(AKK) 22. DUA PULUH DUA

24 1 0
                                    


Happy Reading..

Setelah membuka alat solat yang di gunakan Lisa, Radit tersenyum pada istrinya.

Radit menaruh kedua tangannya di sekitar samping kepala Lisa. Radit mencium kening Lisa dan memajukan bibirnya pada puncak kepala Lisa.

"Ya allah sesungguhnya Aku memohon kepadamu kebaikannya dan kebaikan yang engkau berikan kepadanya, dan Aku berlindung kepadamu dari keburukannya dan keburukan yang engkau berikan kepadanya," setelah membaca doa itu Radit meniup kepala Lisa dan mencium lagi keningnya berkali-kali.

Kali ini ciuman Radit turun ke hidung dan kedua mata Lisa, kali ini kedua pipi Lisa yang jadi sasaran Ciuman Radit berkali-kali.

Lisa merasakan tubuhnya seperti tersengat Listrik sungguh sentuhan Radit membuat Lisa menginginkan lebih dari ini.

Radit tersenyum melihat Lisa yang tengah menikmati permainannya.

"May I.." Lisa mengangguk dan membuat Radit kembali melanjutkannya.

Bibir Radit telah bersentuhan dengan bibir Lisa, awalnya kecupan berulang-ulang tapi kini berubah menjadi lumatan dan hisapan menuntut.

Radit bersikap sangat lembut dan membuat Lisa terlena dan terbuai akan sentuhannya, kini ciuman Radit turun pada leher Lisa hingga membuat Lisa mendesah.

"Ahhh," Radit semakin bergairah mendengar desahan Lisa.

Entah sejak kapan baju mereka sudah terlepas dari tubuh masing-masing. Radit terus bermain di seluruh tubuh istrinya itu dan kini Radit mulai menyatukan dirinya pada Tubuh Lisa.

Lisa meremas kuat sprei motif bunga-bunga itu dan wajah Lisa terlihat menahan sakit, Radit yang menahan itu tak tega.

"Aku berhenti ya," ucap Radit karna tak tega melihat wajah istrinya itu yang terlihat pucat.

Lisa menggeleng, "Lanjutkan Maaaassss,"

"Tahan ya Sayang," ucap Radit dan mencoba kembali membobol penghalang itu. Radit menghentakan tubuhnya dan mendengar Lisa meringis. Radit berhasil menerobos masuk dan membuat Lisa mengeluarkan darah tanda Radit berhasil memasuki Lisa.

Radit masih diam dan belum berani menggerakan tubuhnya. "Maaf Mas menyakitimu," ucap Radit berkali-kali.

"Mas lanjutkan lagi atau kita tidur saja?" Radit meminta izin kembali pada Lisa.

"Lanjutkan Mas," ucap Lisa lemah.

"Kita berhenti saja sayang, Mas gak tega liat Kamu kesakitan kaya gini,"

"Lanjutkan Mas, Aku gak mau Kamu nahan dan malah mandi air dingin," ucapan Lisa membuat Radit mengulum senyum.

"Kamu tau dari mana-"

"Gak usah banyak tanya," sentak Lisa yang sudah berdenyut karna Radit diam saja.

Radit akhirnya bergerak secara perlahan dan semakin lama gesekan itu semakin kencang dan membuat keduanya semakin bergairah, hingga Lisa mendapat pelepasan di susul oleh Radit.

Penyatuan cinta mereka membuat mereka kelelahan dan akhirnya tertidur.

*****

Lisa terbangun saat mendengar pujian di Masjid dekat rumahnya, Dia terbangun perlahan agar Radit tak terganggu tidurnya.

Lisa merasakan sekujur tubuhnya sakit dan rasa nyeri yang amat perih di bagian daerah sensitive nya. Lisa mencoba berjalan tanpa merasakan rasa nyerinya.

Lisa teringat ucapan angel padanya.

Daerah yang nyeri nanti kamu Pakai air hangat beb, soalnya pasti sakitnya pake banget.

Akhir kisah kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang