(AKK) 19. SEMBILAN BELAS

12 1 0
                                    

Kedai itu sedikit sepi karna tiba-tiba hujan turun. Lisa sedang menunggu Ayu dan tak lama terlihat Ayu sedang berjalan mendekatinya.

"Maaf Aku terlambat," ucap Ayu.

"Tidak apa, Aku juga baru datang, Kamu gak kehujanan kan Yu?" Tanya Lisa pada Ayu.

"Enggak." Jawab Ayu acuh dan membuat Lisa heran, Ayu tak pernah seperti ini.

Lisa bingung harus berbuat apa, wajah Ayu seakan menyimpan kebencian terhadap Lisa.

"Ada apa kamu ngajak Aku ketemu?" Lisa membuka suaranya karna cukup lama mereka terdiam dan membuat Lisa jengah menghadapi wajah Ayu yang tidak bersahabat itu.

"Aku mau bicarain ini sama kamu dan minta pengertian Kamu," Lisa mengerutkan keningnya tak mengerti arah pembicaraan Ayu.

Lisa diam menunggu Ayu berbicara agar ia tau apa yang Ayu inginkan hingga memintanya bertemu dengannya hanya berdua.

"Kamu tau Aku sudah menikah dan sekarang mengandung anak Ariel bukan, dan pastinya Kamu juga tau kenapa Aku bisa seperti ini," ucap Ayu yang masih tetap menatap tajam Lisa.

"Aku senang Ayu akhirnya Kamu bisa menikah dan sebentar lagi akan memiliki Anak," ucap Lisa dan Ayu tersenyum kecut.

"Kamu senang? Aku harap begitu," ucap Ayu dengan ekspresi yang tak dapat di baca.

"Mencintai seseorang yang tak pernah mencintai kita itu sangat menyakitkan bukan? Apalagi jika kita tau dia mencintai orang lain," Ayu menatap Lisa seakan menunjukan perasaannya yang sedang terluka. "Setiap malam Aku selalu mendengarnya memanggil namamu dalam mimpinya dan setiap malam pula Aku diam-diam menangis karna kelakuannya yang tak sadar menyakitiku,"

"Wanita mana yang mau jadi seperti yang Aku alami, karna kebodohanku hingga membuat hidupku hancur seperti ini," Ayu menghela nafasnya. "Tapi semua itu harus Aku jalani karna itu semua kesalahanku hingga akhirnya membuatku menikah dengan pria yang tidak mencintaiku dan lebih parahnya lagi Dia mencintai sahabatku," Ayu meneteskan Air matanya dan membuat Lisa juga ikut meneteskan Air matanya.

"Aku berharap Aku tak pernah terjebak akan pesonanya tapi Aku gagal karna kini Aku mencintainya lebih dari apapun," Ayu menghapus Air matanya kasar.

"Aku bahagia belakangan ini ia sangat perhatian padaku dan calon anak Kami, tapi tiba-tiba perasaan takutku muncul, Aku takut jika Kamu kembali Ariel akan berubah," ucapa Ayu menghela nafasnya lagi, Ayu menatap Lisa penuh emosi. "Dan kenyataannya itu menjadi nyata, saat kedatangan Kamu sikap Ariel berubah bahkan Dia selalu pulang malam dan menghindariku,"

Lisa tersentak mendengar ucapan Ayu. "Itu mungkin hanya perasaan Kamu aja Yu," Lisa mencoba menjelaskan pada Ayu.

Ayu menaikan sudut bibirnya. "Aku masih menghargai jika Kamu masih sahabatku, tapi sejak hari itu rasanya Kamu tak pantas menjadi sahabatku lagi,"
"Apa maksud Kamu Yu, apa salah Aku sampai Kamu tega memutuskan persahabatan Kita,"

"Bukan Aku, tapi Kamu!" Ucap Ayu penuh emosi.

Lisa tak menyangka jika Ayu sahabatnya berubah seperti ini dan parahnya lagi ia berubah karna seorang laki-laki yang tak lain adalah mantan pacar Lisa yang kini menjadi suami Ayu.

Sungguh Lisa sangat menyesali sikap Ayu yang menuduhnya menjadi pemicu hubungan mereka. Lisa taka ada niatan merusak hubungan mereka apalagi kini Lisa telah memiliki Radit yang amat menyayanginya.

"Kamu salah faham Ayu, Aku bahagia Kamu bisa menemukan cinta Kamu, kalau Kamu berfikir jika Aku kembali ke sini untuk merusak hubungan kamu, Kamu salah Ayu salah besar." Lisa menarik nafasnya.

"Aku ke sini untuk menemui orang tuaku dan menghadiri acara reuni itu karna tahun lalu Aku tak bisa hadir," Lisa menatap Ayu agar Ayu bisa menerima penjelasan Lisa.

"Aku tau masalahmu dengan Ariel itu dari Anis, oke awalnya Aku gak terima karna Kamu melakukan hal konyol tapi Ayu setelah Aku fikir mungkin ini jalan yang harus kamu hadapi, dan Aku berharap agar hubungan Kamu dengan Ariel kedepannya Akan menjadi lebih baik lagi, apalagi kalian akan memiliki Anak yang akan mempersatukan dan menyatukan cinta kalian," ucap Lisa lembut.

"Kamu udah gak ada perasaan sama Ariel bukan?" Lisa mengangguk. "Tapi kenapa Kalian bertemu tanpa sepengetahuan Aku dan hanya berdua," ucap Ayu menekan kata hanya berdua.

Lisa teringat pertemuan tak sengajanya dengan Ariel saat itu dan terpaksa membuat mereka duduk bersama di sebuah caffe.

"Kamu salah faham Ayu, Aku hanya bicara dengannya sebentar saja dan kita juga membicarakan tentang kehamilanmu saat itu," Lisa kembali menjelaskan pada Ayu.

Rasanya Lisa sudah capek selalu menjelaskan pada Ayu jika Dia sudah selesai dengan Ariel.

"Tapi Aku gak suka Kamu bertemu dengannya!" Bentak Ayu. "Aku peringatkan sama Kamu bahwa mulai sekarang jangan berani menampakan wajahmu di hadapanku maupun Ariel, kalau sampai Aku mendengar Kamu bertemu dengan Ariel lagi Aku akan membuat Kamu menderita," ucap Ayu penuh emosi dan pergi meninggalkan Lisa yang kini tengah menangis.

Lisa tak menyangka pertemuannya dengan Ayu menjadi seperti ini hanya karna seorang pria di masalalunya.

Rasa sesak dan sedih karna sikap Ayu padanya membuat Lisa tak sanggup pulang sendiri dan memutuskan untuk menghubungi Anis dan menyuruh Anis menemuinya di sini.

Cukup lama Lisa terdiam dan menangis karna sahabatnya tega memutuskan tali persahabatan mereka yang telah mereka jalani cukup lama hanya karna satu orang pria.

Tak lama Anis datang dan melihat Lisa seperti itu. Anis langsung memeluk Lisa dengan sayang. Membiarkan sahabatnya itu menangis hingga merasa lega.

Memang setiap Lisa ada masalah dan menangis seperti ini, Anis selalu membiarkannya menangis hingga ia merasa lega dan mulai bercerita dengan sendirinya.

*****

Saat ini Lisa dan Radit dalam perjalanan menuju bandara. Lisa di antar oleh kedua orang tuanya dan Anis karna kedua adik Lisa sedang ada ujian sekolah.

Kemarin setelah Lisa menceritakan semuanya pada Anis membuat Anis marah dan ingin menemui Ayu dan Ariel tapi Lisa menahannya karna tak mau Ayu akan lebih membencinya karna Anis membelanya.

Lisa tau Ayu seperti itu di penuhi rasa amarah karna cemburu, di tambah hormon kehamilannya yang tak menentu itu.

Masalah Ayu membuatnya sedikit pusing dan membuat Radit khawatir karna Lisa sering diam dan bengong.

Mereka sudah sampai di bandara, Ibu terus-terusan memeluk Lisa sebelum mereka masuk untuk melakukan boarding pass.

"Jaga diri Kamu baik-baik ya Teh, Ayah gak mau dengar Magh kamu kambuh lagi," ucap Ayah memperingati Lisa.

Lisa tersenyum memeluk Ayahnya. "Iya Ayah siap,"

"Dasar Anak Ayah," cibir Ibu. "Udah lepaskan pelukanmu, gak malu apa ada Nak Radit," ucapan Ibu membuat Lisa mengerucutkan bibirnya dan melepas pelukannya dari Ayahnya.

Radit tersenyum melihat tingkah Lisa. Cinta membuatnya kehilangan Akal sampai berani datang ke daerah yang tak pernag ia kunjungi sebelumnya hanya karna ingin mendapatkan restu kedua orang tua gadisnya itu. Dan kini perjuangnya tak sia-sia, minggu depan ia akan kembali ke sini bersama Ibunya untuk menentukan tanggal pernikahannya dengan Lisa.

"Ayah gak usah khawatir, Radit akan menjaga Lisa dengan baik," ucap Radit mantap membuat Ayah dan Ibu tersenyum.

Setelah Ayah memberi nasehat kepada mereka berdua dan mereka berdua berjalan ke dalam meninggalkan Ayah, Ibu dan Anis.

Anis mengatakan pada Lisa bahwa ia akan berusaha menjelaskan pada Ayu dan membuat Ayu mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi. Dan mudah-mudahan Ayu mau bertemu dengan Lisa lagi.

*****

Jangan lupa vote dan comment..

Selamat membaca...

Akhir kisah kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang