(AKK) 11. SEBELAS

14 1 0
                                    

Selamat membaca..

Lisa Aninditha : maafin semua kesalahan Aku Mas.
Aku izin besok pagi Aku berangkat ke Cirebon selama 1 minggu.
Mas jaga diri baik-baik ya.
Aku sayang Mas Radit :-*

Setelah membaca pesan itu Radit langsung buru-buru mengambil kunci motornya dan menjalankannya menuju kosan Lisa.

Radit mematikan ponselnya semalam karna batre ponselnya habis dan baru ia nyalakan setelah solat subuh dan Radit sangat terkejut melihat pesan masuk dari Lisa yang mengatakan jika Lisa akan ke Cirebon pagi ini.

Sesampainya di kosan Lisa Radit bertemu dengan Rara dan Rara mengatakan bahwa Lisa sudah di dalam pesawat karna tadi Lisa mengirimkan pesan pada Rara dan detik itu juga Radit merasa lemas.

Radit melajukan motornya dengan perasaan kacau, jujur saja Radit merasa sangat bodoh karna ia terlambat untuk memperbaiki masalahnya tapi bukan Radit mengulur waktu, hanya saja Radit sedang di pusingkan dengan masalah pekerjaannya.

Setelah mengetahui bahwa Lisa sudah pergi menuju Cirebon rasanya Radit malas sekali untuk bekerja, tapi ia tak bisa bolos ataupun cuti karna masalah yang sedang di hadapi Bank tempat ia bekerja harus segera ia selesakan.

Walaupun dengan hati kesal tapi Radit harus menyelesaikan semua masalah di kantornya ini agar ia juga bisa mulai menyelesaikan masalah antar Ibunya dan Lisa.

Pintu ruangan Radit terbuka dan menampilkan Martin dengan tatapan yang kali ini sulit di baca.

Martin menyerahkan Map berwarna merah dan menaruh di meja kerja Radit, "Itu berkas Pak Handoyo yang belum Lo tanda tanganin,"

"Oke thanks,"

"Sama-sama, oh ya Dit Lo gak perlu khawatir Lisa pasti baik-baik aja Lo percayain aja sama Dia, Dia gak akan macem-macem kok, ya meskipun pasti banyak mantannya saat acara reuni nanti," Radit menatap Martin tajam.

"Maksud Lo?"

"Loh Lisa gak bilang kalau Dia ke Cirebon?"

"Lo tau dari mana?" Tanya Radit.

"Sorry Gue baru tau tadi pagi pas nganter Angel, ternyata Sahabat yang Angel bilang mantan pacar si Raffi itu Lisa," dan ucapan Martin menambah ke khawatiran Radit.

"Tapi Lo tenang aja kata Angel Dia bakal jaga Lisa buat Lo kecuali-" Martin sengaja menggantung ucapannya untuk menggoda Radit.

"Kecuali apa? Lo jangan bikin Gue emosi deh Tin," Martin tertawa kencang karna ucapannya berhasil memancing amarah Radit, Martin rindu menggoda Radit seperti ini.

"Kecuali kalau orang tuanya jodohin Dia sama orang lain, Angel gak bisa apa-apa," dan ucapan Martin semakin membuat Radit ketakutan bahkan raut wajahnya sudah sedikit memucat, sebenarnya Martin masih ingin menggoda Radit tapi ia urungkan niatnya karna tak tega melihat Sahabatnya sudah seperti sakit jantung mukanya pucat gitu.

"Gue bercanda kali, serius amat muka Lo,"

"Candaan Lo gak lucu," ucap Radit marah.

"Ya sorry,"

"Tapi ucapan Lo buat Gue tambah takut kehilangan Lisa Tin, masalah Ibu aja belum selesai ini Lo nakutin Gue sama perjodohan lagi," Martin merasa bersalah karna ucapanya membuat Radit kembali di buat pusing.

"Lo harus gerak cepat deh Dit supaya masalah Lo cepet selesai, Gue liat Lisa juga sayang sama Lo, saran Gue Lo mulai dari Ibu Lo Dit minta tolong sama Resti deh buat bujuk Ibu Lo,"

"Nih Gue kasih tau, kalo masalah Ibu Lo udah beres kan Lo tinggal minta restu dari orang tuanya Lisa, sebenarnya Lo dapet dukungan yang kuat dari keluarga pakdenya bukan?" Seketika sudut bibir Radit tetangkat keatas. Martin benar jika Dia punya dukungan penuh dari keluarga Lisa yang ada di Batam ini.

"Gue bakal bantu Lo kalo Lo mau ke Cirebon, tenang aja."

"Thank Tin, Lo memang sahabat terbaik Gue,"

*****

Lisa dan Angel sudah berada di Cirebon, dan Angel di paksa Lisa untuk menginap di rumah Lisa.

Saat ini mereka sedang berbincang dengan kedua orang tua Lisa dan adik Lisa.

"Alice ini gemesin banget deh, Teteh kapan sih nikahnya biar aku cepet punya keponakan kaya Alice," ucap Zia adik Lisa.

"Apaan sih Kamu Dek,"

"Sebenernya sih Teteh Kamu udah ada yang ngelamar tapi Teteh Kamu aja yang gak mau,"

"ANGEL," teriak Lisa, sedangkan Angel dan Zia malah tertawa, Ayah dan Ibu Lisa hanya menggelengkan kepalanya saja melihat tingkah laku anaknya dan sahabat anaknya itu.

Kedua Orang Tua Lisa memang sudah tau dari Lisa perihal lamaran Radit tapi mereka belum menganggap serius karna Radit belum mengatakan langsung pada mereka prihal keinginannya untuk menikahi putrinya itu.

Ayah Lisa juga mengatakan kepada Kakaknya yang ada di Batam tentang Radit, dan jawaban Kakaknya itu positif, Kakaknya bilang kalau Radit itu baik dan sopan serta bertanggung jawab, dan nilai plus untuk Radit adalah dia sudah mapan.

"Teteh ini punya calon bukannya di kenalin sama Ibu dan Ayah malah diem-diem aja," sindir Zia pada Kakaknya.

"Apaan sih Kamu anak kecil," ucap Lisa ketus.

"Huh dasar, eh Kak ini Alicenya," ucap Zia menyerahkan Alice pada Angel.

"Mau kemana Kamu Dek?" Tanya Lisa pada Zia.

"Aku ada Rapat sama pengurus Masjid, abis itu Aku mau ke Asrama ada pengajian," jelas Zia pada Lisa dan berjalan menuju kamarnya untuk bersiap.

Zia memang Adik Lisa yang sangat taat pada ajaran Allah, terbukti di usianya yang masih 10 tahun Dia sudah mantap menggunakan Hijab bahkan di rumah pun ia menggunakan Hijab.

Zia juga sangat aktif di dalam bidang keagamaan, Lisa juga ingin seperti Zia tapi Lisa belum menguatkan hatinya untuk berhijab.

"Zia rajin ya Bu ikut keagamaan gitu?" Tanya Angel pada Ibu Lisa.

"Iya Rajin banget Dia," Angel mengangguk faham.

Aku membuka chat di grup antara Aku,Ayu,Angel,Anis dan Rian.

Di sana sudah ada Anis dan Angel yang sedang berkicau.

Anis : Heh ondel-ondel udah balik ya Lo?

Angel : Udah, nih Gue lagi di Rumah Lisa :-P

Anis : Wah si curut pulang gak kasih kabar curang !!!!

Lisa : baru pulang sayang

Anis : Gue kangen nih jenong, Lo pulang diem-diem aja.

Angel : Kasian deh :-P

Anis : Gue gorok Lo Ngel!!!

Angel : Hahaha..

Lisa : Aku mau kasih kejutan tau eh si Angel udah ember dulu.

Anis : emang dia ember bocor.

Rian : Oleh-oleh.

Lisa : Oke siap..

Anis : Yaelah di Rian giliran Oleh-oleh aja Loe inget.

Rian : Bodo amat, Lisa aja mau kasih dasar Mak lampir.

Angel : Setuju.

Lisa : Setuju2

Anis : Wey apaan nih ngeroyok Gue.

Rian : Sukurin.

Aku memilih menutup chat dan masuk kedalam kamar yang sudah ada Angel terlihat habis menyusui Alice.

"Alice baru tidur?"

"Iya,"

"Yaudah Kamu juga tidur Ngel," Angel mengangguk.

Akupun tidur karna sudah sangat mengatuk sekali.

******

Tinggalkan jejak kalian ya..
Vote dan Comment..
Pleaseeee...

Terima kasih

Akhir kisah kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang