Happy Reading ..Pagi ini Radit di buat pusing, Radit sudah resign dari bank tempatnya bekerja dan sekarang sedang fokus pada hotelnya yang sebentar lagi akan di resmikan, rencananya Ganendra Hotel ini minggu depan akan di resmikan, dan sekarang Radit harus mempersiapkan segala keperluan untuk peresmian hotelnya tapi pagi ini Lisa terlihat pucat dan mengeluh sakit.
Meski perkiraan Lisa melahirkan masih 10 hari lagi setelah peresmian hotel, tapi Dokter bilang bisa saja maju atau mundur dari waktu yang dokter prediksikan.
Meski Lisa hanya mendesah pelan tapi tetap saja Radit khawatir, Ibu Lisa juga sudah datang untuk menemani anaknya melahirkan nanti.
"Sssshhhh," Lisa terus saja mengeluarkan suara itu sejak tadi dan membuat Radit bingung, Radit tau jika Lisa sedang menahan Rasa sakit yang sedang ia rasakan.
Radit bangga pada Lisa karna istrinya itu tidak berteriak-teriak karna kesakitan, Radit pernah melihat istri temannya yang mau melahirkan normal itu sangat mengerikan, istri temannya itu berteriak-teriak mengatakan sakit sampai teman Radit yang mendekatinya itu di cakar-cakar dan bajunya entah seperti apa karna di tarik-tarik, tapi Lisa tak melakukan itu padanya malah istrinya itu terlihat menahan rasa sakitnya dan membuat Radit kasihan melihat keadaan itu.
Radit belum membawa Lisa ke rumah sakit mengingat
Perkiraannya masih 10 hari lagi, Lisa juga tak mau di bawa ke dokter dan Radit mengingat cerita temannya kalau wanita yang sedang hamil tua seperti Lisa biasanya sering mengalami kontraksi dini.Ibu Lisa sedang memasak di dapur sedangkan Radit menamani Lisa di kamar mereka.
Sedari tadi Lisa berjalan perlahan untuk meredakan rasa sakitnya. "Mau kemana?" Tanya Radit pada Lisa yang berjalan ke arah kamar mandi.
"Mau ke kamar mandi, sakit perut," ucap Lisa yang berjalan memegangi pinggangnya. Tak lama Lisa meneriaki nama Radit.
"Mas, Mas Radit!!" Radit langasung berlari menuju kamar mandi.
"Mas kayanya memang mau lahir deh, ini air ketubanya pecah," Radit langsung mengangkat tubuh Lisa dan membawanya menuju Rumah sakit.
"Udah mau lahir Mas?" Tanya Ibu Lisa pada Radit.
"Iya Bu, Radit tunggu di Mobil,"
*****
Lisa dan Radit sudah berada di dalam ruang bersalin.
"Sudah pembukaan sepuluh," seru Dokter Maria.
Dokter Maria memerintahkan Lisa untuk mengikuti perintahnya, Lisa dengan sabar mengikuti perintah Dokter Maria hingga suara tangisan bayi terdengar kencang di seluruh ruangan ini, Tubuh Lisa lemas tapi di dalam hatinya sangat bahagia mendengar suara Anaknya yang menangis.
Perjuangan Lisa selama mengandung telah selesai, kini tugas barunya adalah menjadi seorang Ibu, merawat dan membesarkan anaknya.
"Bayinya Laki-laki, beratnya 3,4 kg dan panjangnya 51cm," ucap Dokter Maria dan Lisa tersenyum bahagia, bayi Lisa di bawa perawat untuk di bersihkan.
*****
Arshaka Pratama Ganendra
Permata hati Lisa, buah cintanya bersama Raditya Ganendra yang membuat hari-hari Lisa lebih berwarna karna kehadirannya.
Lisa sangat menikmati perannya sebagai seorang Ibu, bangun ketika mendengar suara tangisan Shaka. Radit sampai menyuruh Lisa untuk mempekerjakan babysiter tapi Lisa menolak keras karna Lisa sangat menikmati perannya saat ini.
Hari ini rumah Lisa sedikit ramai karna kedua teman rempongnya datang, siapa lagi kalau bukan Lala dan Tata.. rencananya hari ini Lala dan Tata akan menginap di rumah Lisa karna kebetulan besok mereka libur bekerja. Radit tak keberatan jika mereka menginap karna Lisa saat ini mungkin butuh mereka.
Ibu Radit baru pulang kemarin, dia tak bisa lama-lama berada di Batam karna anak Resti sedang sakit dan membutuhkan Ibu Putri karna mertua Resty sedang pergi ke Manado, sedangkan Ibunya Lisa harus mengurus keperluan Vivi yang akan kuliah di jakarta, jadilah Lisa mengurus Shaka hanya berdua dengan Radit saja, Ibu Lisa bilang Lisa harus belajar sendiri menjadi seorang Ibu tanpa bantuan siapapun dan Lisa akan membuktikan bahwa Lisa pantas menjadi seorang Ibu walau usianya masih muda.
"Ya ampun Lala anak Lisa ini menggemaskan sekali, rasanya Aku mau bawa dia pulang ke kosan Aku," Tata mencubit pipi Shaka gemas."Tangan Kau Kak Tata, jangan di cubitin terus dong Shakanya nanti pipinya lebar," ucap Lala mengomel, Lisa sangat senang karna ada mereka Lisa sedikit terhibur dengan kehadiran mereka.
"Siapa yang kasih nama Dek?" Tanya Tata pada Lisa.
"Mas Radit Kak, dan Aku sangat suka nama itu," Tata mengangguk.
"Eh mujur banget nasib Kau Dek, punya Suami ganteng, punya anak ganteng juga terus usaha suami Kau mulai berkembang lagi, ya ampun paket komplit lagi hidup Lo," ucapan Lala membuat Lisa tersenyum.
Memang kehidupan Lisa saat ini pasti membuat para wanita iri karna semua wanita pasti ingin sekali bernasib seperti Lisa.
Entahlah kisah Lisa saat remaja memang menyakitkan, Lisa pernah berhubungan dengan pria yang berbeda keyakinan dengannya yang akhirnya menikah dan hidup bahagia dengan sahabatnya, Lisa pernah di selingkuhi saat hatinya mulai bersemi kembali kala hubungannya kandas.
"Semua akan indah pada waktunya Kak, Aku yakin Kakak juga nanti akan mendapatkan pria impian Kakak yang akan merubah kehidupan Kakak, percayalah jodoh tak akan kemana," ucapan Lisa membuat Lala terdiam.
*****
Radit tak pernah merasakan seperti ini, hari ini Radit tak ada pekerjaan dan Radit sangat bahagia bisa menghabiskan waktu seharian bersama keluarga kecilnya.
Radit beruntung karna istrinya selalu mendukung segala keputusannya dan tak pernah mengeluh jika Radit tak pulang karna ada pekerjaan penting di luar kota, mengingat Radit sedang menyelesaikan proyek pembangunan hotelnya di jakarta yang membuatnya harus pulang pergi jakarta Batam.
Radit memeluk Lisa dari belakang dan menuntun Lisa untuk melihat rangkaian foto keluarga yang terpajang di salah satu dinding rumah mereka.
Radit menunjuk foto dirinya dan Lisa saat resepsi di Cirebon. "Itu foto awalnya kamu dan aku menjadi kita," ucap Radit mencium pipi Lisa.
"Dan yang ini" ucap Radit menunjuk foto Shaka "Dia adalah buah cinta kita," Radit memutar tubuh Lisa menjadi menghadapnya.
Lisa tersenyum manis menatap suaminya itu, "Dia akan menguatkan cinta Kita dan Dia juga yang akan membuat Kita menjadi keluarga yang bahagia," ucap Lisa menunjuk foto Shaka.
"Terima kasih telah menerima pria bodoh ini dan membuat hidup Pria yang bodoh ini menjadi bahagia," ucap Radit tulus.
Lisa memeluk Radit sangat erat, "Sayangnya Pria bodoh ini adalah pria yang sangat Aku cintai," Lisa mencium bibir Radit. "Aku mencintaimu Mas,"
"Aku terlebih sangat mencintaimu sayang," Ucap Radit mencium bibir Lisa bahkan kini bibir Radit telah bergerak masuk kedalam bibir Lisa, mereka telah menyatukan cinta mereka saat ini dan sampai selamanya.
Kisah mereka yang berawal dari kesakitan masalalu sampai mereka menyadari perasaan mereka masing-masing dan akhirnya cinta itu memberikan makna dalam kebersamaan mereka.
Inilah Akhir Kisah Kita..
The end
Terima Kasih..
Vote dan Comment ya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir kisah kita
RomanceSequel Luka(ku) Love story#1 Lisa Aninditha Adrian gadis manis berusia 20 tahun yang sengaja merantau dan menjalani kehidupan barunya Cinta memang menyakitkan bagi Lisa Cinta juga membuat Lisa takut untuk membuka kembali hatinya.. Tapi sejak pertemu...