan Ibunya Radit.

Ucapan beberapa temannya yang mengatakan bahwa calon Ibu mertua itu cenderung galam dan posesif apa lagi kalau si Ibu itu sudah punya calonnya sendiri yang ada kita di jadikan musuhnya.

*****

Pagi ini berbeda dengan biasanya. Pagi ini Lisa nampak sedikit pusing karna ia sedang memikirkan pertemuannya dengan Ibu dari Radit.

Akhir kisah kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang