Akhir kisah kita

(AKK) 21. DUA PULUH SATU

Happy reading..

"Ya ampun Gue gak nyangka sumpah bentar lagi si jenong lepas perawan," ucap Anis girang. Memang kelakuan sahabat Lisa satu ini terlalu ajaib, Lisa tak mau komentar karna sudah terlalu capek meladeni sikap Anis itu.

Akhirnya hari ini datang juga, hari yang sangat di nantikan oleh Radit dan Lisa. Hari yang akan menjadi saksi bersatunya mereka di mata hukum dan agama.

Lisa sangat cantik dan terihat berbeda, mungkin nanti orang tak akan mengenali Lisa karna melihat penampilan dan wajah Lisa yang sangat cantik dan berbeda itu.

Lisa memakai kebaya Ibunya saat menikah dulu, kebaya khas sunda yang melekat cantik di tubuh Lisa.

Akad dan resepsinya akan di adakan di halaman depan Rumah Lisa, sekitar rumah Lisa sudah di penuhi oleh tamu undangan yang rata-rata adalah teman Lisa dan orang tuanya.

Lisa dan Radit telah menjalani berbagai rangkaian acara dengan adat sunda, dan sebentar lagi Radit akan mengucapkan janji sucinya.

Suasana yang tadinya ramai menjadi hening karna acara ijab qabul akan segera di laksanakan.

Radit yang sudah duduk tegang berusaha menenangkan diri agar bisa mengucapkan dengan lancar. Radit menarik nafasnya dalam-dalam lalu membuangnya secara perlahan.

Ayah Lisa menjabat tangan Radit dan mengucapkan. "Saya nikahkan engkau Raditya Ganendra bin Arya Ganendra dengan putri kandung Saya Lisa Aninditha Adrian binti Robby Adrian dengan mas kawin satu pasang perhiasan seberat 25 gram di bayar tunai,"

"Saya terima nikahnya Lisa Aninditha Adrian binti Robby Adrian dengan mas kawin yang tersebut di bayar Tunai," ucap Radit mantap dengan satu tarikan nafas.

SAH!!

Alhamdulillah pekik semua orang.

Tak lama Lisa keluar dengan di dampingi kedua adiknya. Semua orang terpana melihat Lisa bahkan ada yang berkata seperti bidadari.

Jantung Radit tak berhenti bergemuruh melihat Lisa berjalan ke arahnya, saat Lisa dihadapannya Radit hanya bisa diam seakan tubuhnya beku. Gadis dihadapannya itu terlihat sangat cantik, gadis yang kini sudah SAH menjadi istrinya itu memang tak pernah menggunakan make up seperti saat ini.

Tapi bagi Radit Lisa tetap cantik walaupun tak memakai make up sekalipun. Radit jadi tak sabar untuk melihat wajah asli Lisa yang baru bangun tidur nanti.

Keduanya diminta menyematkan cincin pada tangan pasangannya. Setelah itu Lisa di minta mencium tangan kanan Radit sebagai baktinya terhadap suaminya. Radit yang mendapat perlakuan lembut dari Lisa sedikit terkejut dan ketika bibir Lisa menyentuh punggung tangannya hati Radit berdesir dan terasa hangat.

Radit pun mencium kening Lisa dengan sayang dan cukup lama, seperti Lisa tadi mencium tangan Radit yang di abadikan lewat foto oleh juru foto di pernikahan mereka dan ketika Radit mencium kening Lisa pun di abadikan oleh juru foto tersebut.

Setelah itu mereka kembali menjalani rangkain acara sampai acara resepsi pernikahan mereka.

Banyak sekali tamu undangan yang datang, apalagi teman-teman Lisa yang kebanyakan berada di Cirebon.

Tamu undangan tak ada hentinya dan mereka datang silih berganti dan membuat Lisa kelelahan, Radit yang menyadari itu meminta Lisa untuk istirahat sebentar tapi Lisa menolak.

"Bentar lagi Mas, undangannya sampai jam 5 aja, udah itu Kita bebas walaupun masih ada tamu," ucap Lisa, Raditpun hanya bisa diam padahal di hatinya sangat khawatir melihat Lisa yang terlihat lelah.

Memang jika ada acara pernikahan seperti ini biasanya orang di kampung Lisa kebanyakan datang sehabis maghrib tapi Ibu Lisa meminta hanya sampai jam 5 saja karna jika sampai selesai itu terlalu membuat pengantin lelah.